Sabtu, 05 November 2016

Peringatan akan Harta

Sabtu Biasa pekan XXXI (H)
Flp. 4:10-19
Mzm. 112:1-2,5-6,8a,9
Luk. 16:9-15



Flp. 4:10-19

4:10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
4:14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.
4:15 Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaat pun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu.
4:16 Karena di Tesalonika pun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
4:17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Luk. 16:9-15

16:9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
16:10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
16:11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
16:12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.


Peringatan akan Harta

Saudara terkasih, apa yang Bunda Gereja ajak untuk kita renungkan hari ini adalah mengenai harta dan sikap kita di dalam mengelolanya. Pengelolaan dan kesetiaan menjadi pokok pikir Yesus dalam pengajaran-Nya.
Yesus mengajak kita untuk setia dan tidak mengabdi pada dua tuan, ketika kita memikirkan dua hal sekaligus, apalagi jika itu adalah bertentangan, jangan harap bisa berlaku adil. Yesus mengajarkan bagaimana jika kita mengabdi pada harta dan Tuhan Allah, apakah tidak akan berat sebelah dan apakah bisa lebih memilih Allah dan mengesampingkan materi? Hal ini nampaknya sulit.
Tuhan tidak menafikan materi dan uang, namun bagaimana kita menilai, mengelola, dan bersikap terhadap uang itu. Boleh kita mencari uang, mengelola harta benda, dan mendapatkan harta kekayaan, namun jangan itu kemudian menjadi segala-galanya.
Sikap batin kita terhadap materi. Bagaimana jika kita menggunakan nama Allah untuk mencari uang, atau menekan orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi, itu yang tidak disukai Tuhan. Hal ini konkret Saudara terkasih dengan adanya tim saber pungli yang hendak menata kehidupan bersama agar berlaaku adil. Tidak jarang pula orang mengesampingkan kebenaran dan menjual ayat-ayat sabda Tuhan demi sesuap nasi dan segenggam materi. Hal-hal tersebut konkret ada di sekitar kita, itu yang tidak dikehendaki Allah. Kkayaannya tidak salah, namun cara dan sikap kita yang perlu dibenahi. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar