SENIN
DALAM PEKAN SUCI (U)
Yes.
42:1-7
Mzm.
27:1-2,3-4a,5-6ab,15-17
Yoh.
12:1-11
Yes.
42:1-7
42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang
Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh
Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak
atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
42:3 Buluh yang patah
terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan
menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di
bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:5 Beginilah firman Allah,
TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi
dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia
yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:
42:6 "Aku ini, TUHAN,
telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku
telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia,
menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka mata yang
buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan
orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Yoh.
12:1-11
12:1 Enam hari sebelum Paskah
Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari
antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan
perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan
dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil
setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki
Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah
itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot,
seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak
narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada
orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya
bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah
seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang
dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus:
"Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang
miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
12:9 Sejumlah besar orang
Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena
Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari
antara orang mati.
12:10 Lalu imam-imam kepala
bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
12:11 sebab karena dia banyak
orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Pengurapan di Betania
Saudara terkasih, penderitaan dan kemuliaan semakin
dekat, Pekan Suci telah kita rayakan, hari ini kita diajak untuk merenungkan
apa yang terjadi di sekitar Yesus. Pertama, soal Yudas, kedua mengenai
perbuatan Maria, ketiga mengenai tindakan orang banyak, dan keempat soal pemuka
agama dan imam-imam kepala.
Yudas Iskariot menunjukkan kepada kita bahwa apa
yang dikatakan belum tentu bernilai luhur sebagaimana motivasinya. Yohanes
menjelaskan motivasi busuk di balik apa yang dikatakan Yudas, sebagaimana dia
telah mengatakan sebagai pencuri sebelumnya. Kita diajak untuk melihat
perbuatan orang bukan hanya kata-kata indah sesekali. Kita sering juga di
hadapkan demikian dalam kehidupan berbangsa, dan itu oleh Yohanes diberikan
pelajaran untuk kita agar melihat sejarah perbuatannya.
Maria, mengasihi Yesus dengan mengurapi kaki Yesus
dan menyekanya dengan rambutnya. Kerendahan hati, pelayanan, dan ketulusan yang
mendalam. Peristiwa ini dihadapkan dengan pernyataan Yudas yang hanya kamuflase
atas tindakannya yang buruk.
Peziarah yang telah datang, mendengar Yesus datang
untuk semakin dekat dengan-Nya. Mendengar, mencari, dan ingin lebih
mengenal-Nya. Apa yang diajarkan kepada kita ialah, bahwa kita datang untuk
mengenal DIA bukan hanya ingin makan, sembuh, atau kuasa saja, namun mengenal
DIA lebih utuh dan akhir-Nya ikut DIA.
Pemuka jemaat dan imam-imam, orientasi kepentingan
diri dan kekuasaan. Mereka tahu nubuatan, namun mereka menutup hati melihat
kenyataan itu, karena mereka akan kehilangan kedudukan mereka yang merasa
demikian bermufakat membunuhnya.
Saudara terkasih, kita dalam hidup sehari-hari bisa
saja menjadi Yudas, Maria, jemaat, atau imam kepala itu. Bagaimana Tuhan
menghendaki kita? Tentu semua sudah tahu dan apakah pilihan kita? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar