Senin
Biasa Pekan X (H)
1
Raj. 17:1-6
Mzm.
121:2-3,4-5,7-8
Mat.
5:1-12
1
Raj. 17:1-6
17:1 Lalu berkatalah Elia,
orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah
Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada
tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
17:2 Kemudian datanglah
firman TUHAN kepadanya:
17:3 "Pergilah dari
sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah
timur sungai Yordan.
17:4 Engkau dapat minum dari
sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan
engkau di sana."
17:5 Lalu ia pergi dan ia
melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di
sebelah timur sungai Yordan.
17:6 Pada waktu pagi dan
petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari
sungai itu.
Mat.
5:1-12
5:1 Ketika Yesus melihat
orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah
murid-murid-Nya kepada-Nya.
5:2 Maka Yesus pun mulai
berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3 "Berbahagialah orang
yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang
berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang
lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang
lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang
murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang
suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang
membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang
dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika
karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan
bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya
nabi-nabi yang sebelum kamu."
Berbahagialah
yang Membawa Damai
Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan firman
Tuhan mengenai sabda bahagia. Bagaimana Tuhan menyatakan kita patut untuk
membawa diri sebagai agen perubahan. Keadaan yang oleh dunia dinilai sebagai
hal yang buruk, pesimis, dan tidak nyaman itu, sebagai kesempatan untuk melihat
karya Allah. Badai pasti berlalu dan tidak ada pesta yang tidak pernah usai.
Kita sebagai anak dunia, dan juga anak bangsa
sedang menghadapi pandemi. Semua saja tanpa kecuali. Tidak ada yang tidak
terdampak atas aksi si kecil itu. Pemberitaan demi pemberitaan berseliweran. Ada
yang positif dengan antusias penuh harapan, namun tidak sedikit yang menebarkan
kecemasan dan ketakutan. Pesimisme yang mau ditawarkan demi mendapatkan
sesuatu, kepentingan diri dan kelompok. Jabatan misalnya.
Sikap saling curiga dan menilai pihak lain sebagai
pelaku kegagalan, tidak becus, dan sebagainya. Ada di mana-mana. Mau Indonesia
atau negara lain. Tentu berbeda kisah, konteks, dan arah yang mau dituju. Perang
fisik mungkin sudah makin jarang, hanya ada di Timur Tengah yang memang tidak
pernah ada habis-habisnya. Ini semua juga soal hegemoni, kekuasaan, penindasan,
dan pengakuan. Keakuan yang dikedepankan. Soal duka, kesulitan, penderitaan,
dan bahkan kemiskinan dan kematian rakyat tidak menjadi pertimbangan. Inilah dunia,
manusia, dan godaan untuk selalu menomorsatukan diri dan kelompoknya. Menjadikan
pihak lain sebagai tumpuan untuk mencapai sesuatu.
Saudara terkasih, dalam sabda bahagia Tuhan Yesus
menyatakan berbagailah yang membawa damai, karena akan disebut anak-anak Allah.
Perselisihan, pertikaian, dan permusuhan menjadi gaya hidup dunia ini. Orang
ingin lebih dari yang lain. Penginnya
menjadi yang ter ter dan ter. Nah kadang, di dalam membangun diri mencapai ter
itu mengorbankan pihak lain. pemaksaan kehendak salah satunya. Bagaimana mau
damai jika ada pemaksaan kehendak.
Mengalah demi kebaikan persama. Bukan berarti kalah
atau takut, namun memberikan kesempatan kepada pihak lain memuaskan diri. Contoh
sederhana, bagaimana jika kita dihujat dan balas menghujat? Ribut bukan? Itu bukan
damai dan tentu bukan karya anak-anak Allah.
Doa Santo Fransiskus Asisi bagus untuk mengolah
batin kita menjadi seluas samudra. Doakan dengan kesungguhan secara rutin, dan rasakan
dampaknya. BD.eLeSHa.
The Complete Guide To Baccarat & How To Play In Baccarat
BalasHapusThe Basic Rules of choegocasino Baccarat — Learn to play baccarat. A worrione beginner's guide to the game of baccarat. Learn how to play 메리트 카지노 쿠폰 baccarat online and online.