Sabtu, 27 Januari 2018

Ciri Orang Percaya

Sabtu Pekan Biasa III (H)
2 Sam. 12:1-7a ,10-17
Mzm. 51:12-13,14-15,16-17
Mrk. 4:35-41




2 Sam. 12:1-7a ,10-17

12:1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
12:2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
12:3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.
12:4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
12:5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.
12:6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."
12:7a Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!
12:10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
12:14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."
12:15 Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit.
12:16 Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah.
12:17 Maka datanglah kepadanya para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi ia tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.



Mrk. 4:35-41

4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"



Ciri Orang Percaya

Saudara terkasih, ciri orang percaya kepada Tuhan dan kehendak-Nya itu sederhana. Tidak pernah takut. Jangan kemudian dipelesetkan dan dibuat candaan, termasuk tidak takut  berbuat dosa dan melanggar kehendak-Nya lho ya. Dalam bacaan Injil sangat jelas Yesus mengatakan, mengapa engkau takut hai yang tidak percaya? Artinya, bagi yang tidak takut adalah orang percaya. Mereka bersama Yesus saja masih takut, padahal mereka sudah menyaksikan yang jauh lebih luar biasa kuasa-Nya. Ingat mereka sudah pernah melihat orang lumpuh balik dengan memanggul tilamnya. Hanya karena angin mereka merasa khawatir.
Bacaan pertama, kisah fenomenal yang dilakoni oleh Daud. Kali ini memperlihatkan ketidaktakutan Daud akan dosa dibayar mahal. Syukurnya adalah ia masih takut akan utusan Tuhan. Dan dengan sekali peringatan ia tah bahwa ialah si pendosa itu. Ia disindir dan merasa bahwa ia yang melakukan perbuatan tidak adil, berdosa, dan menutupinya sedemikian rapat.
Perilaku pejabat kekinian jauh dengan apa yang dilakukan Daud. Sudah ketahuan berbuat dosa saja mereka merasa tidak bersalah. Menutup-nutupi dengan berbagai cara. Mencari kambing hitam, menuduh pihak lain sebagai pelaku dan yang menyebabkan itu semua. Pemimpin zaman ini, terutama di Indonesia, cenderung bebal, pintar mencari pembenar dan bahkan memfitnah Tuhan. Dengan mengatasnamakan nafsunya sendiri sebagai kehendak Tuhan. Berbeda dengan Daud yang langsung malu serta bertobat.
Dosa dan tindakan kurang percaya harus menerima konsekuensinya. Meskipun sudah bertobat, toh anak Daud tetap mati, namun kasih karunia Tuhan juga memberikan kesempatan dan kerahiman-Nya benar-benar terjadi, sehingga Daud tidak mati. Tuhan membalas sesuai dengan perbuatan bukan berlebihan dan penghukum yang keji. Sering kita salah memahami hal ini. Tuhan itu Mahabaik dan tetap demikian.
Apa yang ditampilkan bacaan hari ini adalah konsekuensi atas ketidakpercayaan perlu kita terima dan jalani. Pertobatan tidak menghapuskan konsekuensi itu, meskipun juga tidak akan ada tindakan Tuhan Yang Berbelaskasih itu berlebih-lebihan. IA Mahakasih, bukan penghukum apalagi pendendam. Sapaan-Nya adalah bentuk kasih dan sayang-Nya yang tidak terbatas. BD.eLeSHa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar