Pw.
Maksimilianus Maria Kolbe, ImMar (M)
Ul.
10:12-22
Mzm.
147:12-13,14-15,19-20
Mat.
17:22-27
Ul.
10:12-22
10:12 "Maka sekarang,
hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu,
selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang
ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu,
10:13 berpegang pada perintah
dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik
keadaanmu.
10:14 Sesungguhnya, TUHAN,
Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan
bumi dengan segala isinya;
10:15 tetapi hanya oleh nenek
moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan
merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang
ini.
10:16 Sebab itu sunatlah
hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
10:17 Sebab TUHAN, Allahmulah
Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat,
yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;
10:18 yang membela hak anak
yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan
kepadanya makanan dan pakaian.
10:19 Sebab itu haruslah kamu
menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang
asing di tanah Mesir.
10:20 Engkau harus takut akan
TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi
nama-Nya haruslah engkau bersumpah.
10:21 Dialah pokok
puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu
perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu
sendiri.
10:22 Dengan tujuh puluh
orang nenek moyangmu pergi ke Mesir, tetapi sekarang ini TUHAN, Allahmu, telah
membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit
Mat.
17:22-27
17:22 Pada waktu Yesus dan
murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak
Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
17:23 dan mereka akan
membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati
murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.
17:24 Ketika Yesus dan
murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada
Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham
itu?"
17:25 Jawabnya: "Memang
membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan
pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini
memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?"
17:26 Jawab Petrus:
"Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah
rakyatnya.
17:27 Tetapi supaya jangan
kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan
pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan
menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah
kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."
Santo Maximilian Kolbe, Martir
Maximilian Kolbe lahir di Zdunska-Wola, dekat Lodz
Polandia pada tanggal 7 Januari 1894. Ia kemudian dipermandikan dengan nama
Raymond. Setelah dewasa, ia masuk biara Fransiskan dan mengambil nama
Maximilianus. Kaul kebiaraannya yang pertama diucapkannya pada tahun 1911.
Sebagai seorang biarawan Fransiskan, Maximilian dikenal sebagai seorang yang
saleh. Pada tahun 1917, ia mendirikan Militia Maria Immaculata di Roma untuk
memajukan kebaktian kepada Bunda Maria yang dikandung tanpa noda. Pada tahun
1918, Maximilian ditabhiskan menjadi imam dan kemudian kembali ke Polandia
untuk berkarya disana. Di Polandia, ia menyebarkan berbagai tulisan tentang Bunda
Maria dalam buletin 'Militia Maria Immaculata'. Selain itu ia mendirikan biara
di Niepokalanov pada tahun 1927 untuk memberi tempat pada 800 biarawan. Biara
yang sama didirikannya di Jepang dan India. Dikemudian hari, ia menjadi
superior sendiri. Itulah sekilas kebesaran dan karya Maximilian.
Tuhan mencobai Maximilian yang saleh dan setia ini
melibihi orang-orang lain. Kiranya benar juga bahwa semakin kuat dan besar iman
seseorang, semakin berat juga cobaan yang harus dialami, demi memurnikan
imannya dan mempertinggi kesuciannya. Pada tahun 1939 Gespato, Jerman yang keji
itu memasuki wilayah Polandia. Diktator Jerman itu yakin bahwa untuk mematahkan
semangat orang Polandia perlulah menahan, memenjarakan dan membunuh para
pemimpinnya, baik pololik, maupun keagamaan dan para ahlinya. Lebih-lebih pers
Polandia harus dihancurkan.
Maximilian Kolbe dikenal sebagai seorang penulis dan
editor majalah. Maka ia ditangkap oleh Gestapo dan diasingkan ke Lamsdorf,
Jerman dan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi Amstitz. Pernah ia dilepaskan,
tetapi kemudian ditangkap lagi pada tahun 1941, dan dipenjarakan di Pawiak,
lalu dipindahkan ke kamp konsentrasi Auscwitz. Di kamp konsentrasi ini,
Maximilian dengan diam-diam menjalankan tugasnya sebagai imam bagi para tahanan
yang ada disana. Dengan kondisi tubuh yang kurus kering, Maximilian turut serta
dalam kerja paksa. TBC yang dideritanya semakin parah karena kerja paksa itu.
Pada suatu hari seorang sersan bernama Gajowniczek
dijatuhi hukuman mati. Karena sangat takut, ia berteriak-teriak menyebut
anak-anak dan istrinya. Mendengar teriakan sersan itu, Maximilian Kolbe maju
dengan tegap untuk meminta menggantikan sersan malang itu. "Daripada
sersan yang beranak-istri ini mati, lebih baiklah saya yang mati. Karena toh saya
tidak beranak-istri", kata Maximilian. Bersama dengan para sandera
lainnya, Maximilian tidak diberi makan dan minum. Namun ia bisa bertahan
sebagai korban terakhir, dan baru mati setelah disuntik dengan carbolic acid. Imankatolik.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar