Rabu
Biasa Pekan V Prapaskah (U)
Dan.
3:14-20
Dan.
3:52,53,54-55,56
Yoh.
8:31-42
Dan. 3:14-20
3:14 berkatalah Nebukadnezar
kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu
tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
3:15 Sekarang, jika kamu
bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab,
gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah
patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan
seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang
dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan
Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab
kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang
kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian
yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak,
hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku,
dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:19 Maka meluaplah kegeraman
Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu
diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang
biasa.
3:20 Kepada beberapa orang
yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh
dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
Yoh.
8:31-42
8:31 Maka kata-Nya kepada
orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam
firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
8:32 dan kamu akan mengetahui
kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:33 Jawab mereka: "Kami
adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana
Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
8:34 Kata Yesus kepada
mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat
dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap
tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu
memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
8:37 "Aku tahu, bahwa
kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena
firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38 Apa yang Kulihat pada
Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang
kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya:
"Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau
sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang
dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu
kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran
kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian
tidak dikerjakan oleh Abraham.
8:41 Kamu mengerjakan
pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari
zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
8:42 Kata Yesus kepada
mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku
keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri,
melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Anak-Anak
Abraham dan Kebenaran yang Memerdekakan
Saudara terkasih,
apa yang kita renungkan hari ini adalah mengenai orang-orang percaya yang berasal
dari kalangan Yahudi. Beberapa pihak menilai mereka adalah orang yang melihat
mukjizat atau karya besar Yesus, namun ada pula yang meyakini mereka berasal
dari pendengar yang mendapatkan pengajaran Yesus di dalam Bait Allah.
Yesus mengajarkan kebenaran yang memerdekakan. Konteks
merdeka bagi orang Yahudi adalah perbudakan, sedangkan Yesus mengajarkan
mengenai kemerdekaan sejati, yaitu hidup abadi di dalam kerajaan-Nya. Ini salah
satu kesulitan bagi para murid yang mulai percaya. Hal ini yang membuat banyak
mengundurkan diri dan memilih tidak melanjutkan kesatuan dengan Yesus.
Beberapa memang berangkat dari perbuatan besar
Yesus di dalam mengikuti-Nya. Sebagian lagi mengikuti karena pengenalan Jati
Diri Yesus, dan itu yang perlu menjadi motivasi yang sesungguhnya di dalam
mengikuti-Nya.
Kebenaran yang akan memberikan kemerdekaan,
merupakan ajaran-Nya kali ini. bagaimana tinggal tetap di dalam DIA yang akan
menyelamatkan. Tinggal tetap itu ada unsur kelangsungan, ketekunan, kesungguhan
iman dari pihak kita umat beriman, ini lah kualitas seorang murid.
Barangsiapa yang bertekun akan mendapatkan atau
mengetahui kebenaran. Pengetahuan bukan semata intelektual, namun mengenai
Allah. Berkaitan dengan kebenaran adalah kemerdekaan, bukan berbicara mengenai
politik dan hidup berbangsa namun merdeka untuk tetap setia akan kehendak-Nya.
Saudara terkasih, apakah kita telah hidup di dalam
kebenaran? Itu pilihan yang harus kita ambil.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar