Sabtu, 09 Juli 2016

Kekerasan dari Orang Terdekat

Sabtu Biasa Pekan XIV (H)
Yes. 6:1-8
Mzm. 93:1ab, 1c-2,5
Mat. 10:24-33


Yes. 6:1-8

6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
6:2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.
6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"


Mat. 10:24-33

10:24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya.
10:25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.
10:26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
10:27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.
10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
10:30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
10:31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."




Kekerasan dari Orang Terdekat

Saudara terkasih, hari ini kita masih merenungkan mengenai kekerasan atau penganiayaan. Jika kemarin potensi penolakan dan kekerasan itu dari lembaga resmi seperti sinagoga, hari ini bagaimana seorang murid akan mendapatkan penolakan, aniaya, atau kekerasan juga dari orang-orang terdekatnya. Orang akan dibenci karena nama Yesus, ingat karena Tuhan bukan karena perbuatan kita yang buruk. Para murid mengambil peran, perutusan, dan semua konsekuensi dari apa yang dapat Tuhan Yesus. Aniaya dan  kekerasan juga dialami para murid karena Sang Guru juga mengalaminya. Kesetiaan di dalam menghadapi itu semua lah yang memberikan keselamatan.
Selain memberikan penganiayaan, Tuhan juga memberikan peneguhan. Bagaimana mereka itu tidak pernah dilupakan Tuhan Allah. Aniaya dan kekerasan itu menjadi sarana untuk memberikan kesaksian. Apa yang dilakukan di dalam nama-Nyalah Tuhan akan mengingatnya.
Saudara terkasih, hal-hal tersebut sangat jelas kita rasakan, alami, dan peroleh di Indonesia. Dalam banyak hal mengalami minimal mendengarnya. Itulah saat kemartiran dan pemuridan Yesus. Tidak perlu takut bahkan cemas menghadapi dunia yang sering menyulitkan. Kesempatan kemartiran dan memberikan kesaksian untuk kemuliaan Tuhan. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar