Rabu, 02 Maret 2016

Yesus dan Hukum

Hari Rabu Biasa Pekan III Prapaskah (U)
Ul. 4:1,5-9
Mzm. 147:12-13,15-16,19-20
Mat. 5:17-19


Ul. 4:1,5-9

4:1 "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
4:7 Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?
4:8 Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?
4:9 Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,

Mat. 5:17-19

5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.



Yesus dan Hukum

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita untuk merenungkan mengenai ketaatan hukum dan ajaran Yesus. Dalam bacaan Injil dikatakan bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat, namun hendak menggenapinya. Apa yang telah dilakukan Kaum Farisi dan Ahli-Ahli Taurat lah yang menjadi alasan Yesus mengatakan hal ini.
Taat hukum saja masih kurang, lebih mendesak dan penting adalah perilaku yang mencerminkan dari ketaatan hukum tersebut. Mereka dikritik Yesus karena mereka bisa mengatur sehingga seolah Taurat sesuai kepentingan mereka sendiri dan mendapatkan keuntungan di sana. Kritik Yesus bukan pada hukumnya, namun perilakunya yang mendapatkan sorotan.
Kehidupan kita pun demikian, bagaimana kita taat kalau ada polisi, pengawas, atasan, dan hukum masih bisa dibengkak-bengkokan sesuai kepentingan sendiri. Hukumnya sudah baik namun perilaku kitalah yang belum baik. Belum lagi orang harus mengabdi hukum, sejatinya hukum dibuat untuk menjamin hak manusia seutuhnya, bukan malah membelenggu dan memberatkan hidup manusia. Yesus sama sekali tidak mengubah hukumnya, namun orientasi yang baru yang diajarkan.

Hukum adalah syarat minimal dan manusia harus lebih daripada yang minimal tersebut. Hukumnya tetap ada dan tetap berlaku, namun lebih jauh lagi yang harus dilakukan oleh murid-murid-Nya. Ketaatan saja tidak cukup jika tidak diikuti dengan kesadaran untuk menjamin pula hak dan kebebasan sesamanya. Hukum Taurat masih berlaku hanya mendapatkan kepenuhan di dalam ajaran-Nya yang baru.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar