HARI
MINGGU PRAPASKAH IV (U)
1
Sam. 16:1,6-7,10-13
Mzm.
23:1-3a,3b-4,5,6
Ef.
5:8-14
Yoh.
9:1-41
1
Sam. 16:1,6-7,10-13
16:1 Berfirmanlah TUHAN
kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah
ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak
dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di
antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.
16:6 Ketika mereka itu masuk
dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN
sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
16:7 Tetapi berfirmanlah
TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang
tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat
Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.
16:10 Demikianlah Isai
menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada
Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
16:11 Lalu Samuel berkata
kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal
yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel
kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan,
sebelum ia datang ke mari."
16:12 Kemudian disuruhnyalah
menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman:
"Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
16:13 Samuel mengambil tabung
tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah
saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas
Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Ef.
5:8-14
5:8 Memang dahulu kamu adalah
kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu
hiduplah sebagai anak-anak terang,
5:9 karena terang hanya
berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
5:10 dan ujilah apa yang
berkenan kepada Tuhan.
5:11 Janganlah turut
mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan
apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
5:12 Sebab menyebutkan saja
pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah
memalukan.
5:13 Tetapi segala sesuatu
yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak
adalah terang.
5:14 Itulah sebabnya
dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara
orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.
Yoh.
9:1-41
9:1 Waktu Yesus sedang lewat,
Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
9:2 Murid-murid-Nya bertanya
kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau
orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
9:3 Jawab Yesus: "Bukan
dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus
dinyatakan di dalam dia.
9:4 Kita harus mengerjakan
pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana
tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
9:5 Selama Aku di dalam
dunia, Akulah terang dunia."
9:6 Setelah Ia mengatakan
semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah,
lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
9:7 dan berkata kepadanya:
"Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya:
"Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu
kembali dengan matanya sudah melek.
9:8 Tetapi
tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis,
berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"
9:9 Ada yang berkata:
"Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia
serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah
itu."
9:10 Kata mereka kepadanya:
"Bagaimana matamu menjadi melek?"
9:11 Jawabnya: "Orang
yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata
kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah
aku membasuh diriku, aku dapat melihat."
9:12 Lalu mereka berkata
kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."
9:13 Lalu mereka membawa
orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.
9:14 Adapun hari waktu Yesus
mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.
9:15 Karena itu orang-orang
Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya:
"Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan
sekarang aku dapat melihat."
9:16 Maka kata sebagian
orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak
memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang
berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan
di antara mereka.
9:17 Lalu kata mereka pula
kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia
telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."
9:18 Tetapi orang-orang
Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi,
sampai mereka memanggil orang tuanya
9:19 dan bertanya kepada
mereka: "Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau
begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?"
9:20 Jawab orang tua itu:
"Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,
9:21 tetapi bagaimana ia sekarang
dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak
tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat
berkata-kata untuk dirinya sendiri."
9:22 Orang tuanya berkata
demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang
Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias,
akan dikucilkan.
9:23 Itulah sebabnya maka
orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya
sendiri."
9:24 Lalu mereka memanggil
sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah
kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."
9:25 Jawabnya: "Apakah
orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa
aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."
9:26 Kata mereka kepadanya:
"Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"
9:27 Jawabnya: "Telah
kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak
mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?"
9:28 Sambil mengejek mereka
berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.
9:29 Kami tahu, bahwa Allah
telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana
Ia datang."
9:30 Jawab orang itu kepada
mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia
telah memelekkan mataku.
9:31 Kita tahu, bahwa Allah
tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan
yang melakukan kehendak-Nya.
9:32 Dari dahulu sampai
sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang
yang lahir buta.
9:33 Jikalau orang itu tidak
datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."
9:34 Jawab mereka:
"Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar
kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
9:35 Yesus mendengar bahwa ia
telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata:
"Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36 Jawabnya: "Siapakah
Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
9:37 Kata Yesus kepadanya:
"Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan
engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku
percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
9:39 Kata Yesus: "Aku
datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat,
dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."
9:40 Kata-kata itu didengar
oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya:
"Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"
9:41 Jawab Yesus kepada
mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu
berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."
Apa
yang Dilihat Allah Belum Tentu Sama dengan yang Kita Lihat
Saudara terkasih, Minggu Prapaskah IV ini kita
diajak untuk merenungkan bagaimana Tuhan Allah melihat segala sesuatu itu baik,
belum tentu sama sebagaimana yang kita nilai dan lihat. Dalam bacaan pertama
pun menunjukkan jika nabi pun masih salah menilai dan melihat, apa yang
dikehendaki Tuhan, bukan yang dimaui manusia.
Bacaan Injil jelas memperlihatkan bagaimana Allah
menilai hati dan kedalaman manusia, bukan semata apa yang terlihat oleh indera
manusiawi. Saat IA melihat orang buta, IA sembuhkan, meskipun bertentangan
dengan Hukum Sabat. Pertanyaan selanjutnya ialah, benarkah Yesus melanggar
Hukum Sabat? Tidak, karena IA menghendaki kebahagian, kesempurnaan, dan
kebaikan manusia sebagai ciptaan Allah yang pada dasarnya adalah baik adanya.
Ia melihat ornag yang menderita sebagai tidak baik, sedangkan Allah memandang
manusia dan ciptaan lainnya kala Sabat sebagai baik adanya.
Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk melihat
kedalaman hati, bukan semata penglihatan mata, tidak hanya karena mendengar
dengan telinga, atau merasakan dengan lidah dan kulit kita. Itu tidak salah,
namun belum cukup. Rasio kita tidak akan mampu mencerna apa yang Tuhan
kehendaki. Kita perlu menyediakan hati nurni yang jernih agar bisa merasakan
apa yang Tuhan kehendaki di dalam hidup kita. Mengandalkan diri sendiri dengan
kemampuan dan juga pikiran sendiri bisa membuat orang salah, keliru, dan
tersesat karena bisa berbeda dengan apa yang Tuhan kehendaki dan harapkan.
Allah hadir, menyapa, dan memberikan tawaran kepada
manusia, tanggapan manusia apapun tidak
membuat Allah berubah kasih dan tawaran-Nya, hanya menunda untuk memberikan
kesempatan kepada manusia yang bebal untuk berubah. Pengenalan akan Tuhan
sangat membantu bagi manusia untuk bisa mengatakan ya Tuhan Allahku di dalam
hidup ini. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar