Pw.
S. Yustinus Mrt (M)
Kis.
18:2-3,8-9,10
Mzm.
47:2-3,8-9,10
Yoh.
16:23-28
Kis.
18:2-3,8-9,10
18:2 Di Korintus ia berjumpa
dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari
Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan,
supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka.
18:3 Dan karena mereka
melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka
bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.
18:8 Tetapi Krispus, kepala
rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi
rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan
Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis.
18:9 Pada suatu malam
berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan
takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
18:10 Sebab Aku menyertai
engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau,
sebab banyak umat-Ku di kota ini."
Yoh.
16:23-28
16:23 Dan pada hari itu kamu
tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam
nama-Ku.
16:24 Sampai sekarang kamu
belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima,
supaya penuhlah sukacitamu.
16:25 Semuanya ini Kukatakan
kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu
dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
16:26 Pada hari itu kamu akan
berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu
kepada Bapa,
16:27 sebab
Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa
Aku datang dari Allah.
16:28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku
meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.
Santo Yustinus, Martir
Yustinus lahir dari sebuah keluarga kafir di Nablus,
Samaria, Asia Kecil pada permulaan abad kedua kira-kira pada kurun waktu
meninggalnya Santo Yohanes Rasul.
Yustinus mendapat pendidikan yang baik semenjak kecilnya. Kemudian ia tertarik pada pelajaran filsafat untuk memperoleh kepastian tentang makna hidup ini dan tentang Allah. Suatu ketika ia berjalan-jalan di tepi pantai sambil merenungkan berbagai soal. Ia bertemu dengan seorang orang-tua. Kepada orang tua itu, Yustinus menanyakan berbagai soal yang sedang direnungkannya. Orang tua itu menerangkan kepadanya segala hal tentang para nabi Israel yang diutus Allah, tentang Yesus Kristus yang diramalkan para nabi serta tentang agama Kristen. Ia dinasehati agar berdoa kepada Allah memohon terang surgawi.
Yustinus mendapat pendidikan yang baik semenjak kecilnya. Kemudian ia tertarik pada pelajaran filsafat untuk memperoleh kepastian tentang makna hidup ini dan tentang Allah. Suatu ketika ia berjalan-jalan di tepi pantai sambil merenungkan berbagai soal. Ia bertemu dengan seorang orang-tua. Kepada orang tua itu, Yustinus menanyakan berbagai soal yang sedang direnungkannya. Orang tua itu menerangkan kepadanya segala hal tentang para nabi Israel yang diutus Allah, tentang Yesus Kristus yang diramalkan para nabi serta tentang agama Kristen. Ia dinasehati agar berdoa kepada Allah memohon terang surgawi.
Di samping filsafat, ia juga belajar Kitab Suci. Ia
kemudian dipermandikan dan menjadi pembela kekristenan yang tersohor. Sesuai
kebiasaan jaman itu, Yustinus pun mengajar di tempat-tempat umu, seperti
alun-alun kota, dengan mengenakan pakaian seorang filsuf. Ia juga menulis
tentang berbagai masalah, tertutama yang menyangkut pembelaan ajaran iman yang
benar. Di sekolahnya di Roma, banyak kali diadakan perdebatan umum guna membuka
hati banyak orang bagi kebenaran iman Kristen.
Yustinus bangga bahwa ia menjadi seoranng Kristen yang
saleh, dan ia bertekad meluhurkan kekristenan dengan
hidupnya. Dalam bukunya, "Percakapan dengan Truphon Yahudi", Yustinus
menulis: "Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau
di buang ke moncong- moncong binatang buas, ataupun disiksa dengan belenggu
api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat
penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi
saleh."
Di Roma, Yustinus ditangkap dan bersama para martir
lainnya dihadapkan dihadapankan ke depan penguasa Roma. Setelah banyak disesah,
kepala mereka dipenggal. Peristiwa ini terjadi pada tahun 165. Yustinus dikenal
sebagai seorang pembela iman terbesar pada zaman Gereja Purba. Imankatolik.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar