Sabtu
Biasa Pekan I Adven (U)
Yes.
30:19-21,23-26
Mzm.
147:1,2,3-4,5-6
Mat.
9:35-10:1,6-8
Yes.
30:19-21,23-26
30:19 Sungguh, hai bangsa di
Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan
akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar
teriakmu, Ia akan menjawab.
30:20 Dan walaupun Tuhan
memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan
menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia,
30:21 dan telingamu akan
mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah
mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri
30:23 Lalu TUHAN akan memberi
hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu
kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu
akan makan rumput di padang rumput yang luas;
30:24 sapi-sapi dan keledai-keledai
yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah
ditampi dan diayak.
30:25 Dari setiap gunung yang
tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada
hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh.
30:26 Maka terang bulan
purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh
kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka
umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan
Mat.
9:35-10:1,6-8
9:35 Demikianlah Yesus
berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan
memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan
kelemahan.
9:36 Melihat orang banyak
itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka
lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka kata-Nya kepada
murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
9:38 Karena itu mintalah
kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk
tuaian itu."
10:1 Yesus memanggil kedua
belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat
dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
10:23 Apabila mereka
menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota
Israel, Anak Manusia sudah datang.
10:24 Seorang murid tidak lebih
dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya.
10:25 Cukuplah bagi seorang
murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia
menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi
rumahnya.
10:26 Jadi janganlah kamu
takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak
akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan
diketahui.
Pekerja
Sedikit, namun Tuaian Melimpah
Saudara terkasih, apa yang kita renungkan dalam
bacaan hari ini hendak menunjukkan betapa baiknya Tuhan. Motivasi apapun yang
dilakukan selalu memikirkan yang lain, dalam hal ini kita anak-anak-Nya. Belas kasih menjadi
motivasinya dalam berbuat. Kali ini Tuhan menyaksikan betapa rindunya orang
untuk mendapatkan bimbingan dan pengajaran. Yesus melihat umat-Nya seperti
domba yang tidak ada gembalanya. Ia merasa kasihan dan meminta para murid untuk
berdoa.
Motivasinya bukan karena IA kewalahan, namun karena
banyak yang belum terlayani. Sikap positif yang sering kita abaikan. Panggilan para
murid untuk menyembuhkan dan mengabarkan khabar suka cita. Penganiayaan, jalan
terjal, dan penolakan merupakan salah satu ciri pemuridan. Tidak ada yang mudah
bagi murid Yesus. Jalan yang ditempuh adalah jalan salib.
Jalan yang tidak mudah bukan untuk membuat gentar,
namun tetap percaya dan melangkah maju karena ada penyertaan Tuhan di sana. Mana
mungkin Tuhan melepaskan anak-anak-Nya sendirian di tengah serigala dunia,
tentu tidak.
Saudara terkasih, kalau kita dipanggil Tuhan dalam
apapun bentuknya. Karya kita, kerja kita, peranan kita apapun itu, ada dalam
perencanaan Tuhan. IA yang membawa dan memilih kita. Ia yang memberikan kepada
kita tugas perutusan. Gentar, cemas, khawatir itu wajar, namun apakah hal itu
harus menjadi penghalang. Tidak. Sama sekali bukan perintang, karena Allah yang
bekerja dan kita menjadi alatnya. Kita menjadi alat-alat-Nya Tuhan. Panenan melimpah
dan kita ikut di dalamnya dengan peran kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar