Kamis, 08 Maret 2018

Hukum Dasar, Tidak Semata Lebih Besar atau Kecil


Jumat Biasa Pekan Prapaskah III (U)
Hos. 14:2-10
Mzm. 81:6c-8a,8bc-9,10-11ab, 14,17
Mrk. 12:28-34



Hos. 14:2-10

14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
14:4 Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."
14:5 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
14:6 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
14:7 Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
14:8 Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.
14:9 Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.
14:10 Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.


Mrk. 12:28-34

12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.



Hukum Dasar, Tidak Semata Lebih Besar atau Kecil

Saudara terkasih, apa yang ditanyakan kali ini adalah pertanyaan yang tulus, bukan jebakan dan pencobaan sebagaimana biasanya. Penanya tahu apa yang Yesus nyatakan dan jawab dengan baik, maka ia benar-benar bertanya untuk pemahamannya lebih baik.
Hukum dasar, bukan semata lebih utama atau lebih besar dibandingkan yang lebih kecil atau kurang utama. Mengasihi Allah dan mengasihi sesama, merupakan dua hal yang dipersatukan oleh Yesus meskipun berasal dari tradisi jauh sebelum Yesus. Yesus menyitir dari Kitab Ulangan.
Kasih tidak semata akan afeksi, namun adanya upaya, usaha, dan keinginan untuk hidup selaras engan apa yang menjadi kehendak Allah, mendengarkan sabda-Nya dan berpaut pada-Nya. Kasih itu keinginan sekaligus tindakan.
Saudara terkasih, apa yang Yesus kehendaki ialah kita mengasihi Tuhan Allah tanpa melalaikan kasih kepada kemanusiaan. Tidak ada yang lebih atau kurang, bahwa Tuhan Allah menjadi prioritas iya, namun tentu tidak dalam arti bisa menjadi sarana dan pembenar untuk merugikan kemanusiaan. Kasih kepada Allah akan selaligus kasih kepada sesama. Mengasihi sesama tanpa mengasihi Allah tentu omong kosong. Hal yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana orang bisa memuja Allah namun merugikan manusia sebagai ciptaan bisa seketika. Yesus tidak menghendaki yang demikian. Kita diajak untuk mengasihi dengan kehendak dan perbuatan yang terbaik bagi kemanusiaan dan terutama bagi Allah. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar