Kamis
Biasa pekan V Paskah (P)
Kis,
15:7-21
Mzm.
96:1-2a, 2b-3,10
Yoh.
15:9-11
Kis,
15:7-21
15:7 Sesudah beberapa waktu
lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan
berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak
semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku
bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
15:8 Dan Allah, yang mengenal
hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia
mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
15:9 dan Ia sama sekali tidak
mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati
mereka oleh iman.
15:10 Kalau demikian, mengapa
kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu
kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita
sendiri?
15:11 Sebaliknya, kita
percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh
keselamatan sama seperti mereka juga."
15:12 Maka diamlah seluruh
umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala
tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di
tengah-tengah bangsa-bangsa lain.
15:13 Setelah Paulus dan
Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara,
dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah
menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada
bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi
nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan
ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan
kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan
reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain
mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut
milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui
dari sejak semula.
15:19 Sebab itu aku
berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari
bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
15:20 tetapi kita harus
menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang
telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang
mati dicekik dan dari darah.
15:21 Sebab sejak zaman
dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu
dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."
Yoh.
15:9-11
15:9 "Seperti Bapa telah
mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam
kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah
Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan
kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Perintah
Saling Mengasihi
Saudara terkasih, hari ini, Yesus mengajak kita
untuk saling mengasihi, jika sebelumnya permintaan Yesus adalah agar kita
tinggal bersama-Nya, kini sedikit bergeser untuk tinggal di dalam kasih-Nya.
Yesus menghendaki para murid untuk mengasihi-Nya. Sebagaimana Bapa mengasihi
Yesus, Yesus juga mengasihi para murid. Para
murid dipanggil masuk dalam kesatuan kasih yang terbangun antara Yesus dan Bapa.
Kasih mreka sedemikian khas sehingga tidak seorangpun bisa memasuki intensitas
kasi yang terbangun di antara mereka. Yesus mengundang para murid untuk
mengalami kasih Bapa ini. bagaimana caranya? Caranya ialah dengan tinggal di
dalam kasi Yesus sendiri.
Kasih akan Yesus dikaitkan dengan melaksanakan
perintah Yesus. Tema yang beberapa kali tampil (13:34, 15,14.21.23-24). Kasih yang
terwujud dalam pelaksanaan perintah ini bermodel pada kasih Yesus sendiri
terhadap Bapa. Pokok pemikirannya ialah
bahwa kehendak Allah itu menjadi sebuah imperatif dalam diri Yesus. Seluruh perjuangan
ialah melaksanakan perintah dan kehendak Bapa. Ketaatan pada kehendak Allah itu, kasih Yesus kepada Allah menjadi nyata. Kasih
para murid akan Yesus juga akan menjadi nyata kalau mereka menuruti kehendak
Yesus yang dalam diri para murid Yesus yang dalam diri para murid merupakan
perintah.
Sukacita itu merupakan kasih dan ketaatan pada
firman seperti yang sedang dibicarakan Yesus. Kasih Yesus mengalir dari
kesatuan kasih dan ketaatan Yesus kepada Bapa-Nya. Dalam kesatuan kasih itulah,
kasih mereka akan penuh.
Saudara terkasih, kita pun dipanggil untuk saling mengasihi. Dunia memang cenderung membawa perselisihan dan pertentangan, itulah kualitas kasih Allah, yang selalu membawa kepada kesatuan. Kasih yang memberikan kekuatan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar