Kamis
Pekan Biasa XXVI (H)
Neh. 8:
1-12
Mzm.
19:8,9.10,11
Luk.
10:1-12
Neh. 8:
1-12
8:1 Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah
menetap di kota-kotanya,
8:2 maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan
pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia
membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada
Israel.
8:3 Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra
membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun
perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
8:4 Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman
di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki
dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian
seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
8:5 Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat
untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya,
Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael,
Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.
8:6 Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia
berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu
semua orang bangkit berdiri.
8:7 Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang
menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian
mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.
8:8 Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia,
Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang Lewi,
mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu
berdiri di tempatnya.
8:9 Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah,
dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan
dimengerti.
8:10 Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli
kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada
mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu
berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika
mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
8:11 Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu,
makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada
mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita!
Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah
perlindunganmu!"
8:12 Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam
dengan kata-kata: "Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah
hati!"
Luk.
10:1-12
10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang
lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat
yang hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi
pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba
ke tengah-tengah serigala.
10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan
janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu:
Damai sejahtera bagi rumah ini.
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai
sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu
itu kembali kepadamu.
10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang
diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Janganlah berpindah-pindah rumah.
10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima
di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan
katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu
tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:
10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan
di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
10:12 Aku
berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada
kota itu."
Perutusan dan
Risikonya
Saudara terkasih, dalam pilpres tahun
kemarin ada sekelompok orang yang bergabung dalam Gereja tertentu melakukan
dukungan ke salah satu pihak dengan jaminan izin pendirian gereja akan aman dan
lancar. Tidak kaget ketika ada artikel demikian, ada yang bereaksi, lha
bagaimana demi kemudahan izin mendukung pihak yang justru di balik mereka iini jauh
lebih banyak intoleran. Salah satu salib, halangan mendirikan tempat ibadah, merupakan
salib terbesar. Jika itu dihindari secara politis dunia, buat apa perutusan
kita?
Yesus mengutus para murid bukan tanpa
risiko, justru malah sangat berbahaya, domba di tengah kawanan serigala. Artinya
sangat empuk dan bahan “santapan” sangat empuk dan enak. Tuhan bukan mengutus
ke tempat yang nyaman, namun penuh halangan sebagai tantangan bagaimana
kesetiaan itu bisa berkualitas.
Saudara terkasih, bagaimana mungkin
batu uji itu malah disingkirkan dan bersama-sama di dalam kesesatan, apakah itu
kadar iman yang Tuhan kehendaki? Jelas tidak. Salib itu harus dipanggul. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar