Pw.
S. Martinus dr Tours, Usk (P)
2
Yoh. 4-9
Mzm.
119:1,2,10,11,17,18
Luk.
17:26-37
2
Yoh. 4-9
1:4 Aku sangat bersukacita,
bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran
sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.
1:5 Dan sekarang aku minta
kepadamu, Ibu -- bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi
menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya -- supaya kita saling
mengasihi.
1:6 Dan inilah kasih itu,
yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu,
yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari
mulanya.
1:7 Sebab banyak penyesat
telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.
1:8 Waspadalah, supaya kamu
jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat
upahmu sepenuhnya.
1:9 Setiap orang yang tidak
tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak
memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa
maupun Anak.
Luk.
17:26-37
17:26 Dan sama seperti
terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak
Manusia:
17:27 mereka
makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke
dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian
juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli
dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi
pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang
dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa
pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di
dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang
yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah
akan isteri Lot!
17:33 Barangsiapa
berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa
kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
17:34 Aku
berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang
seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
17:35 Ada dua
orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain
akan ditinggalkan."
17:36 [Kalau
ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan.]
17:37 Kata
mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka:
"Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Santo Martinus dari Tours, Uskup
dan Pengaku Iman
Martinus
lahir di Sabaria, Pannonia (sekarang: Szombathely, Hungaria Barat) pada tahun
335 dan dibesarkan di Italia. Ayahnya seorang perwira tinggi Romawi yang masih
kafir. Sulpicius Severus, pengikut dan penulis riwayat hidupnya, mengatakan
bahwa Martinus pada umur 10 tahun diam-diam mengikuti pelajaran agama Kristen
tanpa sepengetahuan orangtuanya. Ayahnya sangat mengharapkan dia menjadi
perwira Romawi seperti dirinya. Oleh karena itu pada usia 15 tahun, ia
memasukkan Martinus dalam dinas militer.
Dalam
suatu perjalanan dinas ke kota Amiens, pada musim dingin tahun itu, Martinus
berpapasan dengan seorang pengemis malang yang sedang kedinginan di pintu
gerbang kota. Pengemis itu mengulurkan tangannya meminta sesuatu dari padanya.
Kasihan ia tidak membawa uang sesen pun pada waktu itu. Apa yang dilakukannya?
Tergerak oleh belaskasihannya yang besar pada pengemis malang itu, ia segera
menghunus pedangnya dan membelah mantelnya yang indah itu: sebagian untuk dia
dan sebagian diberikan kepada pengemis itu. Ketika memasuki kota Amiens, banyak
orang menertawakan dia karena mantelnya yang aneh itu.
Pada
malam itu juga, Yesus bersama sejumlah malaekat Allah menampakkan diri
kepadanya. Dalam penglihatan itu Martinus melihat Yesus mengenakan mantel
setengah potong yang sama dengan bagian mantel yang diberikan kepada pengemis
malang tadi. Kepada para malaekat itu Yesus berkata: "Martin, seorang
katekumen memberikan Aku mantel ini." Tak lama kemudian ia dipermandikan
dan segera mengajukan permohonan pengunduran diri dari dinas ketentaraan.
Kepada atasannya ia berkata: "Saya ini tentara Kristus, karena itu saya
tidak boleh berperang." Atasannya dan perwira-perwira lainnya mencerca dan
menuduhnya pengecut. Tetapi dengan tegas Martinus menjawab: "Saya berani
pergi berperang dan bersedia berdiri di front terdepan tanpa membawa sepucuk
senjata pun." Akhirnya permohonannya dikabulkan dan ia secara resmi
berhenti dari dinas militer Romawi.
Sesudah
itu ia menjadi murid Santo Hilarius, Uskup Poiters. Setelah beberapa lama
dididik oleh Santo Hironimus, ia ditahbiskan menjadi imam dan diutus ke
Illirikum, Yugoslavia untuk mewartakan Injil di sana. Tetapi karena ia mendapat
banyak tantangan dari para penganut aliran sesat Arianisme, maka ia
mengundurkan diri dan hidup bertapa di sebuah pulau dekat pantai selatan
Prancis. Kemudian ia bergabung lagi dengan Santo Hilarius dan mendirikan sebuah
biara di Liguge, Prancis. Inilah biara pertama di Prancis. Di dalam biara ini
ia menjadi pembimbing bagi rahib-rahib lain yang ingin mengikuti jejaknya.
Kemudian
pada usia 55 tahun, ia ditahbiskan menjadi Uskup Tours. Ia tidak mempunyai
istana yang istimewa, hanya sebuah bilik sederhana di samping sakristi gereja.
Bersama rahib-rahibnya, Martinus giat mewartakan Injil. Kotbah-kotbahnya
diteguhkan Tuhan dengan banyak mujizat. Dengan berjalan kaki, naik keledai atau
dengan perahu layar ia mengunjungi semua desa di keuskupannya. Ia tak gentar
menghancurkan tempat-tempat pemujaan berhala, dan tanpa takut-takut menentang
praktek hukuman mati yang dijatuhkan kaisar terhadap tukang-tukang sihir dan
penyebar ajaran sesat. Itulah sebabnya ia tidak disukai oleh orang-orang
Kristen yang fanatik. Tetapi Martinus tetap pada pendiriannya: menjunjung
tinggi keadilan dan menentang sistim paksaan. Martinus adalah salah seorang
dari para kudus yang bukan martir. Ia meninggal dunia pada tanggal 8 November
397. BD.eLeSHa.
Sumber: Iman Katolik. co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar