Rabu, 23 Maret 2016

Yesus Bersama Para Murid (Perjamuan Terakhir)

Hari Rabu dalam Pekan Suci (U)
Yes. 50:4-9a
Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34
Mat. 26:14-26


Yes. 50:4-9a

50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
50:5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
50:7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
50:8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
50:9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?


Mat. 26:14-26

26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."
26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.
26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya.”



Yesus Bersama Para Murid (Perjamuan Terakhir)

Saudara terkasih, Tri Hari Suci tinggal dalam hitungan jam. Kita hari ini diajak untuk merenungkan salah satu hal penting di malam terakhir, di mana Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir. Mateus menyajikan kisah mengenai pilihan Yudas. Diawali kisah Yudas tawar menawar kepada para ahli Taurat, dan disepakati untuk menyerahkan Yesus ia dibayar 30 keping uang perak.
Perjamuan dimulai, dan Yesus mengatakan bahwa saat-Nya, waktu yang ada telah   tiba bahwa Ia akan diserahkan oleh salah satu di antara mereka. Semua bertanya-tanya dan mengatakan, “Bukan aku ya Rabi?” Sebuah tanya yang berarti pengakuan dari Yudas Iskariot.

Saudara terkasih, kisah ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa setan bisa datang melalui apa saja. Yudas seorang bendahara, suka mengambil uang kas (Injil lain mengisahkan ini), paling mudah diajak untuk berbelok tentu saja uang, dan ternyata benar. Ahli Taurat berhasil mengajak Yudas untuk menyerahkan Yesus dengan uang. Saudara terkasih, pilihan Yudas merupakan bagian utuh atas keselamatan Tuhan. Ia yang membawa salib itu kepada Yesus. Bukan berarti bahwa ia berjasa, namun sikap Yudas yang  memilih bubuh diri pada akhirnya, bisa dibandingkan dengan kesalahan Petrus, ia menyesal dan berbalik arah dan menjadi pewarta ulung. Apakah kita akan menenggelamkan diri di dalam sesal akan dosa namun tidak berubah, atau mau berubah? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar