HARI
MINGGU PRAPASKAH V (U)
Yes.
43:16-21
Mzm.
126:1-2ab,2cd-3,4-5,6
Flp.
3:8-14
Yoh.
8:1-11
Yes.
43:16-21
43:16 Beginilah firman TUHAN,
yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
43:17 yang telah menyuruh
kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah -- mereka
terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu --,
43:18 firman-Nya:
"Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan
hal-hal yang dari zaman purbakala!
43:19 Lihat, Aku hendak
membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu
mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai
di padang belantara.
43:20 Binatang hutan akan
memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar
di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat
pilihan-Ku;
43:21 umat yang telah
Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."
Flp.
3:8-14
3:8 Malahan segala sesuatu
kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari
pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan
menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
3:9 dan berada dalam Dia bukan
dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan
kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah
anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
3:10 Yang kukehendaki ialah
mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya,
di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
3:11 supaya aku akhirnya
beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
3:12 Bukan seolah-olah aku
telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya,
kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh
Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara, aku
sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang
kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri
kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan berlari-lari kepada
tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam
Kristus Yesus.
Yoh.
8:1-11
8:1 tetapi Yesus pergi ke
bukit Zaitun.
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada
lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar
mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat
zinah.
8:4 Mereka menempatkan
perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan
ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat
memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah
pendapat-Mu tentang hal itu?"
8:6 Mereka mengatakan hal itu
untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka
terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada
mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula
dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka
mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang
tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap
di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit
berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak
adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak
ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau.
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Pergilah
dan Jangan Berdosa Lagi!
Saudara terkasih, merenungkan perikopa mengenai
perempuan berzina ini, kita belajar mengenai perintah Yesus. Pertama pergi di
dalam kebebasan dan kedua mengenai larangan untuk berbuat dosa lagi. Pembebasan
yang memberikan nafas kehidupan dan pengampunan sejati. Hukuman selama pra
Yesus adalah mati dengan dilempar batu. Yesus mengajak orang berlaku adil
dengan melihat diri terlebih dahulu. Pendosa yang menghakimi pendosa yang lain.
Melihat ke dalam diri sendiri yang membuat para senior dan pinisepuh malu dan
pergi. Kepergian di dalam pengenalan diri bagi para ahli Taurat dan juga
perempuan yang lolos dari maut tersebut.
Kedua, jangan berbuat dosa lagi. Tentu bahwa
perempuan tersebut akan sadar karena mendapatkan pengampunan yang luar biasa. Pembebasan
yang akan menjadikannya pribadi baru. Tentu akan susah untuk kembali ke dalam
hidup yang lama, ketika merasakan sentuhan Tuhan yang demikian besar. Sedikit berbeda
tentunya bagi ahli Taurat, sehingga merekapun pergi, tentunya mereka akan malu
ketika melakukan penghakiman.
Saudara terkasih, perintah yang sama juga kita
peroleh. Untuk menghindarkan diri dari dosa. Sakramen rekonsiliasi yang memulihkan
status kita sebagai anak-anak Allah, perlu disyukuri dengan tidak lagi berbuat
dosa lagi. Betapa besarnya kasih Allah yang memberikan pengampunan tersebut? Tentu
sangat besar dan membuat kita bersikap lebih hati-hati dan lebih waspada agar terlepas dari pilihan
untuk ikut pengaruh setan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar