Kamis
Prapaskah Pekan I (U)
Est.
4:10-12,17
Mzm.
138:1-2a,2bc-3,7c-8
Mat.
7:7-12
Est.
4:10-12,17
4:10 Akan tetapi Ester
menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
4:11 "Semua pegawai raja
serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki
atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil,
hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya
raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh
hari ini tidak dipanggil menghadap raja."
4:12 Ketika disampaikan orang
perkataan Ester itu kepada Mordekhai
4:17 Maka pergilah Mordekhai
dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.
Mat.
7:7-12
7:7 "Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.
7:8 Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu dibukakan.
7:9 Adakah seorang dari
padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
7:10 atau memberi ular, jika
ia meminta ikan?
7:11 Jadi jika kamu yang
jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang
di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta
kepada-Nya."
7:12 "Segala sesuatu
yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi
Tuhan
Mahabaik
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan betapa baiknya Tuhan Allah itu. Kasih karunianya tak
terbatas. Mematahkan dunia Perjanjian Lama yang sering menggambarkan Allah
penuntut balas. Tuhan yang pendendam, menebarkan kekesalan, kekuasaannya
dipakai untuk menghancurleburkan. Itu adalah gambaran Allah dunia lama. Pun beberapa
hingga hari ini masih sama takutnya pada Tuhan.
Lihat, ketika kita takut berbuat salah, takut
bertindak, atau khawatir Tuhan marah, ada balasan jika kita tidak melakukan
kebaikan. Berbuat baik namun orientasinya takut kemarahan Tuhan, berarti masih
hidup dalam alam kuno. Allah kita adalah Tuhan Yang Mahabaik. Betapa baiknya
Tuhan, kita yang berdosa seperti ini, kita yang mengingkari, menghianati-Nya
bahkan, masih dilimpahi dengan kasih sayang yang tidak berbeda.
Apa yang kita lakukan dalam hidup ini, sehingga
kita menghirup udara dengan cuma-cuma. Jangan ingat ketika kita sakit dan perlu
tambahan oksigen O2 dan baru ingat, bagaimana kebaikan Tuhan. Apa yang
kita perlukan sudah tersedi. Kadang karena spontan, kita abai akan keadaan itu.
Matahari yang kita perlukan untuk hidup,
pun demikian saja Tuhan anugerahkan kepada kita. Itu semua adalah kebaikan
Tuhan. Tanpa kita terlibat sama sekali untuk bisa mengaksesnya.
Saudara terkasih, carilah maka akan mendapat. Upaya
yang perlu dilakukan. Tuhan sudah memberikannya, menyediakannya, pihak manusia
perlu terlibat secara aktif dengan gerak mencari. Bekerja, berkarya, dan
melakukan aktivitas itulah mencari. Dan apapun pasti diperoleh.
Mintalah maka akan diberikan. Tuhan itu Mahakaya,
kita layak meminta kepada-Nya. Sumber dari segala apa yang manusia butuhkan itu
ada di dalam Tuhan. Bagaimana kita meminta, dan apakah kita sudah mencari? Itu sangat
penting, jadi ada gerak langkah yang berimbang, bukan semata meminta saja.
Ketoklah maka akan dibukakan pintu. Orang sering
kebingungan mencari jalan, seolah semua
buntu. Datanglah kepada Tuhan, mohon bantuan, dan akan dibukakan jalan
yang lain oleh-Nya. Tuhan menyediakan banyak jalan dan cara.
Betapa baiknya Tuhan, jika sedang marak
penggambaran Tuhan itu pemarah, ya biarlah, asal tidak ikut-ikutan demikian. Bagaimana
kasih bisa sekaligus pendendam? Jelas tidak mungkin bukan?BD.eleSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar