Senin, 08 Januari 2018

Panggilan: Mari Ikutlah Aku

Senin Pekan Biasa (H)
1 Sam. 1:1-8
Mzm. 116:12-13,14,17,18-19
Mrk. 1:14-20




1 Sam. 1:1-8

1:1 Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim.
1:2 Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak.
1:3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas.
1:4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian.
1:5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.
1:6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.
1:7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.
1:8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"


Mrk. 1:14-20

1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
1:16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
1:18 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.



Panggilan: Mari Ikutlah Aku

Saudara terkasih, pemuridan ala Yesus adalah mengikuti pribadi dan bukan program. Apa yang Ia sampaikan adalah mari ikutlah Aku, panggilan, sapaan, dan ajakan untuk ikut Yesus. Tugas mereka ikut Yesus dengan konsekuensi mereka melepaskan bahkan memutuskan apapun yang menyangkut masa lalu mereka. Mereka digambarkan meninggalkan jala, perlengkapan kehidupan mereka, termasuk keluarga dan ikut Yesus untuk semakin kenal siapa DIA.
Apa yang patut kita renungkan adalah, panggilan Yesus itu inisiatif berasal dari Yesus. Coba bayangkan kalau dalam kehidupan sekarang ini, apa iya ada yang mau mengikuti orang tanpa tahu apa-apa mengenai yang kita ikuti. Contoh konkret diajak bekerja saja, tanpa tahu siapa dia, memiliki pekerjaan atau proyek apa. Namun pribadi Yesus, kuasa, dan wibawa-Nya yang membuat perbedaan. Mengikuti Yesus bukan karena perbuatan besar atau ajaib, namun karena panggilan-Nya semata. Tidak heran dalam kisah selanjutnya, Yesus justru enggan mengadakan pekerjaan besar atau mukjizat, karena bisa mengaburkan motivasi yang ikut DIA. Apa yang IA tolak bukan tindakan besarnya namun bagaimana pengaruhnya.
Keberadaan para nelayan juga bukan dalam  konteks saat ini, namun waktu itu, industri perikanan, dan diperteguh dengan dua nama Yunani menunjukkan bahwa yang dipanggil Yesus bukan orang sembarangan. Mereka cukup memiliki taraf yang diperhitungan dalam masyarakatnya. Mereka pun bisa diajak oleh Yesus  untuk mendukung karya-Nya. Tanggapan mereka yang langsung berangkat membuat dayatarik tersendiri.
Panggilan Mari, Ikutlah Aku, pun harus tetap menggema di dalam hati kita, kita pun dipanggil-Nya untuk semakin mengenal DIA. DIA yang sejati kita kenal dengan nurani kita, bukan kata orang, atau menurut ajaran ini dan itu. Yesus yang kita kenal karena kita ikut DIA. Panggilan kita adalah inisiatif dari-Nya juga yang mengenalkan diri kepada kita. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar