Senin
Biasa Pekan VIII (H)
Sir.
17:24-29
Mzm.
32:1-2,5,6,7
Mrk.
10:17-27
Sir.
17:24-29
17:24 Namun untuk orang yang
menyesalpun Tuhan membuka jalan kembali, dan orang yang kehilangan ketabahan
hati dilipur oleh-Nya.
17:25 Berpalinglah kepada
Tuhan dan lepaskanlah dosa, berdoalah di hadapan-Nya dan berhentilah menghina.
17:26 Kembalilah kepada Yang
Mahatinggi dan berpalinglah dari yang durjana, dan hendaklah sangat benci
kepada kekejian.
17:27 Siapa gerangan di dunia
orang mati memuji Yang Mahatinggi, sebagai pengganti orang yang hidup dan yang
mempersembahkan pujian?
17:28 Dari orang mati
lenyaplah pujian seperti dari yang tiada sama sekali, sedangkan barangsiapa
yang hidup dan sehat memuji Tuhan.
17:29 Alangkah besarnya belas
kasihan Tuhan serta pengampunan-Nya bagi semua yang berpaling kepada-Nya
Mrk.
10:17-27
10:17 Pada waktu Yesus
berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari
mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang
baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:18 Jawab Yesus:
"Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada
Allah saja.
10:19 Engkau tentu mengetahui
segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan
mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan
ibumu!"
10:20 Lalu kata orang itu
kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
10:21 Tetapi Yesus memandang
dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi
kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah
ke mari dan ikutlah Aku."
10:22 Mendengar perkataan itu
ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
10:23 Lalu Yesus memandang
murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah
sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:24 Murid-murid-Nya tercengang
mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku,
alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
10:25 Lebih mudah seekor unta
melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan
Allah."
10:26 Mereka makin gempar dan
berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?"
10:27 Yesus memandang mereka
dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian
bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Lebih
mudah seekor unta melewati lobang jarum
dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan
Allah
Saudara terkasih, hari ini kita memasuki mmasa
biasa kembali, setelah Masa Paskah usai yang dipuncaki dengan Pentakosta. Menarik
apa yang Yesus sampaikan hari ini bagaimana kekayaan bisa menghambat pengenalan orang akan kehendak
Tuhan. Masalah bukan pada harta atau kekayaan, namun sikap melekat akan
keberadaan kekayaan dalam pribadi tersebut. Kemelekatan memang salah satu itu
materi, namun bisa juga berupa keluarga, anak, pasangan, kemampuan diri, ilmu
pengetahuan, bisa juga karya dna jabatan kita. Bagaimana ketika itu menjadi
penghambat? Ketika apa yang kita sukai telah memisahkan kita dari Tuhan dan
sesama. Apa yang kita sukai dan miliki membuat kita lupa akan Tuhan yang Maha
Segala.
Semua mungkin bagi Tuhan. Ungkapan luar biasa dan
keyakinan yang menenangkan bagi kita yang sering hidup dengan pesimis dan
melihat banyak hal sebagai suram tanpa harapan. Keterbatasan manusia merupakan
sarana untuk sepenuhnya bergantung pada kehendak dan rencana-Nya. Seperti mengapung
di dalam samudera belas kasih Allah, hendak dibawa ke mana merupakan kehendak Allah
yang tentu merupakan kegembiraan kita. Apa yang menghambt kita dapat berlaku
demikian adalah kelekatan.
Melepaskan kelekatan agar kita semakin melekat pada
haribaan Tuhan yang begitu mengasihi kita. Tuhan sebagai segalanya bagi
manusia. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar