Selasa, 08 November 2016

Kerendahan Hati di Dalam Karya

Selasa Biasa Pekan XXXXII (H)
Tit. 2:1-8,11-14
Mzm. 37:3-4, 18, 23,27,29
Luk. 17:7-10



Tit. 2:1-8,11-14

2:1 Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
2:2 Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
2:3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik
2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,
2:5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
2:6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
2:8 sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
2:13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,
2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Luk. 17:7-10

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."



Kerendahan Hati di Dalam Karya

Saudara terkasih, apa yang perlu kita lakukan dalam bersikap, berperilaku, dan menjalani tugas, karya, dan perutusan adalah kerendahan hati. Sikap yang sangat konkret di masa yang penuh pamrih dan banyak maunya.
Tidak berpamrih, mau melayani, dan rendah hati dari seorang hamba yang tidak membutuhkan balasan dari tuannya, itu juga yang terjadi dalam hidup perutusan kita. Bagaimana kita setiap hari tentu lebih cenderung memberikan ruang untuk berpamrih, membutuhkan balasan, dan kadang atas nama profesionalisme. Sering pula kita bersikap demikian dengan pengabdian di dalam Tuhan. Pekerjaan baik, melakukan kesalehan itu bukan sebentuk kewajiban dan keharusan kita, namun sebuah kewajaran di mana kita terlebih dahulu lebih memperoleh kebaikan Tuhan.
Saudara terkasih  kita ini di dunia adalah hamba tidak berguna, bukan sebagai manusia yang sempurna apalagi di hadapan Tuhan. Apa coba yang bisa dan layak kita banggakan, sedangkan apa yang kita punya pun semua berasal dari DIA. Bagaimana kita bersikap adalah jika kita memiliki sikap rendah hati dan tahu diri. Rendah hati adalah melihat diri apa adanya, tidak berlebihan namun juga tidak kurang dari itu semua.
Saudara terkasih, dunia memang berbeda dengan apa yang Tuhan kehendaki, dan itulah kualitas hidup kita. Jika kita mampu menjalankan kehendaak-Nya berarti kita telah mengalahkan dunia sebagaimana Tuhan kehendaki. Di dalam dunia namun tidak kalah oleh dunia itu yang Tuhan kehendaki. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar