Sabtu, 14 Oktober 2017

Yang Berbahagia

Sabtu Pekan Biasa XXVII (H)
Yl. 3:12-21
Mzm. 97:1-2,5-6,11-12
Luk. 11:27-28



Yl. 3:12-21


3:12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.
3:13 Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka.
3:14 Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan!
3:15 Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.
3:16 TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.
3:17 "Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.
3:18 Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim.
3:19 Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya.
3:20 Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan Yerusalem turun-temurun.
3:21 Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN tetap diam di Sion."



Luk. 11:27-28

11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."


Yang Berbahagia

Saudara terkasih, siapa yang paling berbahagia jika melihat anaknya itu cerdas, bijaksana, didengarkan banyak orang karena kebaikannya, dan karena prestasinya? Ibu tentunya karena telah mengandung dan menyusui, kalau bicara berkorban tentu sangat besar. Namun tidak pernah itu menjadi pertimbangan. Ibu yang telah memberikan dirinya tentu akan berbangga.  
Tidak heran ketika ada seorang mahasiswa yang sedang lupa daratan dan mengaku, sang ibu pun ikut minta maaf. Mahasiswa Indonesia di Belanda yang mengaku jauh lebih besar dari capaiannya, ibu pun ikut malu, ikut merasa bersalah, dan patut memohonkan maaf.
Kali ini, perempuan yang melihat Yesus begitu memesona, spontan jadi ingat jati dirinya, ingat dirinya yang juga berbangga kalau anak yang ia kandung dan susui bisa seperti Yesus. Didengarkan sedemikian rupa, begitu menyejukkan yang Yesus katakan. Yesus menampilkan bahkan mukjizat, tentu ibu-Nya akan bahagia.
Yesus tidak menampik itu, namun sumber kebahagiaan yang sejati justru pada kemauan mendengarkan dan menjalankan apa yang Tuhan kehendaki. Ketaatan akan sabda Allah dan menyimpannya dalam hati, jauh lebih besar kebahagiaannya. Maria pun bersikap demikian, bukan semata karena ia ibu Yesus namun karena mau menaati kehendak dan sabda Allah. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar