Selasa, 24 Maret 2020

Maukah Engkau Sembuh?


Selasa Prapaskah  Pekan IV (U)
Yeh. 47:1-9,12
Mzm. 46:2-3,4,5-6,8-9
Yoh. 5:1-16




Yeh. 47:1-9,12

47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
47:6 Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.
47:7 Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."


Yoh. 5:1-16

5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
5:10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."
5:11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"
5:13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
5:16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.



Maukah Engkau Sembuh?

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan firman Tuhan bersama Bunda Gereja mengenai penyembuhan. Peristiwa orang lumpuh yang mendapatkan  penawaran luar biasa dari Tuhan. Seolah hal yang sama kita rasakan hari-hari ini. Maukah engkau sembuh? Coba jika itu yang Tuhan tanyakan kepada kita, kepada dunia, dan kepada semua saja yang sedang dicekap kecemasan atas virus yang belum mereda ini.
Si lumpuh ini dalam penantian selama tiga puluh delapan tahun. Bayangkan selama itu ia hanya berharap dan ketika air dalam danau itu terguncang, ia terlambat. Kedatangan dan tawaran Yesus itu seperti durian runtuh baginya. Dan ia sampai kaget dan bingung, karena bagaimana mungkin ketika air berguncang toh ia ketinggalan lagi. Hanya menyaksikan bagaimana orang lain sembuh.  Ia tetap saja demikian.
Kesembuhan dari Yesus bukan karena air Betesda, namun karena kuasa yang Yesus miliki. Ia yang lumpuh itu bisa berjalan dan sembuh usai tiga puluh delapan   tahun menderita. Tentu penderitaan yang tidak kecil, selain lumpuh ia juga merasa selalu ketinggalan. Orang lain yang sembuh, sedang ia tidak. Berulang terus.
Apa yang patut kita renungkan dalam bacaan ini adalah; pertama, kuasa Tuhan tidak memerlukan apapun. Usaha manusia sama sekali tidak ada dalam konteks ini. Jadi tanpa doa, tanpa iman pun, ingat orang lumpuh itu tidak kenal siapa yang menyembuhkannya. Berbeda dengan kemarin, si bapak mencari dann datang kepada Yesus.
Kedua, kuasa Yesus bahkan menguasai hukum Taurat. Lebih besar dan berkuasa, sehingga di hari Sabatpun Yesus tetap menyembuhkan. Ingat ini soal kemanusiaan, manusia merdeka, sembuh, dan sehat tentu menjadi prioritas Yesus.
Ketiga, jangan berdosa lagi. Hal yang diminta Tuhan sejatinya sederhana. Kesembuhan yang mahal tentu dibarengi dengan rasa syukur yang besar pula. Ungkapan syukur dengan tidak berdosa lagi.
Keempat, kuasa dan karya Tuhan akan diwartakan. Ini menjadi penting dan perlu disadari. Sering orang takut dengan imannya. Khawatir karena merasa sedikit.
Belajar dan merenungkan bacaan hari ini kita diajak untuk tidak berdosa untuk mendapatkan kesembuhan dan keadaan lebih baik. Kuasa Tuhan jauh lebih dari segalanya, apa yang perlu ditakutkan di dalam DIA.BD. eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar