HARI
MINGGU PASKAH III (P)
Kis.
5:27b-32;40b-41
Mzm. 30:2,4,5,6,11,12a,13b
Why.
5:11-14
Yoh.
21:1-14
Kis. 5:27b-32;40b-41
5:27 Mereka membawa keduanya
dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai
mereka,
5:28 katanya: "Dengan
keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah
memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang
itu kepada kami."
5:29 Tetapi Petrus dan
rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah
dari pada kepada manusia.
5:30 Allah nenek moyang kita
telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.
5:31 Dialah yang telah
ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan
Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
5:32 Dan kami adalah saksi
dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada
semua orang yang mentaati Dia.
5:40b Sesudah itu mereka
dilepaskan.
5:41 Rasul-rasul itu
meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap
layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Why.
5:11-14
5:11 Maka aku melihat dan
mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua
itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
5:12 katanya dengan suara
nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan
kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan
puji-pujian!"
5:13 Dan aku mendengar semua
makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut
dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas
takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14 Dan keempat makhluk itu
berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Yoh.
21:1-14
21:1 Kemudian Yesus
menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia
menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul
Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea,
anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada
mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami
pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi
malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4 Ketika hari mulai siang,
Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu
adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada
mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab
mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada
mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu
peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi
karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi
Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus
mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia
tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain
datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua
ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat,
mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada
mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke
perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima
puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
21:12 Kata Yesus kepada
mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu
yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka
tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
21:13 Yesus maju ke depan,
mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
21:14 Itulah ketiga kalinya
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati.
Tebarkanlah
Jalamu!
Saudara terkasih, hari Minggu Paskah III ini kita
belajar mengenai ketaatan akan perintah Tuhan. Kedua soal perjumpaan dengan
Tuhan, dan ketiga berkat kesatuan dengan Tuhan, keempat, sikap diam dalam
kasih-Nya yang penuh.
Pertama, soal ketaatan akan perintah-Nya. Bagaimana
Petrus dan para murid yang sudah kecapekan semalaman tanpa hasil itu, langsung
saja menebarkan jalanya sebagaimana perintah Tuhan. Hasilnya luar biasa hingga
jalanya koyak dan tidak muat lagi. Berkat itu luar biasa, sepanjang kita mau mendengarkan kehendak-Nya. Melakukan
apa yang Tuhan kehendaki atas hidup kita.
Kedua, perjumpaan dengan Tuhan, kita bisa belajar
dari kehidupan sehari-hari. Tidak perlu ada api yang menyala-nyala atau angin
sepoi-sepoi atau angin badai, namun konkret dalam kehidupan kita. Bagaimana nafas
itu pun jelas tanda hadir-Nya. Belum lagi dalam kehidupan sehari-hari yang
tidak kita duga. Tidak mesti mukjizat yang luar biasa. Bisa saja bahwa Allah
melakukan pekerjaan ajaib atau luar biasa. Misalnya kanker sangat parah,
tiba-tiba hilang tanpa campur tangan manusia. Ada Tuhan bekerja di sana. Bukan itu
tentunya yang Tuhan kehendaki atas hidup kita.
Ketiga, kesatuan dengan Tuhan, menghasilkan yang
tidak terkira. Bagaimana semalaman mereka bekerja tanpa hasil, Tuhan hadir
langsung koyak dan jumlah yang sangat melimpah. Daya kehadiran Tuhan sungguh
membawa perubahan dan hasil tidak terduga. Kehadiran Tuhan jauh lebih penting
daripada karena perbuatan besar-Nya saja. Bisa saja ada perbuatan besar, namun
itu saja tidak cukup.
Keempat, tidak ada seorangpun yang menanyakan,
karena mereka tahu bahwa IA adalah Tuhan. Bagaimana ilmu pengetahuan,
pengalaman, dan ketrampilan kita bukan justru menjauhkan dari Tuhan. Kita diam
di dalam Tuhan. Kita sering berhenti dengan kemampuan kita sendiri dan lupa
pada pemberinya. Sayang ketika kita lupa Tuhan dan memuja diri sendiri. Jika
demikian kita perlu hati-hati agar kita tidak terhambat untuk bisa diam di
depan Tuhan. Kita tidak punya apa-apa yang pantas kita ributkan di depan Tuhan.
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar