Pw.
S.P. Maria Ratu (P)
Hak.
6:11-24a
Mzm. 85:9,11-12,13-14
Mat.
19:23-30
Hak.
6:11-24a
6:11 Kemudian datanglah
Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas,
orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat
pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
6:12 Malaikat TUHAN
menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN
menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
6:13 Jawab Gideon kepada-Nya:
"Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami?
Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh
nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah
menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan
menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."
6:14 Lalu berpalinglah TUHAN
kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah
orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
6:15 Tetapi jawabnya
kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel?
Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun
seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
6:16 Berfirmanlah TUHAN
kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan
memukul kalah orang Midian itu sampai habis."
6:17 Maka jawabnya
kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka
berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.
6:18 Janganlah kiranya pergi
dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan meletakkannya
di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau
kembali."
6:19 Masuklah Gideon ke
dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa
tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk,
dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
6:20 Berfirmanlah Malaikat
Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu,
letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya
demikian.
6:21 Dan Malaikat TUHAN
mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya
daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging
dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.
6:22 Maka tahulah Gideon,
bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH!
sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."
6:23 Tetapi berfirmanlah
TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan
mati."
6:24 Lalu Gideon mendirikan
mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu
masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.
Mat.
19:23-30
19:23 Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi
seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
19:24 Sekali lagi Aku berkata
kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang
kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
19:25 Ketika murid-murid
mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian,
siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka
dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala
sesuatu mungkin."
19:27 Lalu Petrus menjawab
dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan
mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
19:28 Kata Yesus kepada
mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali,
apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah
mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua
belas suku Israel.
19:29 Dan setiap orang yang
karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali
seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
19:30 Tetapi banyak orang
yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu."
Kesempurnaan
Saudara terkasih, Yesus mengajarkan kepada kita
mengenai kesempurnaan. Bagaimana kesempurnaan itu dicapai ialah dengan menjadi
pribadi yang tidak terikat. Salah satu keterikatan paling parah adalah pada
harta atau kekayaan. Yesus tidak menghakimi soal kekayaan yang berbahaya, namun
sikap kita kepada kekayaan itu yang menjadi catatan Yesus.
Kuasa Tuhan yang luar biasa juga menjadi bahan
pengajaran Yesus. Bagaimana kita manusia yang cenderung pesimis sebagaimana
ditunjukkan para murid, Yesus mengatakan apa yang kita pandang tidak mungkin
itu, adalah mungkin di dalam Tuhan.
Bagaimana upah di dalam mengikuti DIA, sebagaimana
ditanyakan Petrus, ikut memerintah bersama Tuhan Allah di dalam Kerajaan Surga.
Kemuliaan dan keagungan Tuhan juga akan dirasakan dan dimiliki yang setia
kepada-Nya.
Saudara terkasih, kesempurnaan itu bukan soal kayaa
atau miskin, namun bagaimana menghayati kepemilikan itu sebagai sarana di dalam
memuliakan dan mengagungkan Tuhan. Bisa saja bahwa harta itu menjadi penghambat
jika mengbadi pada kekayaan, atau menjadi penolong jika dipakai untuk membantu
siapa saja yang membutuhkan. Sikap untuk melihat semua mungkin di dalam Tuhan, hal
ini menujukkan keimanan bagaimana bisa berserah di dalam Tuhan meskipun tanpa
harta sekalipun. Tidak masalah hartanya,
namun soal berserah pada Tuhan justru.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar