Minggu, 20 Desember 2015

Perjumpaan yang Meneguhkan

HARI MINGGU ADVEN IV (H)
Mi. 5:1-4a
Mzm. 80:2ac, 3b, 15-16,18-19
Ibr. 10:5-10
Luk. 1:39-45


Mi. 5:1-4a

5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
5:2 Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
5:3 Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
5:4 dan dia menjadi damai sejahtera.


Ibr. 10:5-10

10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
10:8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.
10:9 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Luk. 1:39-45

1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.



Perjumpaan yang Meneguhkan

Saudara terkasih, kita hendak merayakan Natal. Ada waktu yang tersisa tinggal sekejab. Tinggal menunggu waktu. Sukacita Natal itu sudah terasa, apalagi di pusat perbelanjaan dan faktor ekonomi. Iklan dan faktor ekonomi memang sangat menonjol. Namun apakah kita juga ikut arus demikian, dan melepaskan yang rohani. Kedatangan Tuhan itu suka cita dan bukan hanya karena pesta Natalnya, namun bagaimana datang-Nya Tuhan itu jauh lebih memberikan suka cita.
Salah satu yang penting dan menginspirasi masa dekat Natal adalah kisah kedatangan Maria ke Elisabet. Perjumpaan yang meneguhkan satu sama lain. Mereka keduanya sama-sama mengandung yang bukan peristiwa biasa. Mereka saling mendukung dan menguatkan. Kekuatan untuk menjalankan rencana dan kehendak Tuhan.

Mendengarkan juga menjadi hal yang penting di tengah dunia yang sibuk dan asyik dengan diri sendiri dan kepentingan sendiri. Bagaimana memberikan waktu dan menyediakan diri untuk orang lain sangat memberikan suka cita. Pemikiran membuang-buang waktu ketika bercengkerama dan berbincang dengan orang lain, perlu sedikit dikurangi. Menyediakan waktu bisa memberikan hal yang baru pula. Zaman modern yang lebih menilai dari kesibukan dan asyik dengan diri sendiri perlu diperbarui dengan kesiapan memberikan diri pada yang lain. Penyakit manusia modern adalah kesepian di tengah keramaian yang tidak bisa didapat oleh beberapa orang yang sedang tidak bisa mengikuti pola dunia. Kesediaan kita membantu yang tidak mampu itu, adalah kekuatan dan kebahagiaan dan sukacita yang lebih bernilai daripada hanya pesta Natal semeriah apapun itu. Pesta bisa berlalu, persaudaraan akan abadi. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar