Selasa, 15 Agustus 2017

Siapa yang Terbesar

SELASA BIASA PEKAN XIX
Ul. 31:1-8
Ul. 31:32:3-4a,7,8,9,12
Mat. 18:1-5,10,12-14



Ul. 31:1-8

31:1 Kemudian pergilah Musa, lalu mengatakan segala perkataan ini kepada seluruh orang Israel.
31:2 Berkatalah ia kepada mereka: "Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun; aku tidak dapat giat lagi, dan TUHAN telah berfirman kepadaku: Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.
31:3 TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau dapat memiliki negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, seperti yang difirmankan TUHAN.
31:4 Dan TUHAN akan melakukan terhadap mereka seperti yang dilakukan-Nya terhadap Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya itu, dan terhadap negeri mereka.
31:5 TUHAN akan menyerahkan mereka kepadamu dan haruslah kamu melakukan kepada mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu.
31:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
31:7 Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.
31:8 Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."



Mat. 18:1-5,10,12-14

18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."



Siapa yang Terbesar

Saudara terkasih, kita diajak Bunda Gereja untuk merenungkan siapa yang terbesar di dalam Kerajaan Sorga. Tanya yang wajar kala para murid memahami secara sosiologis mengenai Kerajaan Sorga yang dibangun di sekitar Yesus. Tidak heran mereka bertanya siapa yang terbesar dan tentunya paling dekat dengan Yesus. Kalau bicara secara politik sekarang, ya siapa paling dekat dengan presiden.
Yesus tidak menjawab siapanya mereka, siapa yang terbesar itu, siapa yang paling dekat, namun siapa yang bisa melakukan hal berikut menjadi yang terbesar. Terbesar bukan hanya satu atau pribadi tertentu, barang siapa yang bisa melakukan. Pertama soal tobat. Bagaimana mereka bertobat, berbalik arah menjadi pribadi baru, bukan hanya mengatakan sesal, namun benar-benar meninggalkan manusia lama menjadi pribadi baru yang lebih baik.
Kedua, menjadi seperti anak kecil. Anak kecil yang sepenuhnya tergantung pada Allah, bukan orang yang tidak berkembang secara psikologis tentunya. Anak yang memiliki sikap rendah hati yang murni. Setiap murid dipanggil untuk sepenuhnya menempatkan hidupnya pada Allah dalam kepercayaan yang utuh sebagaimana anak kepada bapaknya.


Saudara terkasih, bukan masalah siapa yang terdekat atau terbesar namun siapa yang mau bertobat dan berserah sepenuhnya kepada Allah. Lihat kasih   Allah sepenuhnya bisa untuk siapa saja bukan untuk pihak satu dan meninggalkan pihak lain. Klaim yang membuat kotak-kotak jelas bukan milik Allah. Pola pikir manusia yang diterapkan pada kasih dan kerahiman Allah. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar