Minggu, 01 Oktober 2017

Kesiapsediaan Hati dan Perilaku

HARI RAYA MINGGU PEKAN BIASA XXVI (H)
Yeh. 18:25-28
Mzm. 25:4bc-5,6-7,8-9
Flp. 2:1-5
Mat. 21:28-32



Yeh. 18:25-28

18:25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
18:27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.
18:28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Flp. 2:1-5

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Mat. 21:28-32

21:28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.
21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
21:32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."



Kesiapsediaan Hati dan Perilaku

Saudara terkasih, hari ini kita diajak oleh Bunda Gereja untuk merenungkan mengenai  kesiapsediaan total. Siap dengan perkataan dan perbuatan, bukan semata-mata di mulut namun juga dilakukan. Apa yang Yesus sabdakan pada hari ini mengenai dua contoh perbuatan, satu mengatakan ya namun tidak berangkat, yang kedua mengatakan tidak namun memiliki rasa sesal dan kemauan berubah.
Tawaran Yesus bagi semua orang. Berkaitan dengan keselamatan. Ada yang mengatakan ya, namun tidak menghidupinya. Hidupnya hanya sesuka hatinya. Merasa paling hebat, paling suci, dan sejenisnya. Berkaitan dengan  politik kala itu, pemimpin jemaat, para imam, menyatakan ya pada peritah Tuhan namun malah mereka melakukan kejahatan dengan kedok agama. Hal ini ternyata identik pula dengan perihidup kita sehari-hari saat ini. Agama menjadi alat, kedok, dan kamuflase kejahatan dan demi kekuasaan semata. Bisa mengatakan dan melakukan hal yang berbeda tanpa risih dan malu.
Apa yang ditawarkan Yesus ternyata ada yang mengatakan tidak, namun mereka malah menyesal dan mengubah hidupnya. Tawaran itu diambil dan dijalani dengan sukacita. Simbol orang tersingkir dalam bacaan ini ada pada para pelacur dan pemungut cukai. Mereka melakukan dosa, kejahatan, dan perbuatan buruk karena ketidaksetiaan, namun menyesal dan hidupnya berubah.

Saudara terkasih, hal ini merupakan bukti bahwa keselamatan, anugerah, dan berkat Tuhan itu berlaku bagi siapa saja. Bagaimana kita menanggapi dan menjawab rahmat itu. Sesal dan perubahan sikap menjadi pembeda. Kesiapsediaan untuk dibentuk dan bekerja keras merupakan pembeda atas sikap batin di dalam menjawab rencana dan tawaran Allah. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar