Senin, 09 Maret 2020

Murah Hati adalah Hidup


Senin Prapaskah II (U)
Dan. 9:4-10
Mzm.79:8,9,11,13
Luk.6:36-38




Dan. 9:4-10

9:4 Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!
9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,
9:6 dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.
9:7 Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau.
9:8 Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.
9:9 Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia,
9:10 dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya



Luk.6:36-38

6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.



Murah Hati adalah Hidup

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan firman Tuhan yang mengajak kita untuk bermurah hati. Dalam hidup harian kita, sering lebih banyak adalah kehendak untuk mengumpulkan. Keakuan menjadi yang utama. Prioritas itu aku dulu, baru memikirkan orang lain. yang penting aku dulu. Tuhan menghendaki kita dengan pola hidup yang berbeda.
Murah hati, dalam bahasa Latin adalah humalate, dalam bahasa selanjutnya yang kita kenal dengan humus, bagian tanah yang subur. Bagian yang memberikan kehidupan. Siapkah kita memberikan kehidupan atau malah meminta dukungan untuk hidup kita? Dalam dunia ini kecenderungan manusia adalah meminta, bukan memberikan. Dengan demikian orang sering terjebak di dalam keakuan terlebih dahulu.
Padahal Tuhan menghendaki hal yang berbeda. Bagaimana kita diajak untuk peduli. Memberikan diri untuk hidup orang lain. Murah hati   itu kesiapan untuk memberikan diri, bukan malah memegahkan diri dari sokongan pihak lain. Mengapa kita perlu bermurah hati? Karena kita meneladan Bapa Yang Murah Hati. Kemurahan Tuhan sudah kita terima, selayaknya kita pun membagikan kemurahan yang sama.
Pengampunan juga merupakan kehendak Tuhan atas kita. Dunia mengajarkan kita balas dendam. Tuhan mengajak kita mengampuni. Ada gerak aktif, dan lagi-lagi bukan aktif dan berpusat pada diri kita. Kemauan mengampuni, memberikan diri, dan itulah kehendak Tuhan atas hidup kita.
Tuhan Allah bukan mengajarkan kita melawan dunia, namun bagaimana berhadapan dengan dunia dengan cara Allah. Kemurahan Allah itu berbeda dengan apa  yang dunia lakukan setiap saat. Kita bisa sejenak melihat bagaimana perilaku dunia ini. Mengumpulkan, pokoknya aku dulu. Dan cara-cara yang dipakai pun sering melanggar keadilan dan kebenaran, toh dicari-carikan pembenarnya.  Miris kadang, masing menggunakan Tuhan dan Allah sebagai tameng dan pembenar perilaku buruk manusia.
Saudara terkasih, Tuhan kita adalah Murah Hati, kasih karunia-Nya tidak pernah terbatas. Dan kita sudah memperoleh itu semua. Apa yang kita terima perlu kita salurkan kembali kepada sesama kita yang masih memerlukan. Kita sudah mendapatkan lebih dari cukup. Allah adalah Murah Hati dan kita pun diajak pula murah hati. Murah hati itu membawa kehidupan. Kita pun akan hidup di dalam Tuhan.  Berikanlah hidup kepada sesama dengan murah hati. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar