MINGGU PASKAH II (P)
MINGGU KERAHIMAN ILLAHI
Kis. 2:42-47
Mzm. 118:2-4,13-15,22-24
1 Ptr. 1:3-9
Yoh.
20:19-31
Kis. 2:42-47
2:42 Mereka
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2:43 Maka
ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan
tanda.
2:44 Dan semua
orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka
adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu
ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada
semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan
bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil
memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
1 Ptr. 1:3-9
1:3 Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah
melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,
kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk
menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang
tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
1:5 Yaitu kamu,
yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita
oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari
Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun
kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada
Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita
yang mulia dan yang tidak terkatakan,
1:9 karena kamu
telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu
1:3 Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar
telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang
mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk
menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang
tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
1:5 Yaitu kamu,
yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari
Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun
kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada
Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita
yang mulia dan yang tidak terkatakan,
1:9 karena kamu
telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu
Yoh. 20:19-31
20:19 Ketika
hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di
suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada
orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah
mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:20 Dan
sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada
mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
20:21 Maka kata
Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus
Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22 Dan
sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh
Kudus.
20:23 Jikalau
kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa
orang tetap ada, dosanya tetap ada."
20:24 Tetapi
Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada
bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
20:25 Maka kata
murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!"
Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada
tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan
mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan
percaya."
20:26 Delapan
hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas
bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia
berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi
kamu!"
20:27 Kemudian
Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku,
ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak
percaya lagi, melainkan percayalah."
20:28 Tomas
menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
20:29 Kata
Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
20:30 Memang
masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang
tidak tercatat dalam kitab ini,
20:31 tetapi
semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah
Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Berbahagialah yang Tidak Melihat namun Percaya
Saudara terkasih, pengalaman
Thomas memberikan pelajaran kepada kita soal percaya dan kasih Tuhan Yang Maha
Pengampun. Kualitas Thomas yang begitu masih juga mendapatkan belas kasih Allah.
kepercayaan bersyarat namun kasih Tuhan tetap terpelihara.
Perjumpaan, persentuhan dengan
Yesus mengubah keadaan. Saudara terkasih, kita patut berbangga dan bahagia karena
kita percaya tanpa melihat. Yesus mengatakan berbahagialah kita yang tidak
melihat namun percaya. Thomas melengkapi
model ketidakpercayaan murid Yesus. Mulai Yudas Iskariot, Petrus mengulangi
terus, Maria Magdalena di taman, para murid ke Emaus, dan kini lengkap, dan
terakhir Thomas paling keras kepala dan hati. Malah mencobai Yesus dengan
meminta mau menyucukan jarinya. Tidak ada kejengkelan Yesus menghadapi para
murid, coba bagaimana kita bersikap jika menghadapi hal yang sama.
Sikap penerimaan dan pengampunan
menjadi pembeda sikap Tuhan dan kita. Keberanian mengakui ala Thomas juga patut
untuk direnungkan, bagaimana sikap yang langsung berubah karena perjumpaan
dengan pribadi Yesus.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar