Selasa
Biasa Pekan III Prapaskah (U)
Dan.
3:25,34-43
Mam.
25:4bc-5ab, 6-7bc, 8-9
Mat.
18:21-35
Dan.
3:25,34-43
3:25 Katanya: "Tetapi
ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu;
mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
3:34 Janganlah kami Kautolak
selamanya demi nama-Mu, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu;
3:35 janganlah Kautarik
kembali dari pada kami belas kasihan-Mu demi Abraham, kekasih-Mu, demi Ishak,
hamba-Mu dan demi Israel, orang suci-Mu,
3:36 yang kepadanya telah
Kaujanjikan untuk memperbanyak keturunan mereka laksana bintang-bintang di
langit dan seperti pasir di tepi laut.
3:37 Ya Tuhan, jumlah kami
telah menjadi lebih kecil dari jumlah sekalian bangsa, dan sekarang kamipun
dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena segala dosa kami.
3:38 Dewasa inipun tidak ada
pemuka, nabi atau penguasa, tiada korban bakaran atau korban sembelihan, korban
sajian atau ukupan; tidak pula ada tempat untuk mempersembahkan buah bungaran
kepada-Mu dan mendapat belas kasihan.
3:39 Tetapi semoga kami
diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah
kami datang membawa korban-korban bakaran domba dan lembu serta ribuan anak
domba tambun.
3:40 Demikianlah hendaknya
korban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab
tidak dikecewakanlah mereka yang percaya pada-Mu.
3:41 Kini kami mengikuti
Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takut kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari.
Janganlah kami Kaupermalukan,
3:42 melainkan perlakukankanlah
kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu.
3:43 Lepaskanlah kami sesuai
dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan
Mat.
18:21-35
18:21 Kemudian datanglah
Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus
mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh
kali?"
18:22 Yesus berkata
kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
18:23 Sebab hal Kerajaan
Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24 Setelah ia mulai
mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang
sepuluh ribu talenta.
18:25 Tetapi karena orang itu
tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual
beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
18:26 Maka sujudlah hamba itu
menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati
raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan
hutangnya.
18:28 Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar
kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya
itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan
menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
18:31 Melihat itu
kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi
kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh
memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh
hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah engkau pun
harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya
itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh
hutangnya.
18:35 Maka Bapa-Ku yang di
sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing
tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Pengampunan
Saudara terkasih, pengampunan merupakan tindakan
Ilahiah, yang manusiapun akan mampu kalau menyadari bahwa dirinya telah lebih
dulu diampuni. Perikopa di atas memberikan gambaran Allah yang berbelas kasih
telah mengampuni orang yang akan kehilangan kehidupannya beserta orang yang
dicintainya untuk membayar hutangnya. Apa yang dilakukan orang yang telah
memperoleh pengampunan malah berlaku sebaliknya. Bertindak kejam dan tidak mau
memberikan pengampunan yang jauh lebih murah dan ringan dibandingkan apa yang
telah dia peroleh.
Saudara terkasih, manusia memiliki kecenderungan
dunia untuk membalas dalam arti negatif dan lupa akan kasih yang jauh lebih
besar. Relasional kita dengan Tuhan akan memampukan kita semakin menjadi
seperti DIA. Pengampun, mengampuni tanpa batas bahkan sangat tidak sebanding
dengan dosa dan kejahatan yang telah manusia perbuat. Manusia memiliki
kecenderungan untuk menuntut dan mambalas sebanding dengan apa yang diterima,
Tuhan menghendaki yang jauh berbeda dan bertolak belakang yaitu dengan
mengampuni mengampuni yang jauh nilainya, bahkan bisa dikatakan rugi kalau
hitung-hitungan ekonomis, matematis, duniawi.
Itulah konsekuensi mengikuti Yesus. Pengampun dan
memberikan pengampunan kepada sesama karena kita sendiri telah memperoleh
pengampunan dari Tuhan Allah Yang Mahamurah. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar