Rabu, 03 Januari 2018

Undangan Menarik dari Yesus

Hari Biasa Masa Natal (P)
1 Yoh. 3:7-10
Mzm. 98:1.7-8,9
Yoh. 1:35-42



1 Yoh. 3:7-10


3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.

Yoh. 1:35-42

1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
1:42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."



Undangan Menarik dari Yesus

Saudara-saudari yang terkasih, Yesus mengundang para murid awali dalam bacaan kita hari ini. bagaimana Ia mengundang mereka untuk marilah, undangan simpatik untuk bergabung, mendekat, dan lebih erat lagi. Kemudian dilanjutkan dengan apa yang akan diperoleh, yaitu mampu melihat. Hal yang sama dilakukan oleh murid-Nya kepada saudaranya yang lain. Panggilan Yesus  berefek domino, panjang, berantai, dan semua orang dipanggil untuk dekt kepada-Nya dan melihat karya-Nya.
Berkaitan dengan panggilan ini, demikian juga dengan bacaan pertama, bagaimana Yohanes membedakan anak Allah dengan anak Iblis. Soal kebenaran dan cinta yang membedakan antara anak Allah atau anak Iblis. Di sanalah titik bedanya. Bukan semata kebenaran sesaat apalagi sesat, namun kebenaran universal, kebenaran yang lebih obyektif, kebenaran yang jauh di atas kepentingan pribadi-pribadi. Ketika orang memiliki dan membela kebenaran, ia adalah anak Allah, dengan mewujudkan cinta kepada sesama. Kita menghadapi hal yang sangat konkret hari-hari ini, bagaimana orang bisa merasa benar hanya karena banyaknya rekan dan pendukung. Membuat seolah-olah benar dengan membagikan agar banyak yang meyakini itu benar. Padahal jelas bahwa ada yang ditutup-tutupi. Ini bukan kebenaran, justru anak Iblis yang sedang menguji bagaimana kita meyakini kebenaran yang sejati.
Bagaimana membedakan kebenaran yang mendekati kesejatian dan mana yang jelas bukan kebenaran? Jelas jika kebenaran itu merupakan juga kebaikan bagi semakin banyak orang. Bukan hanya merupakan kepentingan segelintir orang. Makin membuat orang semakin mencintai bukan malah membenci. Mengobarkan semangat persatuan dan bukan malah memecahbelah bangsa dan negara dan kebersamaan sebagai umat manusia. Kedamaian ada di dekat mereka dan bukan sebaliknya.
Anak-anak Iblis susah untuk berbuat yang membawa kepada kedamaian, cinta kasih, dan kebersamaan. Siapa yang menjembatani perbedaan, yakini itulah karya anak-anak Allah. karya Roh Baik jauh lebih menjanjikan dan awet, bukan hanya sejenak dan kemudian hilang dan menggelisahkan. BD. eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar