Sabtu
Pekan Biasa XXVII (H)
Yl.
3:12-21
Mzm. 97:1-2,5-6,11-12
Luk. 11:27-28
Yl.
3:12-21
3:12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat,
sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap
penjuru.
3:13 Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah,
sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab
banyak kejahatan mereka.
3:14 Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah
dekat hari TUHAN di lembah penentuan!
3:15 Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang
menghilangkan cahayanya.
3:16 TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan
suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat
perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.
3:17 "Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah
Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi
kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.
3:18 Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan
meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai
Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan
membasahi lembah Sitim.
3:19 Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang
gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena
mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya.
3:20 Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan
Yerusalem turun-temurun.
3:21 Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN
tetap diam di Sion."
Luk. 11:27-28
11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan
dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang
telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Yang Berbahagia
Saudara terkasih, siapa yang paling berbahagia
jika melihat anaknya itu cerdas, bijaksana, didengarkan banyak orang karena
kebaikannya, dan karena prestasinya? Ibu tentunya karena telah mengandung dan
menyusui, kalau bicara berkorban tentu sangat besar. Namun tidak pernah itu
menjadi pertimbangan. Ibu yang telah memberikan dirinya tentu akan berbangga.
Tidak heran ketika ada seorang mahasiswa yang
sedang lupa daratan dan mengaku, sang ibu pun ikut minta maaf. Mahasiswa Indonesia
di Belanda yang mengaku jauh lebih besar dari capaiannya, ibu pun ikut malu,
ikut merasa bersalah, dan patut memohonkan maaf.
Kali ini, perempuan yang melihat Yesus begitu
memesona, spontan jadi ingat jati dirinya, ingat dirinya yang juga berbangga
kalau anak yang ia kandung dan susui bisa seperti Yesus. Didengarkan sedemikian
rupa, begitu menyejukkan yang Yesus katakan. Yesus menampilkan bahkan mukjizat,
tentu ibu-Nya akan bahagia.
Yesus tidak menampik itu, namun sumber
kebahagiaan yang sejati justru pada kemauan mendengarkan dan menjalankan apa
yang Tuhan kehendaki. Ketaatan akan sabda Allah dan menyimpannya dalam hati,
jauh lebih besar kebahagiaannya. Maria pun bersikap demikian, bukan semata
karena ia ibu Yesus namun karena mau menaati kehendak dan sabda Allah. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar