Sabtu, 08 Juli 2017

Hal Berpuasa

SABTU BIASA PEKAN XIII (H)
Kej. 27:1-5,15-29
Mzm. 135:1-2,3-4,5-6
Mat. 9:14-17


Kej. 27:1-5,15-29

27:1 Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya, bapa."
27:2 Berkatalah Ishak: "Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila hari kematianku.
27:3 Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang;
27:4 olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati."
27:5 Tetapi Ribka mendengarkannya, ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya. Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor binatang untuk dibawanya kepada ayahnya
27:15 Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
27:16 Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu.
27:17 Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.
27:18 Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: "Bapa!" Sahut ayahnya: "Ya, anakku; siapakah engkau?"
27:19 Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku."
27:20 Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku."
27:21 Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
27:22 Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."
27:23 Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,
27:24 tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya!"
27:25 Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
27:26 Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."
27:27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
27:28 Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
27:29 Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."

Mat. 9:14-17

9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
9:16 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."



Hal Berpuasa

Saudara terkasih, bacaan kali ini mengupas mengenai puasa. Puasa bentuk kesalehan pribadi, bukan dalam hal yang khusus dalam peringatan tertentu. Yesus menjawab bahwa puasa itu karena mempelai tidak ada. Bagaimana mungkin ada mempelai para sahabat harus menahan diri untuk tidak berpesta bukan?
Apa yang Yesus sampaikan jelas merupakan bentuk pengajaran yang menggunakan tradisi. Tradisi itu hanya sarana bukan yang utama. Tentu akan berbeda dengan kondisi saat ini, namun apa yang mau disampaikan adalah karena Yesus ada mereka tidak berpuasa, nanti ada saatnya untuk berpuasa.
Bacaan pertama berkisah mengenai berkat kesulungan. Bagaimana Esau ceroboh dengan membiarkan hal yang sangat berarti itu untuk hal yang remeh, semata makanan. Jangan kaget ketika pada akhirnya Ishak memberkati Yakub sebagai “anak sulungnya.” Apa yang mau disampaikan adalah, jangan pernah menganggap apapun remeh, karena kepentingan diri sendiri, berkaitan dengan nafsu, salah satunya perut, nafsu untuk makan. Konteks kekinian jelas banyak soal nafsu ini, kuasa, perut, jabatan, dan banyak godaan lain. Bagaimana kita mampu menghadapi itu semua. Apa yang disampaikan berkaitan juga dengan bacaan Injil untuk mampu mengelola nafsu bukan semata manahan nafsu. Puasa untuk mengelola, mengunakan dengan baik, bukan menahan.BD.eLeSHa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar