Selasa
Biasa Pekan V Prapaskah (U)
Bil.
21:4-9
Mzm.
102:2-3,16-18,19-21
Yoh.
8:1-30
Bil.
21:4-9
21:4 Setelah mereka berangkat
dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom,
maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata
melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?
Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak
ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
21:6 Lalu TUHAN menyuruh
ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak
dari orang Israel yang mati.
21:7 Kemudian datanglah
bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami
berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya
dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa
itu.
21:8 Maka berfirmanlah TUHAN
kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka
setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
21:9 Lalu Musa membuat ular
tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan
ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Yoh.
8:1-30
8:21 Maka Yesus berkata pula
kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu
akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."
8:22 Maka kata orang-orang
Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke
tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"
8:23 Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku
bukan dari dunia ini.
8:24 Karena itu tadi Aku
berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak
percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
8:25 Maka kata mereka
kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka:
"Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?
8:26 Banyak yang harus
Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah
benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada
dunia."
8:27 Mereka tidak mengerti,
bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.
8:28 Maka kata Yesus:
"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa
Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi
Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
8:29 Dan Ia, yang telah
mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku
senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."
8:30 Setelah Yesus mengatakan
semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Yesus Bukan dari Dunia Ini
Saudara terkasih, Yesus menyingkapkan jati Diri-Nya di depan banyak
orang, tentu ada pula para pemuka jemaat dan ahli-ahli Taurat. Ia menyatakan
bahwa DIA dari atas bukan dari dunia ini, tidak aneh kalau ke mana DIA pergi
tidak mungkin mereka bisa datang. Terjemahan mereka, bahwa Yesus hendak bunuh
diri, padahal, maksudnya kalau mereka masih saja hidup dalam manusia baru yang
menolak DIA mana bisa mereka ikut ke mana Yesus hendak pergi atau bersemayam.
Pilihan yang harus segera diambil oleh mereka, yaitu percaya berarti
bisa hidup bersama dengan Yesus berbahagia di dalam kerajaan surga di mana IA
akan memerintah. Menolak berarti bahwa mereka akan hidup di dalam kegelapan
kekal yang akan mereka peroleh. Justru pertanyaan berulang, “Siapakah Engkau?”, atas jawaban dari
pernyataan Yesus, ”Akulah Dia. Pengulangan yang tidak mudah untuk
orang yang sudah menutup hatinya dari kebenaran dan terang sejati.
Saudara terkasih, Akulah Dia hendak menyatakan kesatuan Yesus dengan
Tuhan Allah, yang memang tidak disingkapkan secara langsung kepada mereka,
bukan karena Yesus tidak mau dan merek yang menutup diri sendiri. Pernyataan terbuka
oleh Yesus pun tidak mereka terima apalagi pahami.
Penolakan mereka dipersamakan dengan sungut-sungut nenek moyang mereka
di padang gurun. Selalu melihat ke belakang, menderita asal makan dan menjadi
budak untuk bertahan hidup. Sedikit menahan haus dan lapar tela melupakan karya
Allah yang begitu besar.
Apa yang terjadi pun sering kita alami. Demi nama baik kita, takut
sebagai penganut Kristus kita tidak berani bersikap. Mengalahkan iman demi
pekerjaan atau jabatan dan diterima tetangga. Mengikuti-Nya berarti total dan
tidak setengah-setengah. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar