Minggu, 26 Maret 2017

Hukum Kasih adalah Hukum yang Utama

Jumat Biasa Pekan III Prapaskah (U)
Hos. 14:2-10
Mzm. 81:6c-8a, 8bc-9,10-11ab,14,17
Mrk. 12:28b-34



Hos. 14:2-10

14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
14:4 Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."
14:5 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
14:6 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
14:7 Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
14:8 Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.
14:9 Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.
14:10 Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.

Mrk. 12:28b-34

12:28b"Hukum manakah yang paling utama?"
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.



Hukum Kasih adalah Hukum yang Utama

Saudara terkasih, kita pengikut Kristus memiliki kebaruan daripada hukum yang berlaku di zaman Yesus. Di mana kal itu hukum Taurat yang mengatur tertib hukum bersama. Yesus hadir untuk memperlengkapi dan memperdalam, serta mengoreksi apa yang tidak tepat. Seperti hukum balas dendam.
Hukum kasih memperlihatkan konsep horisontal dan vertikal di dalam kehidupan ini. Bagaimana manusia harus mengasihi Tuhan Allah Yang Esa lebih dari apapun juga, termasuk diri, keluarga, bahkan agama itu sendiri. Sekitar kita sering memberikan contoh bagaimana kadang Tuhan malah kalah oleh agama atau keluarga, termasuk di dalamnya konsep kaum Farisi yang mau mencobai Yesus.
Kedua, soal mengasihi sesama seperti diri sendiri. Bagaimana kita diajak untuk tidak egois dan hanya memikirkan diri sendiri. Sering kita lebih mencintai diri duku baru orang lain. Hal ini yang hendak Yesus luruskan, bagaimana mengasihi sesama sebagaimana kita mengasihi diri sendiri.

Saudara terkasih, kita yang diajak untuk bisa seimbang bagaimana mengasihi Tuhan Allah dan sesama secara serempak. Tidak ada yang lebih atau kurang, atau lebih menjadi prioritas atau nomor dua. Kita tidak bisa mengatakan mengasihi Tuhan Allah namun membenci sesama atau sebaliknya. Artinya jika orang mengaku mengasihi Tuhan Allah berarti ia juga mengasihi sesama. Bagaimana jika orang mengaku mengasihi Allah namun mengobarkan kebencian, perselisihan, atau kekerasan, apakah ini benar? Jelas saja salah. Mengasihi Allah tentu mengasihi sesama dan sebaliknya, jika mengasihi sesama tidak patut jika tidak mengasihi Allah. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar