Rabu, 19 Juli 2017

Benih dan Sabda

HARI MINGGU PEKAN BIASA XV (H)
Yes. 55:10-11
Mzm. 65:10abcd, 10e-11,12,13,14
Rm. 8:18-23
Mat. 13:1-9


Yes. 55:10-11

55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya


Rm. 8:18-23

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
8:20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
8:21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.


Mat. 13:1-9

13:1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.
13:2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.
13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
13:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
13:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
13:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
13:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
13:9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"



Benih dan Sabda

Saudara terkasih, Yesus sering memilih menggunakan simbol saat mengajar. Karena budaya waktu itu adalah agraris, Yesus mennggunakan kiasan dalam pertanian. Tentu mereka akan paham bagaimana menabur benih itu, bagaimana mereka bisa tumbuh, apa yang mereka perlukan, dan bagaimana tanaman bisa tumbuh dengan baik.
Apa yang disampaikan Yesus sangat konkret. Bagaimana Tuhan telah menaburkan benih-sabda bagi kita masing-masing. Sikap kita di dalam menerima sabda itu yang berbeda bisa menghasilkan pula produk yang lain dengan sesama kita. Atau benih itu memang jatuh di tempat di mana tidak bisa berkembang lagi.

Saudara terkasih, kita patut bersyukur dan berbagga karena Tuhan yang menaburkan benih itu tidak tinggal diam dan membiarkan kita sendirian. Ia tetap mendampingi, menguatkan, dan memberikan daya hidup di dalam diri kita. Kita selalu dibimbing, dikuatkan, dan diberi motivasi agar ingat kepada Si Penabur, yaitu Tuhan sendiri. Kita tidak akan mampu jika tanpa DIA. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar