Senin, 09 Maret 2015

Hendaklah Kamu Murah Hati, seperti Bapamu Murah Hati

Senin Biasa Pekan III Prapaskah (U)
Dan. 9:4-10
Mzm. 79:8,9,11,13
Luk. 9:36-38


Dan. 9:4-10

9:4 Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!
9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,
9:6 dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.
9:7 Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau.
9:8 Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.
9:9 Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia,
9:10 dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.

Luk. 9:36-38

6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."


Hendaklah Kamu Murah Hati, seperti Bapamu Murah Hati

Saudara terkasih, apa yang Yesus minta dari kita ialah yang telah Tuhan Allah dan Yesus lakukan terlebih dahulu. Tidak ada alasan bagi kita untuk menyatakan tidak bisa dilakukan, karena toh Yesus telah melakukannya terlebih dahulu. Mudah? Tentu tidak, karena kita ada di dunia, namun perlu diingat juga bahwa semua itu bisa terjadi karena Yesus telah menjanjikan kita akan diberikan Roh Kudus yang akan menguatkan kita, meneguhkan kita di dalam melawan rencana dunia yang sering menghambat perbuatan baik.
Mengampuni, lihat betapa sulitnya kita melakukan hal ini, dunia dipenuhi pembalasan demi pembalasan, Yesus telah melakukan dan kita layak untuk mencontoh-Nya mengampuni. Bagaimana sikap kita lebih banyak memberi atau menerima, ataukah meminta terus dan lupa berbagi apalagi bersyukur? Tuhan tidak pernah muluk-muluk untuk menuntut kita yang tidak mampu kita lakukan. Apa yang DIA kehendaki atas kita, semua telah dengan tepat DIA perhitungkan dengan kemampuan dan kekuatan kita. Mengapa demikian? Karena Tuhan akan memakai apa yang menjadi perbuatan kita sebagai takaran yang akan kita terima pula. Bagi yang banyak berbagi tentu akan banyak pula menerima. Tidak mungkinlah bagi yang tidak berbuat akan memperoleh.
Bacaan pertama dari Nubuat Daniel dinyatakan betapa malunya Daniel beserta seluruh bangsa termasuk raja, dan pejabat negeri karena berdosa dan melawan Tuhan. Saudara terkasih, konkret dan sangat tepat kita lambungkan ungkapan hati Nabi Daniel kali ini berkaitan dengan apa yang telah bangsa terutama pejabat lakukan. Tidak punya malu ketika perilaku buruk tentu melanggar ketetapan Tuhan justru dibela mati-matian, tidak merasa bersalah malah menuduh pihak lain sebagai jahat. Kejahatan demi kejahatan tumpang tindih dan saling membela dan membelenggu, kebaikan tersingkir dan tersisih. Belum ada yang mengatakan malu justru berteriak lantang sebagai paling bersih. Akankah kita menebalkan muka dan hati demi kejahatan kita? Atau malu dan berbalik arah menuju kepada kebaikan?BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar