Kamis, 05 Maret 2020

Tuhan Mahabaik



Kamis Prapaskah Pekan I (U)
Est. 4:10-12,17
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8
Mat. 7:7-12




Est. 4:10-12,17

4:10 Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."
4:12 Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai
4:17 Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.


Mat. 7:7-12

7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi



Tuhan Mahabaik


Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan betapa baiknya Tuhan Allah itu. Kasih karunianya tak terbatas. Mematahkan dunia Perjanjian Lama yang sering menggambarkan Allah penuntut balas. Tuhan yang pendendam, menebarkan kekesalan, kekuasaannya dipakai untuk menghancurleburkan. Itu adalah gambaran Allah dunia lama. Pun beberapa hingga hari ini masih sama takutnya pada Tuhan.
Lihat, ketika kita takut berbuat salah, takut bertindak, atau khawatir Tuhan marah, ada balasan jika kita tidak melakukan kebaikan. Berbuat baik namun orientasinya takut kemarahan Tuhan, berarti masih hidup dalam alam kuno. Allah kita adalah Tuhan Yang Mahabaik. Betapa baiknya Tuhan, kita yang berdosa seperti ini, kita yang mengingkari, menghianati-Nya bahkan, masih dilimpahi dengan kasih sayang yang tidak berbeda.
Apa yang kita lakukan dalam hidup ini, sehingga kita menghirup udara dengan cuma-cuma. Jangan ingat ketika kita sakit dan perlu tambahan oksigen O2 dan baru ingat, bagaimana kebaikan Tuhan. Apa yang kita perlukan sudah tersedi. Kadang karena spontan, kita abai akan keadaan itu. Matahari yang  kita perlukan untuk hidup, pun demikian saja Tuhan anugerahkan kepada kita. Itu semua adalah kebaikan Tuhan. Tanpa kita terlibat sama sekali untuk bisa mengaksesnya.
Saudara terkasih, carilah maka akan mendapat. Upaya yang perlu dilakukan. Tuhan sudah memberikannya, menyediakannya, pihak manusia perlu terlibat secara aktif dengan gerak mencari. Bekerja, berkarya, dan melakukan aktivitas itulah mencari. Dan apapun pasti diperoleh.
Mintalah maka akan diberikan. Tuhan itu Mahakaya, kita layak meminta kepada-Nya. Sumber dari segala apa yang manusia butuhkan itu ada di dalam Tuhan. Bagaimana kita meminta, dan apakah kita sudah mencari? Itu sangat penting, jadi ada gerak langkah yang berimbang, bukan semata meminta saja.
Ketoklah maka akan dibukakan pintu. Orang sering kebingungan mencari jalan, seolah semua  buntu. Datanglah kepada Tuhan, mohon bantuan, dan akan dibukakan jalan yang lain oleh-Nya. Tuhan menyediakan banyak jalan dan cara.
Betapa baiknya Tuhan, jika sedang marak penggambaran Tuhan itu pemarah, ya biarlah, asal tidak ikut-ikutan demikian. Bagaimana kasih bisa sekaligus pendendam? Jelas tidak mungkin bukan?BD.eleSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar