Minggu, 10 April 2016

Tebarkanlah Jalamu!

HARI MINGGU PASKAH III (P)
Kis. 5:27b-32;40b-41
Mzm. 30:2,4,5,6,11,12a,13b
Why. 5:11-14
Yoh. 21:1-14


 Kis. 5:27b-32;40b-41

5:27 Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka,
5:28 katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami."
5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
5:30 Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.
5:31 Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.
5:40b Sesudah itu mereka dilepaskan.
5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

Why. 5:11-14

5:11 Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.


Yoh. 21:1-14

21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
21:12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
21:13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
21:14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.



Tebarkanlah Jalamu!

Saudara terkasih, hari Minggu Paskah III ini kita belajar mengenai ketaatan akan perintah Tuhan. Kedua soal perjumpaan dengan Tuhan, dan ketiga berkat kesatuan dengan Tuhan, keempat, sikap diam dalam kasih-Nya yang penuh.
Pertama, soal ketaatan akan perintah-Nya. Bagaimana Petrus dan para murid yang sudah kecapekan semalaman tanpa hasil itu, langsung saja menebarkan jalanya sebagaimana perintah Tuhan. Hasilnya luar biasa hingga jalanya koyak dan tidak muat lagi. Berkat itu luar biasa, sepanjang  kita mau mendengarkan kehendak-Nya. Melakukan apa yang Tuhan kehendaki atas hidup kita.
Kedua, perjumpaan dengan Tuhan, kita bisa belajar dari kehidupan sehari-hari. Tidak perlu ada api yang menyala-nyala atau angin sepoi-sepoi atau angin badai, namun konkret dalam kehidupan kita. Bagaimana nafas itu pun jelas tanda hadir-Nya. Belum lagi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak kita duga. Tidak mesti mukjizat yang luar biasa. Bisa saja bahwa Allah melakukan pekerjaan ajaib atau luar biasa. Misalnya kanker sangat parah, tiba-tiba hilang tanpa campur tangan manusia. Ada Tuhan bekerja di sana. Bukan itu tentunya yang Tuhan kehendaki atas hidup kita.
Ketiga, kesatuan dengan Tuhan, menghasilkan yang tidak terkira. Bagaimana semalaman mereka bekerja tanpa hasil, Tuhan hadir langsung koyak dan jumlah yang sangat melimpah. Daya kehadiran Tuhan sungguh membawa perubahan dan hasil tidak terduga. Kehadiran Tuhan jauh lebih penting daripada karena perbuatan besar-Nya saja. Bisa saja ada perbuatan besar, namun itu saja tidak cukup.
Keempat, tidak ada seorangpun yang menanyakan, karena mereka tahu bahwa IA adalah Tuhan. Bagaimana ilmu pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan kita bukan justru menjauhkan dari Tuhan. Kita diam di dalam Tuhan. Kita sering berhenti dengan kemampuan kita sendiri dan lupa pada pemberinya. Sayang ketika kita lupa Tuhan dan memuja diri sendiri. Jika demikian kita perlu hati-hati agar kita tidak terhambat untuk bisa diam di depan Tuhan. Kita tidak punya apa-apa yang pantas kita ributkan di depan Tuhan. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar