Sabtu, 16 April 2016

Banyak Murid yang Mengundurkan Diri

Sabtu Biasa Pekan III Paskah (P)
Kis. 9:31-42
Mzm. 116:12-13,14-15,16-17
Yoh. 6:60-69


Kis. 9:31-42

9:31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
9:32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
9:33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
9:34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.
9:35 Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan.
9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.
9:38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami."
9:39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.
9:40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
9:41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.
9:42 Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan


Yoh. 6:60-69

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."


Banyak Murid yang Mengundurkan Diri

Saudara terkasih, banyak murid yang mengundurkan diri, merupakan sebuah bentuk akan kekhasan panggilan Tuhan Allah. Bagaimana susahnya mengikuti jalan-Nya. Pertama-tama adalah anugerah kepada siapa Tuhan berkenan, bagaimana hal tersebut dinyatakan dalam ayat 65. Kita bisa melihat di sekitar kita, banyak orang malah mengutuk kebaikan, karena apa? Karena mereka memang tidak bisa melihat kebaikan yang dari Tuhan.
Mereka juga tidak tahan akan perkataan Yesus. Ternyata mereka tidak tahan dengan ajaran Yesus yang memang sangat baru. Bagaimana mereka percaya Yesus akan naik ke surga kalau mereka saja sejak awal tidak percaya bahwa Ia berasal dari surga.  Perbuatan besar Yesus selama ini saja susah mengubah kedegilan mereka, apalagi salib yang bagi mereka sangat memalukan itu? Yesus tahu dengan persis apa yang akan Ia hadapi, namun Ia tetap setia di dalam jalan perutusan-Nya.
Bacaan Pertama mengisahkan perbuatan-perbuatan besar para murid. Lihat mereka hanya mengambil peran perutusan Yesus, bukan karena kemampuan mereka sendiri. Petrus dan kawan-kawan bekarya di dalam nama Yesus. Mereka menyatukan perutusannya di dalam perutusan Yesus. Tidak bisa lepas dari siapa yang mengutus mereka.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar