Kamis, 19 Oktober 2017

Menguasai Kunci namun Tidak Masuk

Kamis Pekan Biasa XXVIII (H)
Rm. 3:21-30
Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6
Luk. 11:47-54



Rm. 3:21-30

3:21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
3:29 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
3:30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.

Luk. 11:47-54

11:47 Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka.
11:48 Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya.
11:49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,
11:50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,
11:51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.
11:52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."
11:53 Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal.
11:54 Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.


Menguasai Kunci namun Tidak Masuk

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan sabda Tuhan mengenai orang yang mengambil kunci kebijaksanaan namun mereka sendiri tidak memasukinya. Perilaku para pendengar Yesus yang membunuh para nabi di masa lalu, kini generasi selanjutnya membangun makam yang telah nenek moyang mereka bunuh.
Yesus pun tahu bahwa Ia akan mengalami apa yang dialami para nabi terdahulu. Sikap yang sama pun telah Ia alami. Sikap yang sama, perilaku yang sama, dan bahkan menghalangi orang lain untuk berubah.
Perilaku mereka ternyata hari-hari ini juga kembali menggejala. Orang hanya berpikir soal agama, gereja, dan kelompoknya. Orang dibawa ke gerejanya, ke agamanya, namun tidak dihantar sampai kepada Allah. Orietasi pada kemegahan diri, kebanggaan kelompok, bisa gereja atau agama. Dan ironisnya menghambat malah untuk berjumpa dengan, jelas ini ada yang salah. Gereja atau agama itu sarana, alat, dan cara atau jalan untuk menuju kepada Allah. BD. eLeSHa.


Rabu, 18 Oktober 2017

Lukas, Penulis Injil

Pesta S. Lukas, PenInj (M)
2 Tim. 4:10-17
Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18
Luk. 10:1-9



2 Tim. 4:10-17

4:10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.
4:11 Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.
4:12 Tikhikus telah kukirim ke Efesus.
4:13 Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.
4:14 Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya.
4:15 Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita.
4:16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku -- kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka --,
4:17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.


Luk. 10:1-9

10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.


Santo Lukas, Pengarang Injil

Lukas lahir di Antiokia dari sebuah keluarga kafir. Pada masa itu Antiokia adalah kota termasyhur ketiga di Kekaisaran Romawi karena luas dan makmur. Ke sanalah orang-orang Kristen pertama menyebar karena penganiayaan orang-orang Yahudi. Di sana mereka mewartakan Tuhan dan berhasil mentobatkan banyak orang kafir, baik Yahudi maupun Yunani. Salah satu orang Antiokia yang bertobat ialah Lukanos, atau lazim dikenal dengan Lukas. Beliau seorang tabib terkemuka di kota itu.
Setelah bertobat, ia menggabungkan diri dengan Paulus, menemaninya dalam perjalanan misioner ke Makedonia, dan bersamanya ke Yerusalem dan ke Roma. Di Yerusalem, Paulus ditangkap lalu ditahan dalam penjara selama dua tahun. Lukas mengunjunginya dengan setia. Sangat boleh jadi bahwa pada waktu itu Lukas mulai mengumpulkan bahan-bahan yang dipergunakannya dalam menulis Kitab Injilnya dan bagian pertama Kisah para Rasul.
Dari bahasanya yang halus dan keahliannya dalam mengarang, diketahui bahwa Lukas adalah seorang yang terdidik. Pandangannya tentu sangat dipengaruhi oleh pandangan dan ajaran Paulus. Ia sebagaimana Paulus, menekankan bahwa keselamatan Allah dimaksudkan bagi semua bangsa. Ia menaruh perhatian khusus terhadap orang-orang miskin dan hina-dina dan ia suka menunjukkan bagaimana Allah berbelaskasih kepada manusia dan rela mengampuni. Ditampilkannya juga peranan wanita-wanita yang turut serta melibatkan diri dalam tugas perutusan Kristus serta dengan setia melayani Dia serta para Rasul. Ia seorang yang bekerja dengan teliti dan memeriksa kebenaran cerita yang didengarnya. Di samping Injil, Lukas juga menulis Kisah para Rasul yang menggambarkan perkembangan Gereja dari saat Kristus naik ke surga sampai saat Paulus tiba di Roma.
Menurut Lukas, kabar gembira ditujukan kepada semua orang, khususnya kepada orang-orang lemah dan hina-dina, kepada kaum fakir miskin dan para pendosa. Oleh karena itu, Injil Lukas biasa disebut "Injil Kerahiman Allah" atau "Injil Cinta Allah". Lihat saja misalnya, peristiwa pembangkitan anak muda dari Naim dan belaskasih Yesus pada ibunya, sikap Yesus kepada Maria Magdalena yang mengurapi kaki Yesus, kisah Zakeus pemungut cukai; dari antara perumpamaan-perumpamaan di dalam Injilnya, terdapat dua perumpamaan yang sangat indah: Anak yang hilang dari orang Samaria yang baik hati.
Sebagai pengarang Injil, ia diberi lambang lembu yang dikenal sebagai binatang persembahan karena ia memulai Injilnya dengan imam Zakaria yang membawa korban persernbahan di Bait Allah Yerusalem. Lukas meninggal dunia pada usia 84 tahun sebagai martir. Ia dihormati sebagai pelindung para pelukis. Iman Katolik.co.id


Selasa, 17 Oktober 2017

Antonius dari Antiokhia

Pw. S. Antonius dr Antiokhia, UskMrt. (M)
Rm. 1:16-25
Mzm. 19:2-3,4-5
Luk. 11:37-41




Rm. 1:16-25

1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
1:18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.


Luk. 11:37-41

11:37 Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan.
11:38 Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan.
11:39 Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.
11:40 Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?
11:41 Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.



Antonius dari Antiokhia

St.Ignatius adalah salah satu dari para Bapa Apostolik (kelompok otoritatif terawal dari para Bapa Gereja). Dia mendasarkan otoritasnya pada statusnya sebagai seorang uskup Gereja, menjalani hidupnya dengan meneladani Kristus.  St. Ignatius adalah Uskup Antiokhia ketiga sesudah Santo Petrus dan St.Evodius (yang wafat sekitar tahun 67 Masehi). 
Sejarahwan Eusebius mencatat bahwa St.Ignatius menggantikan St. Evodius setelah Pertus sendiri yang menunjuk Ignatius untuk menjabat sebagai uskup Antiokhia. Sebutan lain untuk dirinya adalah Teoforus yang berarti "Pemanggul Tuhan" dan menurut tradisi St.Ignatius seperti juga Santo Polikarpus adalah murid-murid dari Rasul Yohanes.
Pada masa penganiayaan uskup Ignatius ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dalam masa pemerintahan Kaisar Trajan. Ia digiring dari Antiokhia ke gelanggang pertunjukan di pusat kota Roma. Dalam perjalanan menyongsong kemartirannya di Roma, Ignatius menulis serangkaian surat yang terlestarikan sebagai sebuah contoh teologi Kristen paling awal. Topik-topik penting yang diuraikan dalam surat-surat tersebut mencakup eklesiologi, sakramen-sakramen, dan peranan para uskup. Dengan demikian, ia menggunakan cara yang sama dengan St. Paulus dalam mewartakan Kabar Sukacita. Sepanjang perjalanan itu dia menulis enam pucuk surat kepada Gereja-Gereja di kawasan itu dan sepucuk surat  untuk St.Polikarpus, yang kelak juga menjadi seorang martir.
Surat-surat St. Ignatius memberikan keterangan mengenai penangkapannya oleh penguasa dan perjalanannya ke Roma :
“  .... dari Suriah bahkan sampai Roma aku berhadapan dengan binatang-binatang buas, di darat dan laut, di malam dan siang hari, terbelenggu di tengah-tengah sepuluh ekor macan tutul, dan bersama sekelompok serdadu, yang akan berkelakuan semakin buruk  bilamana diperlakukan dengan sopan..". — Ignatius kepada jemaat di Roma.
Ketika Ignatius yang terkasih tiba di Roma, ia dojebloskan kedalam penjara bersama para umat Kristiani yang sudah ditahan sebelumnya. Akhirnya, tibalah hari dimana sang uskup dilemparkan ke arena pertunjukan. Dua ekor singa ganas menerkamnya. St. Ignatius wafat sekitar tahun 107. Ia mewariskan kepada kita kesaksian hidup Kristiani serta surat-suratnya yang indah.
Jenazahnya kini terbaring dalam makam di bawah Basilika Santo Petrus di Roma. Sumber : Katakombe.Org



Senin, 16 Oktober 2017

Yesus Lebih dari Yunus

Senin Pekan Biasa XXVIII (H)
Rm. 1:1-7
Mzm. 98:2-3abm 3cd-4
Luk. 11:29-32



Rm. 1:1-7

1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.
1:2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
1:3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,
1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
1:5 Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
1:6 Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.


Luk. 11:29-32

11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"



Yesus Lebih dari Yunus

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan mengenai dasar orang percaya. Kali ini Yesus memberikan contoh bagaimana orang bisa pertaca karena adanya tanda. Tanda yang besar membuat orang  akan jauh lebih percaya. Orang yang datang itu mau tahu, apa yang membuat mereka harus percaya.
Meminta tanda bisa juga berarti sikap yang tidak percaya. Bagaimana hal itu ada dalam awal bab ini soal tanda sebagai cara untuk mencobai Yesus. Yesus menyebut tanda Yunus bagi mereka yang memerlukannya.
Cinta kita pun sering bersyarat. Bagaimana mau emngasihi jika syarat dulu yang diajukan. Orang tua biasa meminta anaknya taat, tenang, dan menurut untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Demikian juga guru pada murid, dan banyak kasus yang sama. Prasyarat dipenuhi, diperolehlah apa yang dikehendaki.
Yesus sudah sering membuat tanda, perbuatan besar, dan tanda-tanda yang sangat luar biasa. Namun mereka tetap saja masih kurang yakin dengan itu semua. Apa yang dimaksudkan Yesus adalah perbuatan besar-Nya, pengajaran-Nya, dan terutama Diri-Nya sendiri. Namun mereka tetap kurang bisa percaya.

Kembali akibat ketidakpercayaan adalah hukuman. Kali ini juga dinyatakan oleh Yesus bahkan apa yang akan ditanggungkan jauh lebih berat daripada yang diterima orang Niniwe. Mengapa demikian? karena orang Niniwe mau mendengar, mau berubah, dan percaya. Apa yang ditampilkan pendengar Yesus jauh dari itu. Mereka tahu saja masih merasa tidak percaya dan terus menerus kurang dan meminta tanda. BD.eLeSHa.

Minggu, 15 Oktober 2017

Iman itu Tanggapan

HARI MINGGU PEKAN BIASA XXVIII (H)
Yes. 26:6-10
Mzm. 23:1-3a, 3b-4,5,6
Flp. 4:12-14,19-20
Mat. 22:1-10


Yes. 26:6-10

25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
25:7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.
25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.
25:9 Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"
25:10 Sebab tangan TUHAN akan melindungi gunung ini, tetapi Moab akan diinjak-injak di tempatnya sendiri, sebagai jerami diinjak-injak dalam lobang kotoran.


Flp. 4:12-14,19-20

4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
4:14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
4:20 Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.


Mat. 22:1-10

22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.



Iman itu Tanggapan


Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan mengenai iman dan panggilan Allah. Yesus bersabda melalui perumpamaan pesta. Bagaimana undangan disebar, gambaran undangan dan tawaran Allah. Diberikan kepada orang-orang yang patut tentunya. Eh tanggapan itu jauh dari harapan. Semua tersedia, malah banyak yang asyik dengan aktivitas mereka masing-masing. Mereka tidak peduli akan pesta yang berlangsung.
Tuan rumah mengubah orientasi, undangan diberikan kepada siapa saja tidak pandang bulu, pokoknya yang siap dan mau boleh datang. Ternyata pesta menjadi meriah dan penuh. Pesta dapat terselenggara. Namun ada yang kurang ajar. Datang dengan tidak pantas. Ini yang membuat murka tuan rumah. Undangan diberikan eh tanggapannya sangat tidak patut.
Pertama yang diundang dipilih, malah seenaknya sendiri. Gambaran bangsa terpilih yang merasa bisa berbuat seenaknya sendiri. Tidak demikian. Tawaran harus mendapatkan jawaban dan tanggapan yang semestinya. Iman tidak bisa bersikap seenaknya sendiri. Jaminan keselamatan pun perlu sikap yang patut, bukan malah diabaikan demi kesenangan sendiri. Hal ini zaman ini pun masih terjadi. datang ke Gereja hanya raganya, sedang pikiran dan konsentrasinya ke gadgetnya. Kota-kota besar sudah terhinggapi tawaran yang dinomorduakan karena asyik dengan media sosial dan hape-nya. Datang sih namun bukan seluruh hati dan budinya. Hanya separo raganya. Badan fisiknya, toh mata dan tangan di layar telpon.

Tamu yang dibawa masuk mendapatkan tawaran khusus, namun eh malah datang dengan seenaknya sendiri. Iman itu ada tanggapan yang patut. Bagaimana sikap dan perbuatan kita juga harus mencerminkan apa yang  kita tanggapi. Bagaimana kita bisa menanggapi panggilan Allah namun masih juga melakukan tindakan buruk sekaligus? Tanggapan yang pantas layak mendapatkan bagian bersama dalam perjamuan Tuhan. BD.eLeSHa.

Sabtu, 14 Oktober 2017

Yang Berbahagia

Sabtu Pekan Biasa XXVII (H)
Yl. 3:12-21
Mzm. 97:1-2,5-6,11-12
Luk. 11:27-28



Yl. 3:12-21


3:12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.
3:13 Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka.
3:14 Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan!
3:15 Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.
3:16 TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.
3:17 "Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.
3:18 Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim.
3:19 Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya.
3:20 Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan Yerusalem turun-temurun.
3:21 Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN tetap diam di Sion."



Luk. 11:27-28

11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."


Yang Berbahagia

Saudara terkasih, siapa yang paling berbahagia jika melihat anaknya itu cerdas, bijaksana, didengarkan banyak orang karena kebaikannya, dan karena prestasinya? Ibu tentunya karena telah mengandung dan menyusui, kalau bicara berkorban tentu sangat besar. Namun tidak pernah itu menjadi pertimbangan. Ibu yang telah memberikan dirinya tentu akan berbangga.  
Tidak heran ketika ada seorang mahasiswa yang sedang lupa daratan dan mengaku, sang ibu pun ikut minta maaf. Mahasiswa Indonesia di Belanda yang mengaku jauh lebih besar dari capaiannya, ibu pun ikut malu, ikut merasa bersalah, dan patut memohonkan maaf.
Kali ini, perempuan yang melihat Yesus begitu memesona, spontan jadi ingat jati dirinya, ingat dirinya yang juga berbangga kalau anak yang ia kandung dan susui bisa seperti Yesus. Didengarkan sedemikian rupa, begitu menyejukkan yang Yesus katakan. Yesus menampilkan bahkan mukjizat, tentu ibu-Nya akan bahagia.
Yesus tidak menampik itu, namun sumber kebahagiaan yang sejati justru pada kemauan mendengarkan dan menjalankan apa yang Tuhan kehendaki. Ketaatan akan sabda Allah dan menyimpannya dalam hati, jauh lebih besar kebahagiaannya. Maria pun bersikap demikian, bukan semata karena ia ibu Yesus namun karena mau menaati kehendak dan sabda Allah. BD.eLeSHa.


Hoax pun Su dah ada Zaman Yesus

Jumat Pekan Biasa XXVII (H)
Yl. 1:13-15, 2:1-2
Mzm. 9:2-3,6,16,8-9
Luk. 11:15-26


Yl. 1:13-15, 2:1-2


1:13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.
1:14 Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.
1:15 Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.
2:1 Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat;
2:2 suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.

Luk. 11:15-26

11:15 Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan."
11:16 Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia.
11:17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.
11:18 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
11:19 Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.
11:20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
11:21 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya.
11:22 Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.
11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
11:24 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.
11:25 Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur.
11:26 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula."


Hoax  pun Su dah ada Zaman Yesus

Tuduhan tidak berdasar, sangat irrasional, dan separo data, ternyata sudah ada sejak zaman kuno, sebelum Masehi pun sudah ada. Apa yang pendengar katakan kalau Yesus mengusir setan dengan kuasa gelap, jelas mereka tahu itu tidak mungin. Toh tetap saja dipaksakan. Jawaban Yesus yang memberikan perumpamaan kalau kekuatan itu dibagi, maka akan  lemah mereka juga tentunya paham. Namun pemaksaan itu dilakukan dengan maksud agar tidak merugikan kedudukannya saja.  Intinya adalah itu.
Apa yang kita alami di dalam hidup bersama sebagai bangsa sebagai satu Bangsa Indonesia akhir-akhir inijuga paham. Kalau apa yang banyak orang katakan itu hanya sebagian kecil kebenarannya. Kesalahan yang dibesar-besarkan. Kebenaran itu hanya menjadi bagian kecil atas sebuah kajian, ujaran, dan komentar. Apalagi jika bicara soal politik. Kaitannya dengan kedudukan. Klop sudah dengan apa yang terjadi zaman Yesus.
Menghadapi hal demikian, apa yang harus kita lakukan? Mencari pembanding, jika tidak menemukan, tanyakan pada orang yang lebih tahu mengenai hal tersebut. Jangan sampai kita disesatkan, apalagi kita sebagai pengikut Kristus malah ikut menyesatkan. Apa mau kelompok yang dikritik Yesus atau mau ikut Yesus, itu ada dalam diri kita, pilihan kita, dan itulah kualitas iman. BD.eLeSHa.