Senin
Pekan Biasa (H)
1 Sam.
1:1-8
Mzm.
116:12-13,14,17,18-19
Mrk.
1:14-20
1 Sam.
1:1-8
1:1 Ada seorang laki-laki dari
Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu
bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim.
1:2 Orang ini mempunyai dua isteri: yang
seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak,
tetapi Hana tidak.
1:3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi
meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada
TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak
Eli, Hofni dan Pinehas.
1:4 Pada hari Elkana mempersembahkan
korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang
laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian.
1:5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia
memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup
kandungannya.
1:6 Tetapi madunya selalu menyakiti
hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.
1:7 Demikianlah terjadi dari tahun ke
tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana,
sehingga ia menangis dan tidak mau makan.
1:8 Lalu Elkana, suaminya, berkata
kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau
makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada
sepuluh anak laki-laki?"
Mrk.
1:14-20
1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah
Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah
genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada
Injil!"
1:16 Ketika Yesus sedang berjalan
menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka
sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus berkata kepada mereka:
"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
1:18 Lalu mereka pun segera meninggalkan
jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan
perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes,
saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera memanggil mereka dan
mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang
upahannya lalu mengikuti Dia.
Panggilan:
Mari Ikutlah Aku
Saudara terkasih, pemuridan ala Yesus adalah mengikuti pribadi dan
bukan program. Apa yang Ia sampaikan adalah mari
ikutlah Aku, panggilan, sapaan, dan ajakan untuk ikut Yesus. Tugas mereka
ikut Yesus dengan konsekuensi mereka melepaskan bahkan memutuskan apapun yang
menyangkut masa lalu mereka. Mereka digambarkan meninggalkan jala, perlengkapan
kehidupan mereka, termasuk keluarga dan ikut Yesus untuk semakin kenal siapa
DIA.
Apa yang patut kita renungkan adalah, panggilan Yesus itu
inisiatif berasal dari Yesus. Coba bayangkan kalau dalam kehidupan sekarang
ini, apa iya ada yang mau mengikuti orang tanpa tahu apa-apa mengenai yang kita
ikuti. Contoh konkret diajak bekerja saja, tanpa tahu siapa dia, memiliki
pekerjaan atau proyek apa. Namun pribadi Yesus, kuasa, dan wibawa-Nya yang
membuat perbedaan. Mengikuti Yesus bukan karena perbuatan besar atau ajaib,
namun karena panggilan-Nya semata. Tidak heran dalam kisah selanjutnya, Yesus
justru enggan mengadakan pekerjaan besar atau mukjizat, karena bisa mengaburkan
motivasi yang ikut DIA. Apa yang IA tolak bukan tindakan besarnya namun
bagaimana pengaruhnya.
Keberadaan para nelayan juga bukan dalam konteks saat ini, namun waktu itu, industri
perikanan, dan diperteguh dengan dua nama Yunani menunjukkan bahwa yang
dipanggil Yesus bukan orang sembarangan. Mereka cukup memiliki taraf yang
diperhitungan dalam masyarakatnya. Mereka pun bisa diajak oleh Yesus untuk mendukung karya-Nya. Tanggapan mereka
yang langsung berangkat membuat dayatarik tersendiri.
Panggilan Mari, Ikutlah Aku,
pun harus tetap menggema di dalam hati kita, kita pun dipanggil-Nya untuk
semakin mengenal DIA. DIA yang sejati kita kenal dengan nurani kita, bukan kata
orang, atau menurut ajaran ini dan itu. Yesus yang kita kenal karena kita ikut
DIA. Panggilan kita adalah inisiatif dari-Nya juga yang mengenalkan diri kepada
kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar