Rabu, 16 Maret 2016

Anak-Anak Abraham dan Kebenaran yang Memerdekakan

Rabu Biasa Pekan V Prapaskah (U)
Dan. 3:14-20
Dan. 3:52,53,54-55,56
Yoh. 8:31-42


 Dan. 3:14-20

3:14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
3:15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
3:20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

Yoh. 8:31-42

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.



Anak-Anak Abraham dan Kebenaran yang Memerdekakan

Saudara terkasih, apa yang kita renungkan hari ini adalah mengenai orang-orang percaya yang berasal dari kalangan Yahudi. Beberapa pihak menilai mereka adalah orang yang melihat mukjizat atau karya besar Yesus, namun ada pula yang meyakini mereka berasal dari pendengar yang mendapatkan pengajaran Yesus di dalam Bait Allah.
Yesus mengajarkan kebenaran yang memerdekakan. Konteks merdeka bagi orang Yahudi adalah perbudakan, sedangkan Yesus mengajarkan mengenai kemerdekaan sejati, yaitu hidup abadi di dalam kerajaan-Nya. Ini salah satu kesulitan bagi para murid yang mulai percaya. Hal ini yang membuat banyak mengundurkan diri dan memilih tidak melanjutkan kesatuan dengan Yesus.
Beberapa memang berangkat dari perbuatan besar Yesus di dalam mengikuti-Nya. Sebagian lagi mengikuti karena pengenalan Jati Diri Yesus, dan itu yang perlu menjadi motivasi yang sesungguhnya di dalam mengikuti-Nya.
Kebenaran yang akan memberikan kemerdekaan, merupakan ajaran-Nya kali ini. bagaimana tinggal tetap di dalam DIA yang akan menyelamatkan. Tinggal tetap itu ada unsur kelangsungan, ketekunan, kesungguhan iman dari pihak kita umat beriman, ini lah kualitas seorang murid.
Barangsiapa yang bertekun akan mendapatkan atau mengetahui kebenaran. Pengetahuan bukan semata intelektual, namun mengenai Allah. Berkaitan dengan kebenaran adalah kemerdekaan, bukan berbicara mengenai politik dan hidup berbangsa namun merdeka untuk tetap setia akan kehendak-Nya.

Saudara terkasih, apakah kita telah hidup di dalam kebenaran? Itu pilihan yang harus kita ambil.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar