Senin, 23 Maret 2015

Perempuan Berzinah

Senin Biasa Pekan V Prapaskah (U)
Dan. 13:41c-62
Mzm. 23:1-3a, 3b-4, 5,6
Yoh. 8:1-11


Dan. 13:41c-62

Lalu hukuman mati dijatuhkannya kepada Susana.
13:42 Maka berserulah Susana dengan suara nyaring: "Allah yang kekal yang mengetahui apa yang tersembunyi dan yang mengenal sesuatu sebelum terjadi,
13:43 Engkaupun tahu pula bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati meskipun tidak kulakukan sesuatupun dari apa yang mereka bohongi aku."
13:44 Maka Tuhan mendengarkan suaranya.
13:45 Ketika Susana dibawa keluar untuk dihabisi nyawanya, maka Allah membangkitkan roh suci dari seorang anak muda, Daniel namanya.
13:46 Berserulah ia dengan suara nyaring: "Aku ini tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!"
13:47 Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya: "Apakah maksudnya yang kaukatakan itu?"
13:48 Danielpun lalu berdiri di tengah-tengah mereka, katanya: "Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti?
13:49 Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!"
13:50 Bergegas-gegas kembalilah rakyat lalu orang-orang tua itu berkata kepada Daniel: "Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami. Sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua."
13:51 Lalu kata Daniel kepada orang-orang yang ada di situ: "Pisahkanlah mereka berdua itu jauh-jauh, maka mereka akan kuperiksa."
13:52 Setelah mereka dipisahkan satu sama lain maka Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya: "Hai engkau, yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat
13:53 dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh.
13:54 Oleh sebab itu, jika engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon mesui."
13:55 Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah sudah menerima firman dari Allah untuk membelah engkau!"
13:56 Setelah orang itu disuruh pergi Danielpun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu: "Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu berahi telah membengkokkan hatimu.
13:57 Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel dan merekapun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!
13:58 Oleh sebab itu, katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon berangan."
13:59 Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya membinasakan kamu!"
13:60 Maka berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya.
13:61 Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.
13:62 Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah


Yoh. 8:1-11

8:1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.


Perempuan Berzinah

Saudara terkasih, peristiwa ini, bukan hendak mengadakan persidangan mengenai perempuan yang berzina. Meskipun ditangkap basah, peradilan zaman itu sudah mengenal adanya saksi dan buktu, baik karena tertangkap tangan atau tertangkap basah, berarti saksi dan bukti tidak diragukan lagi. Masalah dan keanehan yang ada ialah, mereka hanya hendak mencobai Yesus. Hukum Musa mengatakan rajam dan mati, kalau Yesus menyatakan hukum itu, bagaimana hukum kasih yang DIA ajarkan? Kalau mengampuni, akan dikatakan menghujat Allah dan Taurat. Persoalan ada hati para pemuka jemaat, bahwa mereka hendak menjatuhkan Yesus bagaimanapun caranya.
Budaya dan hukum Taurat mensyaratkan pelempar batu ialah saksi utama, sedangkan Yesus menyatakan syarat yang melemparkan batu ialah orang yang tidak berdosa. Dengan demikian tidak ada yang berani, karena mereka tetap tahu diri dan tidak mungkin tidak berdosa.

Saudara terkasih, sabda Tuhan sangat konkret bagi bangsa ini yang sering dipenuhi dengan opini-opini menyesatkan dan kelihatannya benar, dengan dalih sudah sesuai prosedur. Hampir semua peristiwa kontrofersial akan dijawab dan diberi label sudah sesuai dengan prosedur. Prosedur berkaitan dengan hukum yang sering abai dengan aspek kemanusiaan dan kelayakan. Itu yang terjadi. Sering kita terkecoh dengan bahasa muluk-muluk nan indah, namun busuk pada esensinya. Bagaimana membedakan mana yang tulus dan abal-abal, pura-pura tulus, saat mendapat penolakan biasa saja, bukan mencari nama diri, dan tidak takut mendapat penolakan karena memang benar.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar