Selas
Pekan Biasa IV (H)
2 Sam.
18:9-10.14b,24-25a,30-19:3
Mzm.
86:1-2,3-4,5-6
Mrk.
5:21-43
2 Sam.
18:9-10.14b,24-25a,30-19:3
18:9 Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun
Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan
pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu,
sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya
berlari terus.
18:10 Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya:
"Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin."
18:14b Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya
dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan
pohon tarbantin itu.
18:24 Adapun Daud duduk di antara kedua pintu gerbang sedang
penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan
pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja.
18:25a Berserulah penjaga memberitahu raja, lalu raja
berkata: "Jika ia seorang diri, maka kabar yang baiklah
disampaikannya."
18:30 Kemudian berkatalah raja: "Pergilah ke samping,
berdirilah di sini." Ia pergi ke samping dan tinggal berdiri.
18:31 Maka datanglah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu:
"Tuanku raja mendapat kabar yang baik, sebab TUHAN telah memberi keadilan
kepadamu pada hari ini dengan melepaskan tuanku dari tangan semua orang yang
bangkit menentang tuanku."
18:32 Tetapi bertanyalah raja kepada orang Etiopia itu:
"Selamatkah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu:
"Biarlah seperti orang muda itu musuh tuanku raja dan semua orang yang
bangkit menentang tuanku untuk berbuat jahat."
18:33 Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung
pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan:
"Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku mati menggantikan
engkau, Absalom, anakku, anakku!"
19:1 Lalu diberitahukanlah kepada Yoab: "Ketahuilah, raja
menangis dan berkabung karena Absalom."
19:2 Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh
tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang berkata: "Raja
bersusah hati karena anaknya."
19:3 Sebab itu tentara itu masuk kota dengan diam-diam pada hari
itu, seperti tentara yang kena malu kembali dengan diam-diam karena melarikan
diri dari pertempuran.
Mrk.
5:21-43
5:21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak
berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus.
Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan
sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya,
supaya ia selamat dan tetap hidup."
5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun
lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga
telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada
faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di
tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah
jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan
sembuh."
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa,
bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang
keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya:
"Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
5:31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana
orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang
menjamah Aku?"
5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang
telah melakukan hal itu.
5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika
mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan
Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu
telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari
penyakitmu!"
5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga
kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi
engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata
kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta,
kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana
dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu:
"Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang
itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan
Dia masuk ke kamar anak itu.
5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita
kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan,
sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan
seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Imanlah Segalanya
Saudara terkasih bacaan Injil hari ini
mengajarkan kepada kita mengenai kuasa iman. Bagaimana perempuan yang mengalami
pendarahan dan mencoba mencari kesembuhan dari Yesus. Bisa dibayangkan
bagaimana orang-orang yang ikut dan mengelilingi Yesus. Ia yang sakit
pendarahan sekian lama dengan halangan tradisi juga tentu sangat kecil
kemungkinan bisa dekat dengan Yesus apalagi bisa mendapatkan kesempatan untuk
berbicara dengan-Nya.
Ia dengan yakin menyentuh jubah Yesus. Dengan
kepercayaan jika menyetuh jubah-Nya saja akan sembuh dan demikianlah terjadi.
Usai mukjizat itu, Yesus yang merasakan di ada tenaga yang ke luar dari
diri-Nya, Ia bertanya. Dalam keadaan
demikian, tentu tidak mudah menjawab dengan baik. Di balik ketakutan dan takjub
karena sembuh, si penderita tersebut terungkur dan menyatakan segala
sesuatunya.
Segala sesuatu, bukan menjawab apa yang
ditanyakan Yesus. Ia menerangkan apapun yang ia alami, rasakan, dan pikirkan.
Yesus menjawab bahwa imannya telah menyelamatkan. Perjumpaan iman antara ibu
itu dengan kuasa Yesus. Jadi bukan semata karena menyentuh jubah-Nya saja. Ada
perjumpaan iman dan kuasa Yesus.
Saudara terkasih, sering kita tidak mencari
pertolongan pada Yesus jika menghadapi masalah. atau otak kita mulut kita
berbicara mohon pertolongan-Nya, namun di dalam hati ragu, tidak percaya, atau
malah merasa terlalu merepotkan Tuhan.
Tidak demikian apa yang dimaui Tuhan. Tuhan menghendaki kita pasrah total dan menyerahkan diri sepenuhnya agar IA
bisa melakukan yang terbaik bagi kita. Iman kita sering kalah dengan kekuatan,
kemampuan, dan rasio kita. Padahal itu penghambat untuk berjumpa dengan kuasa
Tuhan. Segala sesuatu harus dilepaskan agar iman kita bertumbuh.
Jangan takut dan percaya, bagaimana Yairus
menyatakan imannya. Ia yang datang untuk meminta Yesus menolong anaknya yang
sakit, ternyata malah sudah meninggal. Apa yang penting bagi orang beriman
adalah tidak takut dan percaya. Yairus dan perempuan pendarahan yang sembuh itu
memberikan gambaran iman orang percaya. Yesus bukan hanya menyembuhkan orang
sakit, mengusir roh jahat, atau mengatasi angin, namun kini mengatasi kematian.
Sudahkah kita mohon kepada Tuhan dengan tidak
takut dan percaya? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar