Senin
Biasa Pekan XXXII (H)
Tit.
1:1-9
Mzm.
24:1-2,3-4ab,5-6
Luk.
17:1-6
Tit.
1:1-9
1:2 dan berdasarkan
pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan
oleh Allah yang tidak berdusta,
1:3 dan yang pada waktu yang
dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah
dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita.
1:4 Kepada Titus, anakku yang
sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah
Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.
1:5 Aku telah meninggalkan
engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu
diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti
yang telah kupesankan kepadamu,
1:6 yakni orang-orang yang
tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman
dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.
1:7 Sebab sebagai pengatur
rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan
pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,
1:8 melainkan suka memberi tumpangan,
suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri
1:9 dan berpegang kepada
perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup
menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Luk.
17:1-6
17:1 Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi
celakalah orang yang mengadakannya.
17:2 Adalah lebih baik
baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan
ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah
ini.
17:3 Jagalah dirimu! Jikalau
saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
17:4 Bahkan jikalau ia
berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali
kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
17:5 Lalu kata rasul-rasul
itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
17:6 Jawab Tuhan: "Kalau
sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata
kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia
akan taat kepadamu."
Penyesatan
Saudara terkasih, hari ini kita
merenungkan sabda Tuhan dan kontekstual mengenai kehidupan berbangsa kita. Ini bukan
soal politik, namun mengenai kehidupan bersama. Berkaitan pula dengan media
sosial atau ilmu pengetahuan, di mana di sana perlu yang namanya kedewasaan
bersikap, kritis berpikir, dan tidak begitu saja mudah terikut arus dan isu.
Apa yang Tuhan nyatakan adalah soal penyesatan. Kita tahu dengan baik,
bagaimana kita menghadapi kehidupan sosial kita berbangsa dan bernegara sedang
diombang-ambingkan informasi yang sangat sumir. Kejelian dan kecerdasan
berfikir perlu karena saking banyaknya arus informasi yang memang disenaga untuk
mengaburkan mana kebenaran yang hakiki. Apa yang Tuhan kehendaki ialah kita
tidak terlibat untuk menyesatkan orang lain, karena bahwa penyesatan akan
selalu ada. Berkaitan dengan hal itu, kita juga perlu untuk mengajak orang
tersesat agar tidak dihukum, dihakimi, dan dijadikan bahan bercerita. Apa yang perlu
dilakukan adalah memberikan nasihat kepada mereka agar kembali ke jalan benar. Memberikan
pengampunan dan memaafkan yang telah meminta maaf dan menyesali kesalahannya.
Usai mengatakan mengenai penyesatan dan pengampunan, Tuhan mengajak
kita mengenai iman. Iman yang kecil, namun memberikan daya yang luar biasa
besar. Luar biasanya Tuhan bagi hidup kita.
Saudara terkasih, apa yang kita hadapi adalah keadaan yang perlu
mengandalkan Tuhan sehingga kita tidak tersesat, apalagi menjadi batu sandungan
dan menyesatkan orang lain. Kita diajak untuk menjadi mengampuni, berjalan
dengan baik dan benar, serta memiliki iman yang teguh dalam hidup kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar