Senin
Biasa Pekan V Prapaskah (U)
Dan.
13:1-9,15-17,30,33-62 (41c-62)
Mzm.
23:1-3a,3b-4
Yoh.
8:12-20
Dan.
13:1-9,15-17,30,33-62 (41c-62)
13:1 Adalah seorang orang
diam di Babel, Yoyakim namanya.
13:2 Ia mengambil seorang
isteri yang bernama Susana anak Hilkia. Isterinya itu amat sangat cantik dan
takut akan Tuhan.
13:3 Karena orang tuanya
benar maka anak mereka dididik menurut Taurat Musa.
13:4 Adapun Yoyakim adalah
amat kaya dan dimilikinya sebuah taman yang berdekatan dengan rumahnya. Oleh
karena ia paling terhormat di antara sekalian orang maka orang-orang Yahudi
biasa berkumpul padanya.
13:5 Nah, dalam tahun itu ada
dua orang tua-tua dari antara rakyat ditunjuk menjadi hakim. Tentang mereka
itulah Tuhan telah berfirman: "Kefasikan telah datang dari Babel, dari
kaum tua-tua, dari para hakim yang berlagak pengemudi rakyat."
13:6 Orang-orang tua-tua itu
sering mengunjungi rumah Yoyakim, tempat setiap orang yang mempunyai suatu
perkara datang kepada mereka.
13:7 Apabila menjelang tengah
hari rakyat sudah pergi masuklah Susana untuk berjalan-jalan di taman suaminya.
13:8 Kedua orang tua-tua itu
setiap hari mengintip Susana, apabila ia masuk dan berjalan-jalan di situ. Maka
timbullah nafsu berahi kepada Susana dalam hati kedua orang tua-tua itu.
13:9 Mereka lupa daratan dan
membuang muka, sehingga tidak memandang Sorga dan tidak ingat kepada keputusan
yang adil.
13:15 Sedang mereka menunggu
saat yang baik maka pergilah Susana ke taman itu seperti yang sudah-sudah. Ia
hanya disertai dua orang dayang, karena cuaca panas maka ia mau mandi di taman
itu.
13:16 Tiada seorangpun ada di
sana kecuali kedua orang tua-tua itu yang bersembunyi sambil mengintip Susana.
13:17 Kata Susana kepada
dayang-dayangnya: "Ambilkanlah aku minyak dan urap dan tutuplah
pintu-pintu taman, maka aku dapat mandi."
13:19 Segera setelah
dayang-dayang itu keluar bangunlah kedua orang tua-tua itu dan bergegas-gegas
menuju Susana.
13:20 Berkatalah mereka:
"Pintu-pintu taman sudah tertutup dan tidak ada seorangpun melihat kita.
Kami sangat cinta berahi kepadamu. Berikanlah hati saja dan tidurlah
bersama-sama dengan kami.
13:21 Tetapi kalau engkau
tidak mau, pasti kami naik saksi terhadapmu, bahwa seorang pemuda kedapatan
padamu dan bahwa oleh karena itulah maka dayang-dayang itu kausuruh
pergi."
13:22 Bernafaslah Susana lalu
berkata: "Aku terdesak sekeliling. Sebab jika hal itu kulakukan, niscaya
mati menanti aku. Jika tidak kulakukan, maka aku tidak lolos dari tangan kamu.
13:23 Namun demikian lebih
baiklah aku jatuh ke dalam tangan kamu dengan tidak berbuat demikian, dari pada
berbuat dosa di hadapan Tuhan."
13:24 Lalu Susana
berteriak-teriak dengan suara nyaring. Tetapi kedua orang tua-tua itupun
berteriak-teriak pula melawan Susana.
13:25 Yang satu lari membuka
pintu taman.
13:26 Demi teriak di taman
itu didengar oleh orang-orang yang ada di dalam rumah, bergegas-gegas masuklah
mereka lewat pintu samping untuk melihat apa yang terjadi dengan Susana.
13:27 Setelah kedua orang
tua-tua itu memberikan keterangan-keterangan maka amat malulah para pelayan,
sebab belum pernah hal semacam itu dikatakan tentang Susana.
13:28 Ketika keesokan harinya
rakyat berkumpul lagi pada Yoyakim, suami Susana, datang pula kedua orang
tua-tua itu penuh dengan angan-angan fasik terhadap Susana untuk membunuh dia.
13:29 Di depan rakyat mereka
berkata: "Suruhlah ambil Susana anak Hilkia, isteri Yoyakim!" Maka
diambillah ia.
13:30 Datanglah Susana dengan
disertai orang tuanya. Anak-anaknya dan kaum kerabatnya
13:33 Sanak saudara dan semua
yang melihat Susana menangis.
13:34 Sementara kedua orang
tua-tua itu berdiri di tengah-tengah rakyat dan meletakkan tangan mereka di
atas kepala Susana,
13:35 maka Susana sendiri
menengadah ke Sorga sambil menangis, sebab hatinya tetap percaya pada Tuhan.
13:36 Kemudian kata kedua
orang tua-tua itu: "Sedang kami berdua saja berjalan-jalan di taman,
masuklah ia bersama dengan dua sahaya, lalu pintu-pintu taman itu ditutup dan
disuruhnya sahaya-sahaya itu pergi.
13:37 Lalu datanglah seorang
pemuda yang bersembunyi di situ kepadanya dan berbaring sertanya.
13:38 Ketika kami yang ada di
sudut taman melihat kefasikan itu maka berlari-larilah kami kepada mereka.
13:39 Walaupun kami melihat
mereka tidur bersama-sama di sana, namun kami tidak dapat menangkap pemuda itu
karena ia lebih kuat dari kami. Ia membuka pintu lalu melarikan diri.
13:40 Tetapi dia ini kami
pegang dan kami menanyakan siapa pemuda itu.
13:41 Ia tidak mau
memberitahu kami. Inilah kesaksian kami." Himpunan rakyat percaya akan
mereka, oleh karena mereka adalah orang tua-tua di antara rakyat dan hakim.
Lalu hukuman mati dijatuhkannya kepada Susana.
13:42 Maka berserulah Susana
dengan suara nyaring: "Allah yang kekal yang mengetahui apa yang
tersembunyi dan yang mengenal sesuatu sebelum terjadi,
13:43 Engkaupun tahu pula
bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati
meskipun tidak kulakukan sesuatupun dari apa yang mereka bohongi aku."
13:44 Maka Tuhan mendengarkan
suaranya.
13:45 Ketika Susana dibawa
keluar untuk dihabisi nyawanya, maka Allah membangkitkan roh suci dari seorang
anak muda, Daniel namanya.
13:46 Berserulah ia dengan
suara nyaring: "Aku ini tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!"
13:47 Maka segenap rakyat
berpaling kepada Daniel, katanya: "Apakah maksudnya yang kaukatakan
itu?"
13:48 Danielpun lalu berdiri
di tengah-tengah mereka, katanya: "Demikian bodohkah kamu, hai orang
Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa
bukti?
13:49 Kembalilah ke tempat
pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan
ini!"
13:50 Bergegas-gegas
kembalilah rakyat lalu orang-orang tua itu berkata kepada Daniel:
"Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami. Sebab
Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua."
13:51 Lalu kata Daniel kepada
orang-orang yang ada di situ: "Pisahkanlah mereka berdua itu jauh-jauh,
maka mereka akan kuperiksa."
13:52 Setelah mereka
dipisahkan satu sama lain maka Daniel memanggil seorang di antara mereka dan
berkata kepadanya: "Hai engkau, yang sudah beruban dalam kejahatan,
sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat
13:53 dengan menjatuhkan
keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah
dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang
tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh.
13:54 Oleh sebab itu, jika
engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah
kaulihat mereka bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon
mesui."
13:55 Kembali Daniel berkata:
"Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah sudah
menerima firman dari Allah untuk membelah engkau!"
13:56 Setelah orang itu
disuruh pergi Danielpun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian
berkatalah Daniel kepada orang itu: "Hai keturunan Kanaan dan bukan
keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu berahi telah
membengkokkan hatimu.
13:57 Kamu sudah biasa
berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel dan merekapun terpaksa menuruti
kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung
kefasikanmu!
13:58 Oleh sebab itu,
katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka
bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon berangan."
13:59 Kembali Daniel berkata:
"Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah
menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya
membinasakan kamu!"
13:60 Maka berseru-serulah
seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang
menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya.
13:61 Serentak mereka bangkit
melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut
mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka
diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.
13:62 Sesuai dengan Taurat
Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang
tak bersalah
Yoh.
8:12-20
8:12 Maka Yesus berkata pula
kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut
Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup."
8:13 Kata orang-orang Farisi
kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak
benar."
8:14 Jawab Yesus kepada
mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun
kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku
pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
8:15 Kamu menghakimi menurut
ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun,
8:16 dan jikalau Aku
menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi
Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.
8:17 Dan dalam kitab Tauratmu
ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;
8:18 Akulah yang bersaksi
tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang
Aku."
8:19 Maka kata mereka
kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun
Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal
juga Bapa-Ku."
8:20 Kata-kata itu dikatakan
Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak
seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.
Kesaksian
Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan
mengenai kesaksian. Bagaimana dua orang saksi yang bisa mendapatkan kekuatan,
dan hal ini hingga hari ini masih dipakai dan dipercayai. Bacaan panjang dalam
Kisah Susana memberikan hal itu. Dua saksi yang sejatinya hakim, namun
melakukan kebohongan dengan saling menutupi fakta demi keuntungan diri mereka
yang jahat. Hal ini sangat kontekstual bagi bangsa ini. kita bisa melihat
bagaimana peradilan kita penuh dengan suap dan jual beli pasal dan hukuman. Tidak
heran di dalam penjara saja masih bisa melakukan tindak kriminal dan kejahatan
lebih parah. Pejabat dan petugas terkait, saling menutupi dan melindungi,
ribuan tahun kasus-kasus ini masih sama. Dan hingga detik ini, negara ini
ternyata mengalami hal yang sama.
Saudara terkasih, di dalam bacaan Injil, kesaksian
Yesus juga disanksikan karena hanya Yesus yang dinilai mengakui diri sendiri. Mereka
lupa bahwa ada Bapa yang juga memberikan kesaksian. Kesombongan dan merasa
lebih telah menggelapkan mata hati mereka. Yesus mengatakan mengenai terang
sejati, yang menerangi hati dan budi, juga mengenai penghakiman yang adil. Adil
tidak bisa di dunia ini, namun mendekati keadilan bagi semua pihak. Adil bukan
untuk penguasa dan orang kaya, namun bagi semua orang.
Di sekitar kita telah nyata dan faktual dengan mata
telanjang kejahatan dan pilihan buruk lebih dominan. Keadilan bisa dimainkan
sesuai kepentingan dan kekuasaan. Kita sebagai orang percaya, orang beriman,
dan tentunya telah mendapatkan terang berani untuk menyajikan kebenaran dan
keadilan, apapun risikonya.
Saudara terkasih, apakah kita telah memilih terang
atau belum. Cirinya ialah memilih kesaksian baik atau buruk, sebagai pilihan
kita telah memilih terang ketika lebih membela keadilan dan sebaliknya.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar