Pesta
Kanak-Kanak Suci, Mrt. (M) Hari Keempat Oktaf Natal
1
Yoh. 1:5-2:2
Mzm.
124:2-3,4-5,7b-8
Mat.
2:13-18
1
Yoh. 1:5-2:2
1:5 Dan inilah berita, yang
telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah
terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa
kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita
berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7 Tetapi jika kita hidup di
dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan
seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari
pada segala dosa.
1:8 Jika kita berkata, bahwa
kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada
di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita,
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan.
1:10 Jika kita berkata, bahwa
kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan
firman-Nya tidak ada di dalam kita.
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini
kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang
berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus,
yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian
untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa
seluruh dunia.
Mat.
2:13-18
2:13 Setelah orang-orang
majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan
berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan
tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari
Anak itu untuk membunuh Dia."
2:14 Maka Yusuf pun
bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke
Mesir,
2:15 dan tinggal di sana
hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan
oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
2:16 Ketika Herodes tahu,
bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu
ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak
yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya
dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah
firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara
di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia
tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."
Martir
Anak
Saudara terkasih, memang ini bukan martir
sebagaimana penumpahan darah oleh orang dewasa, namun menjadi korban kebengisan
Raja Herodes untuk menyingkirkan Bayi Yesus. Pesaing yang tidak diinginkan
tumbuh menjadi besar. Pembunuhan bayi di bawah dua tahun sebagai sarana membuat
semua anak-anak usia itu habis. Ingat saat Musa bayi juga ada peristiwa yang
sama.
Anak-anak yang tidak berdosa menjadi tumbal keserakahan,
ketamakan, dan egoisme yang ada di hati sang raja. Tentu tidak sedikit darah
yang tercurah dan menjadi pemuas semu bagi Herodes. Anak-anak yang sama sekali
tidak tahu apa salahnya. Belum lagi ibu yang berduka, anak-anak yang kehilangan
adiknya, dan bapak yang kehilangan harapan masa depannya.
Apa yang bisa kita petik ialah, bahwa rencana Tuhan
tidak bisa dibungkam begitu saja oleh rancangan manusia. Sebaliknya, apapun
yang kita ingini kalau belum sesuai dengan kehendak Tuhan, juga tidak akan terjadi.
Satu langkah saja Tuhan sudah menang dan Herodes tidak bisa apa-apa. Tuhan berkehendak dan semua pasti terjadi. Ini
perlu kita imani dan yakini ketika mendapatkan perlakuan yang sering kita
rasakan tidak adil, sulit, dan dicari-cari. Pendewasaan iman itu sangat penting
dan caranya sering kita tidak tahu. Cara Tuhan itu yang terbaik meskipun kita
susah untuk melihatnya ketika sedang menjalaninya. Berserah, pasrah, rela hati,
dan penuh syukur sungguh membantu.
Kita bisa pula menjadi Herodes di zaman modern
ketika memaksakan kehendak kepada anak-anak kita, anak-anak yang dipaksa untuk
berdandan, bersikap, memilih, dan tumbuh sebagimana keinginan, pola, dan keinginan
kita. Masa depan yang dipaksakan, ini tidak boleh itu tidak boleh, selain
rencana orang tua. Herodes masa kini perlu kita hilangkan, menelantarkan anak
baik secara sengaja atau demi puas kita dalam mengejar materi juga tidak ada
bedanya dengan cara Herodes membinasakan anak-anak kecil.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar