Senin, 30 Maret 2015

Pengurapan di Betania

SENIN DALAM PEKAN SUCI (U)
Yes. 42:1-7
Mzm. 27:1-2,3-4a,5-6ab,15-17
Yoh. 12:1-11

Yes. 42:1-7

42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:5 Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:
42:6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.


Yoh. 12:1-11

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.


Pengurapan di Betania

Saudara terkasih, penderitaan dan kemuliaan semakin dekat, Pekan Suci telah kita rayakan, hari ini kita diajak untuk merenungkan apa yang terjadi di sekitar Yesus. Pertama, soal Yudas, kedua mengenai perbuatan Maria, ketiga mengenai tindakan orang banyak, dan keempat soal pemuka agama dan imam-imam kepala.
Yudas Iskariot menunjukkan kepada kita bahwa apa yang dikatakan belum tentu bernilai luhur sebagaimana motivasinya. Yohanes menjelaskan motivasi busuk di balik apa yang dikatakan Yudas, sebagaimana dia telah mengatakan sebagai pencuri sebelumnya. Kita diajak untuk melihat perbuatan orang bukan hanya kata-kata indah sesekali. Kita sering juga di hadapkan demikian dalam kehidupan berbangsa, dan itu oleh Yohanes diberikan pelajaran untuk kita agar melihat sejarah perbuatannya.
Maria, mengasihi Yesus dengan mengurapi kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Kerendahan hati, pelayanan, dan ketulusan yang mendalam. Peristiwa ini dihadapkan dengan pernyataan Yudas yang hanya kamuflase atas tindakannya yang buruk.
Peziarah yang telah datang, mendengar Yesus datang untuk semakin dekat dengan-Nya. Mendengar, mencari, dan ingin lebih mengenal-Nya. Apa yang diajarkan kepada kita ialah, bahwa kita datang untuk mengenal DIA bukan hanya ingin makan, sembuh, atau kuasa saja, namun mengenal DIA lebih utuh dan akhir-Nya ikut DIA.
Pemuka jemaat dan imam-imam, orientasi kepentingan diri dan kekuasaan. Mereka tahu nubuatan, namun mereka menutup hati melihat kenyataan itu, karena mereka akan kehilangan kedudukan mereka yang merasa demikian bermufakat membunuhnya.

Saudara terkasih, kita dalam hidup sehari-hari bisa saja menjadi Yudas, Maria, jemaat, atau imam kepala itu. Bagaimana Tuhan menghendaki kita? Tentu semua sudah tahu dan apakah pilihan kita? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar