Sabtu, 31 Maret 2018

Kebangkitan Yesus


SABTU SUCI-MALAM PASKAH (P)
Kej 1:1-2:2
Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c
Kej. 22:1-18
Mzm. 16:5,8,9-10,11
Kel. 14:15-15:1
Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18
Yes. 54:5-14
Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b
Yes. 55:1-11
Yes. 22:2-3,4bcd,5-6
Bar. 3:9-15,32-4:4
Mzm. 19:8,9,10,11
Yeh. 36:16-17a, 18-28
Mzm. 42:3,5bcd
Rm. 6:3-11
Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23
Mrk. 16:1-8


Kebangkitan Yesus

Kisah kebangkitan paling singkat dari keempat Injil. Dari sini ada informasi dan perintah. Informasi mengenai Yesus telah bangkit. Ini menjadi hal penting karena tidak ada saksi mata kebangkitan Yesus.
Mengenai perintah, ada dua. Pertama untuk melihat di mana mereka meletakkan jenazah Yesus. Bisa diandaikan bahwa mereka ikut serta di dalam prosesi pemakaman itu. Di sana ternyata jenazah Yesus tidak ada. Berbagai penafsiran bisa terjadi dengan adanya kubur kosong. Kubur kosong bukan bukti kalau Yesus itu bangkit. Markus memang tidak menyatakan adanya kemungkinan isu yang berkembang sebagaimana dalam Matius. Orang Yahudi terutama para pemukanya tentu tidak ingin kalau kebangkitan itu benar adanya, dengan pemikiran dengan menyuri jenazah Yesus. Mereka menempatkan penjaga untuk antisipasi jika jenazah Yesus dicuri dan dinyatakan sebagai kebangkitan.
Perintah kedua  untuk mewartakan khabar kebangkitan ini untuk semua murid. Khabar mengenai Yesus yang bangkit dan mendahului ke Galilea. Hal yang pernah dinyatakan sebelum hari itu. Nubuat untuk para murid yang tergoncang imannya dan akan menemui mereka di Galilea.
Kegentaran para perempuan ini memberikan gambaran mengenai karya Allah yang besar bagi mereka. Ingat bagaimana Petrus pun demikian ketika mereka bersama Yesus di puncak gunung. Petrus sampai tidak tahu harus mengatakan apa waktu itu.
Saudara terkasih, berbicara mengenai kebangkitan adalah khas Kristiani. Kelahiran Yesus semua menyatakan yang sama. Lahir dengan berbagai tindak luar biasa atas kasih Allah. pun karya Yesus dengan berbagai-bagai perbuatan besar. Namun mengapa kebangkitan tidak ada yang mau mengakuinya? Mengenai panggilan Allah turut serta di sana. Bagaimana orang yang tidak dipanggil Allah bisa memahami rencana dan perbuatan besar Allah.  Panggilan yang tidak bisa dipahami oleh orang yang buta, degil, dan tuli. Tentu buta dan tuli hati mereka.
Konsekuensi atas panggilan adalah salib, dan di sanalah banyak yang tidak suka. Coba jika kebangkitan itu tidak perlu salib, akan banyak yang berbondong-bondong mengikutinya. Di sinilah yang membedakan. Konsekuensi memanggul salib yang tidak disukai. BD.eLeSHa.



Kamis, 29 Maret 2018

Mengenangkan Sengsara Yesus


JUMAT AGUNG (M)
Yes. 52:13-53:12
Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25
Ibr. 4:14-16,5:7-9
Yoh. 18:1-19:42



Yes. 52:13-53:12

52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi --
52:15 demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.
53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
53:8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
53:9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
53:10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
53:11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
53:12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.


Ibr. 4:14-16,5:7-9


4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
Yoh. 18:1-19:42

18:1 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
18:2 Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
18:3 Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata.
18:4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?"
18:5 Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.
18:6 Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
18:7 Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret."
18:8 Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."
18:9 Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa."
18:10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
18:11 Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"
18:12 Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia.
18:13 Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar;
18:14 dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa."
18:15 Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar,
18:16 tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk.
18:17 Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: "Bukankah engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus: "Bukan!"
18:18 Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka.
18:19 Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya.
18:20 Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi.
18:21 Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."
18:22 Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?"
18:23 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"
18:24 Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu.
18:25 Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"
18:26 Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"
18:27 Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.
18:28 Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah.
18:29 Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?"
18:30 Jawab mereka kepadanya: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!"
18:31 Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
18:32 Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
18:33 Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"
18:34 Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
18:35 Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
18:36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
18:37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
18:38a Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"
18:38b Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.
18:39 Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"
18:40 Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun.
19:1 Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
19:2 Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,
19:3 dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya.
19:4 Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya."
19:5 Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: "Lihatlah Manusia itu!"
19:6 Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya."
19:7 Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."
19:8 Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia,
19:9 lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya.
19:10 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"
19:11 Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."
19:12 Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."
19:13 Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata.
19:14 Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!"
19:15 Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"
19:16a Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.
19:16b Mereka menerima Yesus.
19:17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
19:18 Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
19:19 Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."
19:20 Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani.
19:21 Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."
19:22 Jawab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."
19:23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
19:24 Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
19:25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."
19:38 Sesudah itu Yusuf dari Arimatea -- ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi -- meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
19:41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
19:42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.



Mengenangkan Sengsara Yesus

Saudara terkasih, sering kita jika mengikuti ibadat jalan salib atau ibadat Jumat Agung, sering merasa terharu. Tidak jarang menangis saking sedihnya. Hal yang sangat wajar dan naluriah, merasa bahwa berdosa, bersalah, dan merasa ikut menyalibkan Yesus, menganiaya Yesus, dan berteriak salibkan DIA. Sangat mungkin kitaa menjadi saking menyesal dan sedih.
Bisa saja kita merasa menjadi Petrus yang merasa mudah jatuh dan menyangkal apa yang telah kita ikrarkan. Kita ingat bukan bagaimana Petrus menyatakan akan mengorbankan dirinya, namun berulang-ulang menyangkat kenal Yesus. Dalam hidup sehari-hari kita pun demikian. Biar tidak dijauhi tetangga, biar bisa menjadi pejabat ini dan itu, menyembunyikan nama baptis kita. Tidak jarang bahkan mengingkari iman kita. Dari yang ekstrem atau malu-malu, kecil, dengan tidak berani mengaku kalau Katolik. makan di luar dengan tidak berani membuat tanda salib.
Atau malah menjual Yesus sebagaimana Yudas? Menjual teman demi mendapatkan keuntungan. Atau menelantarkan keluarga dan pergi dengan pihak lain demi menjadi kaya dan hidup lebih baik. Menjual Yesus atau saudara kita demi menjadi tangga ketenaran kita. Jangan menilai sepele perilaku menjual orang lain demi mendapatkan materi atau jabatan. Salah satunya adalah suap untuk menjadi ini dan itu. Hal yang sangat biasa hari-hari ini.
Perilaku lain, para murid, ke mana mereka? Hilang, menyelamatkan diri, dan hanya beberapa yang sampai ujung di puncak Golgota, bersama Yesus. Sering kita merasa bersatu ketika enak, namun saat mendapatkan tantangan, atau hambatan, melempem, dan pergi. Hal yang sangat biasa. Lemah pada godaan.
Saudara terkasih jika menangis di runag gereja, namun usai dari sana masih juga melakukan perilaku-perilaku yang tidak jauh berbeda juga buat apa. Mengikuti Yesus itu berbicara mengenai buah. Apa yang kita ubah dari peristiwa salib ini? Hanya tangisan kesedihan atau peribahan sikap batin?
Mengenangkan peristiwa salib, kisah sengsara Tuhan adalah hal yang selalu terulang, apakah hal ini sudah mengubah hidup kita dengan peduli pada sesama kita? Jika belum, masih perlu banyak belajar dan memberikan hati pada pribadi yang membutuhkan.BD.eLeSHa.

Keteladanan Sampai Akhir



KAMIS PUTIH (P)
 Peringatan Perjamuan Tuhan
Kel. 12:1-8,11-14
Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18
1 Kor. 11:23-26
Yoh. 13:1-15



Kel. 12:1-8,11-14

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
12:2 "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.
12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
12:4 Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.
12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
12:13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
12:14 Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.

1 Kor. 11:23-26

11:23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Yoh. 13:1-15

13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.



Keteladanan Sampai Akhir

Saudara terkasih, konteks menyuci kaki, mungkin tidak mudah untuk kita pahami. Dalam alam tradisi Yahudi, menyuci kaki adalah pekerjaan budak, hamba, untuk tuannya yang akan makan bersama. Di sinilah peran Yesus yang mengambil peran hamba bagi para umat-Nya. Ia yang melayani bukan yang dilayani. Tidak mengangetkan ketika Petrus menolak dibasiuh kakinya.
Apa yang ditampilkan Yesus adalah sesuatu yang baru, membalikan keadaan, dan meretas budaya lama. IA yang membebaskan kedosaan manusia itu hingga hari terakhirnya masih melayani, bukan meminta untuk dilayani. Jelas bertolakbelakang yang amat sangat. Biasanya orang itu minta pelayanan, fasilitas, dan prioritas di dalam banyak hal. Namun Yesus mematahkan itu semua. Justru IA menjadi hamba, melayani, dan mengambil peran untuk  membasuh kaki para murid.
Dalam konteks sehari-hari, kita sebagai bapak keluarga, biasanya duduk main hape dan minta kopi dan ini itu dilayani oleh istri. Ibu-ibu yang merasa mmbayar asisten rumah tangga, apa-apa memanggil ASN-nya, anak-anak pun demikian. Atau atasan pada bawahan, pemilik usaha dengan pegawai. Jangan kaget par biarawan-biarawati yang biasa merenungkan ini dengan melakukan triduum pun bisa melakukan kejahatan pada para staf dan karyawan yang ada di yayasannya. Atau imam yang membasuh kaki para murid di dalam gereja, belum tentu melakukan demikian ketika menghadapi koster, karyawan paroki, atau umat yang dinilai nggriseni.
Membasuh kaki, bukan semata ritual sebagaimana Yesus lakukan, namun perilaku yang berbeda. Mau melayani dan menjadi hamba dari yang paling hina sekalipun. Apakah itu bisa? Bisa. Apakah mudah? Jelas tidak, karena berbeda dengan apa yabg dilakukan dunia ini. melawan arus itu sangat berat. Dii sinilah peran keteladanan Yesus. Menjadi pengikut-Nya itu bukan biasa saja. Namun luar biasa. Keteladanan itu bukan soal label atau penghargaan, naun sikap batin tanpa pamrih dan itu sepanjang hayat, meskipun tidak mendapatkan pujian atau hasil yang nampak secara duniawi. BD.eLeSHa.


Rabu, 28 Maret 2018

Cara Kematian Yesus


RABU DALAM PEKAN SUCI (U)
Yes. 50:4-9a
Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34
Mat. 26:14-26



Yes. 50:4-9a

50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
50:5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
50:7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
50:8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
50:9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?

Mat. 26:14-26

26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."
26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.
26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya.




Cara Kematian Yesus

Saudara terkasih, berbicara mengenai kematian Yesus, sering menjadi perbincangan adalah peran atau penyerahan Yudas iskariot. Namun apakah demikian? Jika berbicara mengenai Yesus, siapa yang IA ikuti? Allah Bapa. Kehendak Allah Bapalah yang membawa-Nya ke kayu salib. Memang bahwa peran Yudas yang menyerahkan kepada imam-imam kepala, namun yang lebih mendasar adalah Yesus menjalankan rencana Bapa.
Berkali-kali Yesus bisa melepaskan diri bukan? Dan kini memang sudah sampai pada saatnya.  Waktu di mana IA harus menjalankan perutusan-Nya dengan purna. Wafat di salib merupakan sebuah kepastian demi memulihkan status anak Allah yang sempat terenggut.
Keberadaan imam kepala dan uang perak yang diterima oleh Yudas merupakan cara semata. Cara yang menjual Sang Guru, adanya penghianatan, jalan yang dipilih Yudas bersama para imam kepala. Imam kepala, kaum Farisi, dan pihak yang terganggu kepentingannya mempertontonkan kualitas mereka. Hal ini akan semakin jelas pada hari-hari mendatang, dalam Kamis Putih, berpuncak pada Jumat Agung, dan masih diperkuat dalam Kebangkitan. Mereka terlibat di dalam melenyapkan kebenaran. Persengkongkolan, tipu muslihat, menjual dan membeli kebenaran, dan konspirasi akan selalu terjadi.
Apakah Yudas yang lemah iman itu sendirian? Sama sekali tidak. Hingga hari ini sangat banyak orang yang tergoda akan uang dan materi. Berbagai cara dan jalan ditempuh untuk mendapatkannya. Dan cara Yudas adalah menjual Sang Guru, bisa saja kita atau di antara kita dengan menjual anak-keluarga, atau tetangga kita. Demi jabatan menjatuhkan rekannya. Persaingan yang sangat buruk bisa terjadi. Imam kepala pun tidak sedikit, lihat pilkada yang hiruk pikuk dengan uang. Membeli jabatan. Penyakit demikian masih kuat dan akan menjadi.
Apakah kematian Yesus yang sebentar lagi  itu akan sia-sia? Sia-sia jika perilaku kita umat-Nya tidak ada bedanya dengan apa yang kita renungkan di atas. BD.eLeSHa.