Selasa, 12 April 2016

Akulah Roti Hidup

Selasa Biasa Pekan II Paskah (P)
Kis. 7:51-8:1a
Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,21ab
Yoh. 6:30-35


Kis. 7:51-8:1a

7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
7:52 Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
7:53 Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
8:1a Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.


Yoh. 6:30-35

6:30 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
6:31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
6:33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
6:34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.


Akulah Roti Hidup


Saudara terkasih, apa artinya Roti Hidup? Ia memberikan Diri-Nya sendiri untuk menjadi makanan dan minuman sehingga tidak akan lagi lapar dan haus. Yesus memberikan pemahaman baru mengenai hal ini. Bagaimana mereka memahami dengan tidak tepat soal mana yang di masa Musa keluar dari Mesir. Pengenalan mereka Musa yang memberikan mereka makanan, padahal Allah yang memberikan bekal bagi mereka. Pemahaman yang diluruskan sebelum Ia mengajarkan yang jauh lebih sulit mereka pahami. Siapa yang memberi sehingga mereka tahu asal muasal itu semua, bukan hanya perantaranya.
Tidak heran mereka juga meminta makanan yang sama. Makanan dalam arti fisik, roti sebagaimana nenek moyang mereka alami dulu. Yesus mengatakan jauh lebih bermakna dan berarti keselamatan karena hidup abadi jika makan dari Tubuh dan darah Yesus. Berkaitan perut diajak untuk mengatasi maut. Luar biasa jauh dan mendalam dari sebatas mulut ke arah mengalahkan maut. Sekian lama mereka ikut karena mereka kenyang. Kali ini  Yesus mengajak mereka berpikir lebih jauh mengenai keselamatan.
Saudara terkasih, kita sering salah memahami fenomena alam ini, belum bisa sampai melihat ada karya Tuhan yang ajaib di balik itu semua. Bagaimana kita akan kenal Allah, jika kita terhenti mencari dan mengagumi ciptaan-Nya saja? Tidak ada yang salah dengan kekaguman alam ciptaan, namun tentu alangkah indah jika kita bisa mengerti dan bersyukur atas Sang Pencipta.

Puncak dari itu semua adalah percaya kepada-Nya, bukan hanya karena perbuatan besar-Nya atau karena makanan yang boleh mengenyangkan mereka. Kelaparan memang menghambat pengajaran. Kenyang membantu mereka lebih mudah di dalam belajar dan memahami kehendak Tuhan. Bukan semata kenyangnya perut saja. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar