Rabu, 21 Maret 2018

Kebenaran yang Memerdekakan


Rabu Biasa Pekan V Prapaskah (U)
Dan. 3:14-20,24-25,28
Dan. 3:52,53,54,55,56
Yoh. 8:31-42



Dan. 3:14-20,24-25,28

3:14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
3:15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
3:20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
3:28 Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.


Yoh. 8:31-42

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku


Kebenaran yang Memerdekakan

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana sikap orang yang percaya. Ternyata banyak kesulitan untuk memahami karya, kehendak, apa yang diajarkan, dan Pribadi Yesus. Kepercayaan kepada-Nya ternyata tidak juga membantu para pendengar, orang yang percaya, bahkan juga para murid. Tidak heran banyak murid-Nya yang mengundurkan diri. Apalagi bagi yang tidak atau belum percaya.
Kepercayaan akan tanda, berdasar akan tanda, dan mengenal Yesus akan tanda tidak cukup. Apa yang dikehendaki ialah sampai kepada Yesus sendiri. Bukan berhenti pada tandanya. Tandanya tidak salah, hanya masih belum cukup, masih kurang. Bagaimana sampai, Engkaulah Mesias Anak Allah, sebagaimana kata Petrus.
Kebenaran yang memerdekakan ialah siapa yang tetap tinggal di dalam Firman-Nya adalah benar-benar murid-Nya dan akan mengetahui kebenaran yang akan memerdekakan kita para murid-Nya. Unsur kelangsungan, ketekunan, kesungguhan iman dari pihak yang beriman, sebagai konsekuensi atas tinggal di dalam Yesus.
Kebenaran dalam konteks ini adalah kebenaran yang hakiki, mengenai kebenaran sejati, bukan semata kebenaran filosofis, kebenaran yang masih sering menjadi perdebatan. Kebenaran pengenalan akan Allah.
Saudara terkasih, soal kebenaran ini sangat kontekstual, faktual, dan mendesak hari-hari ini di dalam kehidupan kita. Bagaimana orang bisa dengan seenaknya menafsirkan sepanjang menguntungkan kepentingan pribadi dan kelompok. Kebenaran bisa hanya sebagian, bisa pula hanya sebagian sangat kecil demi menguntungkan sendiri bisa menjadi kebenaran yang diagung-agungkan. Dibela dengan firnah, caci maki, fitnah, dan sejenisnya. Kebenaran dalam hal yang Tuhan kehendaki bukan hal ini. kebenaran untuk mengenal Allah. Allah sebagaimana yang Yesus ajarkan. Allah yang mengutus Yesus, dan mengenal Yesus sama dengan mengenal Allah, pun percaya Yesus juga percaya Allah. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar