Selasa, 16 Januari 2018

Hari Sabat


Selasa Pekan Biasa (H)
1 Sam. 16:1-13
Mzm. 89:20,21-22,27-28
Mrk. 2:23-28




1 Sam. 16:1-13

16:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."
16:2 Tetapi Samuel berkata: "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku." Firman TUHAN: "Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.
16:3 Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu."
16:4 Samuel berbuat seperti yang difirmankan TUHAN dan tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: "Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?"
16:5 Jawabnya: "Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengorbanan ini." Kemudian ia menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.
16:6 Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
16:8 Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
16:9 Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
16:10 Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
16:11 Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
16:12 Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
16:13 Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.



1 Sam. 16:1-13

2:23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.
2:24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
2:25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
2:26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?"
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."



Hari Sabat

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk  merenungkan mengenai tindakan pada hari Sabat, hukum Sabat, dan Yesus sebagai Tuhan atas hari Sabat. Pertama mengenai hari Sabat, di mana orang dilarang melakukan 39 larangan. Ada dalam aturan tradisi Yahudi. Memanen gandum ada pada urutan larangan ketiga, namun memetik tentu  berbeda dengan memanen. Ini yang menjadi perdebatan mereka. Sering ahli Taurat dan Farisi itu membuat hukum sendiri, sedang mereka juga tidak melakukannya. Termasuk memetik gandum yang sejatinya tidak dilarang dalam Taurat.
Hukum Sabat sejatinya jelas apa saja yang menjadi larangan dan apa yang boleh dilakukan, namun karena nafsu manusiawi, sering menambah sendiri. Yesus merujuk pada pengalaman Daud yang memakan roti yang seharusnya untuk para imam. Dan di sana Daud juga tidak dihukum.
Tuhan atas hari Sabat, Yesus hendak menyatakan bahwa hukum dibuat untuk menjaga tertib hidup bersama. Menyejahterakan orang agar tidak saling berebut dan menang sendiri. Padahal apa yang dilakukan oleh orang Farisi  malah sebaliknya.
Saudara terkasih, apa yang dikisahkan hari ini, sering dalam kehidupan sehari-hari mendengar, kadang jadi pelaku itu sendiri, manusia dikalahkan oleh aturan yang njlimet. Manusia menjadi budak hukum. Padahal hukum dibuat untuk menjaga perihidup bersama bukan sebaliknya. Manusia taat hukum dan menjalankan hukum dengan baik, bukan karena takut, namun karena menyadari posisinya di dalam kebersamaan. Tidak heran sering orang mengatakan legalis, sepanjang sesuai hukum sudah selesai, apakah mesti demikian? Jika memang kelaparan dan bisa mati, mengapa tidak memetik bulir gandum yang ada? Asal tidak dengan sabit apalagi dijual, dalam konteks bacaan ini tentunya. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar