Senin, 14 Maret 2016

Kesaksian

Senin Biasa Pekan V Prapaskah (U)
Dan. 13:1-9,15-17,30,33-62 (41c-62)
Mzm. 23:1-3a,3b-4
Yoh. 8:12-20



Dan. 13:1-9,15-17,30,33-62 (41c-62)

13:1 Adalah seorang orang diam di Babel, Yoyakim namanya.
13:2 Ia mengambil seorang isteri yang bernama Susana anak Hilkia. Isterinya itu amat sangat cantik dan takut akan Tuhan.
13:3 Karena orang tuanya benar maka anak mereka dididik menurut Taurat Musa.
13:4 Adapun Yoyakim adalah amat kaya dan dimilikinya sebuah taman yang berdekatan dengan rumahnya. Oleh karena ia paling terhormat di antara sekalian orang maka orang-orang Yahudi biasa berkumpul padanya.
13:5 Nah, dalam tahun itu ada dua orang tua-tua dari antara rakyat ditunjuk menjadi hakim. Tentang mereka itulah Tuhan telah berfirman: "Kefasikan telah datang dari Babel, dari kaum tua-tua, dari para hakim yang berlagak pengemudi rakyat."
13:6 Orang-orang tua-tua itu sering mengunjungi rumah Yoyakim, tempat setiap orang yang mempunyai suatu perkara datang kepada mereka.
13:7 Apabila menjelang tengah hari rakyat sudah pergi masuklah Susana untuk berjalan-jalan di taman suaminya.
13:8 Kedua orang tua-tua itu setiap hari mengintip Susana, apabila ia masuk dan berjalan-jalan di situ. Maka timbullah nafsu berahi kepada Susana dalam hati kedua orang tua-tua itu.
13:9 Mereka lupa daratan dan membuang muka, sehingga tidak memandang Sorga dan tidak ingat kepada keputusan yang adil.
13:15 Sedang mereka menunggu saat yang baik maka pergilah Susana ke taman itu seperti yang sudah-sudah. Ia hanya disertai dua orang dayang, karena cuaca panas maka ia mau mandi di taman itu.
13:16 Tiada seorangpun ada di sana kecuali kedua orang tua-tua itu yang bersembunyi sambil mengintip Susana.
13:17 Kata Susana kepada dayang-dayangnya: "Ambilkanlah aku minyak dan urap dan tutuplah pintu-pintu taman, maka aku dapat mandi."
13:19 Segera setelah dayang-dayang itu keluar bangunlah kedua orang tua-tua itu dan bergegas-gegas menuju Susana.
13:20 Berkatalah mereka: "Pintu-pintu taman sudah tertutup dan tidak ada seorangpun melihat kita. Kami sangat cinta berahi kepadamu. Berikanlah hati saja dan tidurlah bersama-sama dengan kami.
13:21 Tetapi kalau engkau tidak mau, pasti kami naik saksi terhadapmu, bahwa seorang pemuda kedapatan padamu dan bahwa oleh karena itulah maka dayang-dayang itu kausuruh pergi."
13:22 Bernafaslah Susana lalu berkata: "Aku terdesak sekeliling. Sebab jika hal itu kulakukan, niscaya mati menanti aku. Jika tidak kulakukan, maka aku tidak lolos dari tangan kamu.
13:23 Namun demikian lebih baiklah aku jatuh ke dalam tangan kamu dengan tidak berbuat demikian, dari pada berbuat dosa di hadapan Tuhan."
13:24 Lalu Susana berteriak-teriak dengan suara nyaring. Tetapi kedua orang tua-tua itupun berteriak-teriak pula melawan Susana.
13:25 Yang satu lari membuka pintu taman.
13:26 Demi teriak di taman itu didengar oleh orang-orang yang ada di dalam rumah, bergegas-gegas masuklah mereka lewat pintu samping untuk melihat apa yang terjadi dengan Susana.
13:27 Setelah kedua orang tua-tua itu memberikan keterangan-keterangan maka amat malulah para pelayan, sebab belum pernah hal semacam itu dikatakan tentang Susana.
13:28 Ketika keesokan harinya rakyat berkumpul lagi pada Yoyakim, suami Susana, datang pula kedua orang tua-tua itu penuh dengan angan-angan fasik terhadap Susana untuk membunuh dia.
13:29 Di depan rakyat mereka berkata: "Suruhlah ambil Susana anak Hilkia, isteri Yoyakim!" Maka diambillah ia.
13:30 Datanglah Susana dengan disertai orang tuanya. Anak-anaknya dan kaum kerabatnya
13:33 Sanak saudara dan semua yang melihat Susana menangis.
13:34 Sementara kedua orang tua-tua itu berdiri di tengah-tengah rakyat dan meletakkan tangan mereka di atas kepala Susana,
13:35 maka Susana sendiri menengadah ke Sorga sambil menangis, sebab hatinya tetap percaya pada Tuhan.
13:36 Kemudian kata kedua orang tua-tua itu: "Sedang kami berdua saja berjalan-jalan di taman, masuklah ia bersama dengan dua sahaya, lalu pintu-pintu taman itu ditutup dan disuruhnya sahaya-sahaya itu pergi.
13:37 Lalu datanglah seorang pemuda yang bersembunyi di situ kepadanya dan berbaring sertanya.
13:38 Ketika kami yang ada di sudut taman melihat kefasikan itu maka berlari-larilah kami kepada mereka.
13:39 Walaupun kami melihat mereka tidur bersama-sama di sana, namun kami tidak dapat menangkap pemuda itu karena ia lebih kuat dari kami. Ia membuka pintu lalu melarikan diri.
13:40 Tetapi dia ini kami pegang dan kami menanyakan siapa pemuda itu.
13:41 Ia tidak mau memberitahu kami. Inilah kesaksian kami." Himpunan rakyat percaya akan mereka, oleh karena mereka adalah orang tua-tua di antara rakyat dan hakim. Lalu hukuman mati dijatuhkannya kepada Susana.
13:42 Maka berserulah Susana dengan suara nyaring: "Allah yang kekal yang mengetahui apa yang tersembunyi dan yang mengenal sesuatu sebelum terjadi,
13:43 Engkaupun tahu pula bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati meskipun tidak kulakukan sesuatupun dari apa yang mereka bohongi aku."
13:44 Maka Tuhan mendengarkan suaranya.
13:45 Ketika Susana dibawa keluar untuk dihabisi nyawanya, maka Allah membangkitkan roh suci dari seorang anak muda, Daniel namanya.
13:46 Berserulah ia dengan suara nyaring: "Aku ini tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!"
13:47 Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya: "Apakah maksudnya yang kaukatakan itu?"
13:48 Danielpun lalu berdiri di tengah-tengah mereka, katanya: "Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti?
13:49 Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!"
13:50 Bergegas-gegas kembalilah rakyat lalu orang-orang tua itu berkata kepada Daniel: "Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami. Sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua."
13:51 Lalu kata Daniel kepada orang-orang yang ada di situ: "Pisahkanlah mereka berdua itu jauh-jauh, maka mereka akan kuperiksa."
13:52 Setelah mereka dipisahkan satu sama lain maka Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya: "Hai engkau, yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat
13:53 dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh.
13:54 Oleh sebab itu, jika engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon mesui."
13:55 Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah sudah menerima firman dari Allah untuk membelah engkau!"
13:56 Setelah orang itu disuruh pergi Danielpun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu: "Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu berahi telah membengkokkan hatimu.
13:57 Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel dan merekapun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!
13:58 Oleh sebab itu, katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon berangan."
13:59 Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya membinasakan kamu!"
13:60 Maka berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya.
13:61 Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.
13:62 Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah


Yoh. 8:12-20

8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
8:13 Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar."
8:14 Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
8:15 Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun,
8:16 dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.
8:17 Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;
8:18 Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku."
8:19 Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku."
8:20 Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.



Kesaksian

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan mengenai kesaksian. Bagaimana dua orang saksi yang bisa mendapatkan kekuatan, dan hal ini hingga hari ini masih dipakai dan dipercayai. Bacaan panjang dalam Kisah Susana memberikan hal itu. Dua saksi yang sejatinya hakim, namun melakukan kebohongan dengan saling menutupi fakta demi keuntungan diri mereka yang jahat. Hal ini sangat kontekstual bagi bangsa ini. kita bisa melihat bagaimana peradilan kita penuh dengan suap dan jual beli pasal dan hukuman. Tidak heran di dalam penjara saja masih bisa melakukan tindak kriminal dan kejahatan lebih parah. Pejabat dan petugas terkait, saling menutupi dan melindungi, ribuan tahun kasus-kasus ini masih sama. Dan hingga detik ini, negara ini ternyata mengalami hal yang sama.
Saudara terkasih, di dalam bacaan Injil, kesaksian Yesus juga disanksikan karena hanya Yesus yang dinilai mengakui diri sendiri. Mereka lupa bahwa ada Bapa yang juga memberikan kesaksian. Kesombongan dan merasa lebih telah menggelapkan mata hati mereka. Yesus mengatakan mengenai terang sejati, yang menerangi hati dan budi, juga mengenai penghakiman yang adil. Adil tidak bisa di dunia ini, namun mendekati keadilan bagi semua pihak. Adil bukan untuk penguasa dan orang kaya, namun bagi semua orang.
Di sekitar kita telah nyata dan faktual dengan mata telanjang kejahatan dan pilihan buruk lebih dominan. Keadilan bisa dimainkan sesuai kepentingan dan kekuasaan. Kita sebagai orang percaya, orang beriman, dan tentunya telah mendapatkan terang berani untuk menyajikan kebenaran dan keadilan, apapun risikonya.
Saudara terkasih, apakah kita telah memilih terang atau belum. Cirinya ialah memilih kesaksian baik atau buruk, sebagai pilihan kita telah memilih terang ketika lebih membela keadilan dan sebaliknya.BD.eLeSHa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar